Transportasi
2.000 Bus Listrik Ditargetkan Beroperasi Di Jabodetabek Tahun Depan
Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan menargetkan sebanyak 41.000 bus listrik beroperasi dalam lima tahun, pada 2024
"Dari hitugan tarif per kilometer, bus konvensional itu kurang lebih Rp 2.650. Untuk MAB ini hanya 0,8 kWh per kilometer, jadi bila tarif PLN itu Rp 1.460 per kWh, artinya kurang lebih tarif bus listrik sekitar Rp 1.200 per kilometernya," ujar Bambang, Rabu lalu.
• Anies Jajal Bus Listrik Transjakarta Ramah Lingkungan Karya Anak Bangsa Karoseri New Armada Magelang
• Foto-foto Bus Listrik Transjakarta yang Bakal Menghiasai Jalanan Ibu Kota Jakarta Mei 2019
Uji Coba Bus Listrik
Bus listrik produksi MAB sejak Mei lalu menjalani uji coba di bawah pengelolaan PT Transjakarta.
Sampai akhir Juli lalu, tiga bus listrik buatan MAB mengangkut penumpang di lokasi khusus, yakni di tempat-tempat wisata seperti Monumen Nasional, Taman Mini Indonesia Indah, Taman Margasatwa Ragunan, dan Ancol Taman Impian.
Selama masa uji coba di tempat-tempat wisata itu, bus listrik Transjakarta sudah mengangkut 13.797 penumpang.
Uji coba itu masih akan terus berlangsung selama enam bulan.
Mulai 28 Agustus 2019, PT Transjakarta menguji coba bus listrik di jalur Transjakarta.
Namun, bus ini tidak mengangkut penumpang, melainkan berisi galon berisi air.
Direktur Utama Transjakarta Agung Wicaksono mengatakan, bus listrik yang dimiliki Transjakarta belum bisa mengangkut penumpang di jalan raya karena perizinan belum sepenuhnya diberikan oleh pemerintah.
• Belum Ada STNK, Bus Listrik Tidak Bisa Mengaspal di Ibu Kota
• Selain Jakarta, Bus Listrik MAB Siap Layani Trayek Semarang-Yogyakarta, Usai Lebaran Produksi Massal
"Memang perpres sudah terbit, tetapi kita lihat peraturan di bawahnya masih disiapkan, sehingga nantinya Transjakarta punya plat kuning untuk bisa mengangkut penumpang . Sebagai ganti penumpang, saat ini kita lakukan pengujian secara teknis dibebani dengan galon air," ujar Agung, Kamis (29/8/2019), seperti dikutip Kontan.id.
Agung melanjutkan, bus tersebut diisi dengan galon air dengan berat maksimal 16 ton.
Bus listrik pun diuji selama 17 jam dengan kapasitas baterai awal tersedia sebesar 100%.
Agung mengatakan, setelah diuji selama 17 jam, baterai bus listrik tersebut masih memiliki daya yang tersedia sebear 46%.
Pengujian itu dilakukan untuk melihat dampaknya terhadap beban, penggunaan baterai, pengaruhnya pada pengemudi dan lainnya.
Agung menargetkan pihaknya akan bisa melakukan uji coba lebih banyak bus listrik di jalur Transjakarta.