Sisi Lain Jakarta

Melihat Kondisi Kampung Nelayan di Cilincing, Ini Cerita Pepang dan Sukardi Selama Jadi Nelayan

Melihat Kondisi Kampung Nelayan di Cilincing, Ini Cerita Pepang dan Sukardi Selama Jadi Nelayan.

Kontan.co.id/Elisabeth Adventa Previtapuri
Kampung nelayan Cilincing, Jakarta Utara. 

Kampung sederhana ini tak hanya menjadi sandaran kapal, tapi juga sandaran penghasilan, penggerak perekonomian bagi sudut pesisir ibukota.

Dua tahun terakhir sehari-hari Pepeng lebih banyak berjualan ikan hasil tangkapan nelayan lain di Kampung Nelayan Cilincing, walhasil ia lebih jarang melaut.

Ia menjajakan aneka ikan laut, cumi, sotong, serta berbagai jenis dan ukuran udang.

Pepeng menyortir hasil tangkapan tersebut sebagian dijual di lapak sendiri, sebagian lagi dijual ke pelelangan ikan.

Pepeng juga bekerja di gudang hasil tangkapan ikan.

"Ini punya bos sebagai tempat penampungan hasil tangkapan. Beberapa nelayan juga setor ke sini untuk dijual ke konsumen," kata Pepeng yang juga menyebut tidak semua nelayan menjual hasil tangkapannya secara mandiri.

Peluang Bisnis dari PLN, Syarat Membuka Bisnis Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum

Berbeda dengan Sukardi, penduduk Kampung Nelayan yang masih aktif melaut dan memasok hasil tangkapannya ke gudang penampungan atau pemasok.

"Setiap hari hasil tangkapan setor ke lapak bos. Apapun dan berapa pun hasil tangkapannya harus disetor," katanya.

Di tempat penampungan, ia menjual aneka ikan laut dan udang seharga Rp 40.000 - Rp 80.000 per kg, sedangkan untuk cumi paling murah Rp 40.000 per kilogram.

Beberapa komoditas seperti udang dan ikan ada yang dijual dalam kondisi beku dan sudah bersih.

Tentu harga yang dipatok berbeda dari tangkapan segar.

Setelah nelayan menjual ke pemasok, biasanya si pemasok baru membawa ke tempat pelelangan ikan (TPI) yang jaraknya sekitar 500 meter dari gudang.

"Kebanyakan nelayan menjual ke lapak pelelangan dan sebagian kecil ke gudang penampungan," kata Sukardi yang menyebut ada selisih harga antara yang dijual nelayan dan pelelangan.    

Bersandar

Menjelang dini hari, jumlah deretan kapal semakin banyak, tanda para nelayan membawa hasil tangkapan dari laut.

Sumber: Kontan
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved