Masih Mahasiswa, Ini Cara Anggota DPRD Berusia 22 Tahun Mengatur Waktu Kuliahnya
Masih Mahasiswa, Ini Cara Anggota DPRD Berusia 22 Tahun Mengatur Waktu Kuliahnya. Modal sendiri, strategi di pleg dekati emak-emak dengan relawan muda
Sampai akhirnya Syauqi punya otlet butik sendiri di kawasan ITC Serpong, Tangerang Selatan.
"Keluarga mendukung saya untuk terjun ke dunia politik. Karena saya memang murni menggunakan modal pribadi dari hasil usaha saya itu," kata Syauqi.
'Saya modal kurang lebih sekitar Rp. 500 juta. Modal itu hasil jerih payah saya dalam usaha membuka outlet butik selama lebih dari 2 tahun," ungkapnya.
• Tampan dan Seorang Ustaz, Inilah Anggota Termuda DPRD Kota Depok yang Berusia 25 Tahun
Ia mengklaim dalam setahun mendapat omset memang bisa ratusan juta rupiah dari usaha itu. Tapi relatif, kalau sedang banyak pesanan, pemasukan pun banyak.
Di butik itu, Syauqi produksi pakaian sendiri, jadi tidak tergantung dengan orang lain.
"Kalah atau menang sudah mengeluarkan modal sekitar Rp. 500 juta, ya saya ikhlas saja. Itu juga kan hasil kerja saya dari masyarakat. Ya balik lagi kepada masyarakat," papar Syauqi.
• Baju dan Pakaian Dalam Via Vallen Dibawa ART, Via Vallen Lapor Polisi Jika Tidak Ada Itikad Baik
Strategi di Pileg Dekati Emak-emak dan Relawan Muda
Dirinya pun membeberkan mengenai taktik atau strategi untuk dapat memenangi dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) kemarin.
"Saya punya taktik dalam perang nyaleg kemarin. Yaitu dengan mengerahkan relawan yang usianya di bawah 30 - 25 tahun.
Mereka kerjanya lebih lincah dan inovatif. Hingga saya memperoleh suara terbanyak ke- 3 di Pondok Aren sebesar 5.612 suara," ujar Syauqi kepada Warta Kota di Serpong, Tangerang Selatan belum lama ini.
• Perjuangan Fans Bertemu Sang Idola di KRL, Dina Rosalini Girang Bisa Ketemu Dmasiv
Ia menjelaskan pemilihnya itu kebanyakan dari kaum emak-emak. Dirinya mengaku bisa mengambil hati mereka dengan cara mendatangi pengajian atau majelis taklim ibu-ibu itu. Sehingga hati mereka tersentuh.
'Tangsel ini kan kota modern dan relgius. Walau pun gaul tapi saya juga sering mendatangi masjid - masjid," ucapnya.
'Untuk kaum mudanya, saya bikin turnamen olahraga. Seperti sepakbola dan bulutangkis. Mulai dari emak-emak dan lainnya juga banyak yang nonton.
Jadinya saya bisa terkenal di situ, karena bisa membuat warga menjadi aktif. Sehat jasmani dan juga rohani. Olahraga dan mengaji," kata Syauqi.