Diduga Berasal dari Limbah, Penyebab Pasti Belasan Santri Sesak Napas Masih Tanda Tanya
Diduga Berasal dari Limbah, Penyebab Pasti Belasan Santri Sesak Nafas di Kabupaten Tangerang Masih Tanda Tanya
Penulis: Zaki Ari Setiawan |
Belasan santri di Pondok Pesantren Nurul Hikmah, Pasar Kemis, Tangerang, mendadak sesak napas setelah menghirup aroma tidak sedap pada Kamis (29/8/2019) lalu.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Tangerang, Ahmad Taufik menjelaskan, belum dapat dipastikan kandungan yang berada di udara atau air di sekitar Pondok Pesantren itu yang menjadi penyebab para santri mengalami sesak napas.
"Adapun hasilnya diperlukan waktu sekitar 10 hari utk mengetahui hasil lab tersebut," kata Taufik dari keterangan tertulis, Kamis (5/9/2019).
Kendati demikian, kata Taufik, terdapat beberapa pabrik yang berada di sekeliling pondok pesantren itu.
Limbah dari pabrik itu pun disinyalir menjadi penyebab para santri dilarikan ke puskesmas hingga belajar mengajar diliburkan.
Akan tetapi, DLHK juga masih memiliki sejumlah pertanyaan, pasalnya, tidak semua warga merasakan aroma tidak sedap seperti di sekitar pondok pesantren.
"Perusahaan-perusahaan yang disinyalir dapat mengakibatkan kejadian ini, terdapat beberapa perusahaan.
• Polisi Bakal Selidiki Sumber Bau Tidak Sedap yang Sebabkan Belasan Santri di Tangerang Sesak Napas
• Cium Bau Tidak Sedap Diduga Limbah Pabrik, Belasan Santri di Tangerang Sesak Napas
Situasinya sudah dipadati rumah warga, sekolah SD, dan penduduk mulai dari bayi sampai dengan dewasa, akan tetapi warga tersebut, tidak mengalami keluhan dari adanya perusahaan tersebut," jelasnya.
Dari pengakuan kepala pondok pesantren dan santrinya, selama memimpin dan belajar di Pondok Pesantren Nurul Hikmah ini, kejadian yang menyebabkan belasan santri sesak napas baru terjadi di akhir Agustus lalu.
Bahkan, pada Senin (2/9/2019), kejadi itu sempat terulang sehhingga beberapa santri harus kembali dilarikan ke puskesmas untuk mendapatkan oksigen dan infus.
Sebelumnya diberitakan, Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Hikmah, Enday Hidayat menceritakan, kejadian itu bermula ketika para santri laki-laki dan perempuan melaksanakan pengajian rutin di sebuah kelas.
"Anak-anak di dalam kelas mencium bau yang sangat bau, menyesak, semua mengalami itu. Karena ngaji sudah hampir beres kita bubarkan, ternyata di luar juga orang-orang pada mencium," tutur Enday, Kamis (29/8/2019).
Setelah pengajian dibubarkan lebih awal, rupanya delapan santri perempuan mengeluh karena mengalami gangguan pernapasan hingga terasa sesak dan mual.
• Kasus Kali Jadi Tempat Pembuangan Sampah, Pemkab Bekasi Minta Masyarakat Jaga Kebersihan Lingkungan