Wisata Sejarah

Kotagede Yogyakarta Masuk dalam Daftar Kota Terindah di Dunia Versi CNN, Ada 13 Kota Terindah

Penamaan Situs Bokong Semar karena bentuk sisa benteng ini melengkung sehingga diibaratkan seperti bokong atau pantat Semar.

Kompas.com/Anggara Wikan Prasetya
Pintu gerbang makam Kerajaan Mataram, di Kotagede, Yogyakarta. 

Hikayat menyebutkan,  dinding benteng jebol disebabkan karena oleh anak Panembahan Senopati, Raden Rangga yang dihempaskan ayahnya karena memiliki sifat sombong. 

Peninggalan lain yang bisa dibilang merupakan ikon Kotagede adalah Masjid Gedhe Mataram.

Masjid itu dibangun sejak awal Kerajaan Mataram Islam.

Saat ini pun Masjid Gedhe Mataram tidak hanya berfungsi sebagai cagar budaya saja. Masjid ini juga masih digunakan untuk beribadah Umat Islam.

Berkunjung ke Masjid Gedhe Mataram paling pas dilakukan saat waktu salat tiba.

Pengunjung Muslim bisa sekalian beribadah di salah satu tempat bersejarah di Kotagede ini.

10 Negara Termurah Untuk Traveling atau Bermukim, Anda Ingin Tinggal di India atau Paraguay?

Roti kembang waru

Peninggaan sejarah tidak berhenti pada arsitektur saja.

Saat ini masih ada kuliner era kerajaan Mataram Islam yang masih bisa dinikmati.

Roti kembang waru menjadi kuliner endemik yang ada di Kotagede.

Kue manis ini konon makanan yang disajikan pada jamuan mewah pihak kerajaan untuk para tamu.

Sama seperti namanya, roti ini berbentuk seperti bunga atau daun pohon waru.

Pasalnya,  zaman dahulu ada banyak pohon waru yang tumbuh di sekitar Keraton Kotagede.

Saat ini roti kembang waru bisa ditemukan di Kampung Bumen yang terletak sekitar 500 meter sebelah timur laut Pasar Kotagede.

Salah satu pembuat roti kembang waru yang paling terkenal ada di Roti Kembang Waru Pak Bas. Tempat itu bisa dicari melalui aplikasi Google Maps.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved