Transportasi

2.000 Bus Listrik Ditargetkan Beroperasi Di Jabodetabek Tahun Depan

Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan menargetkan sebanyak 41.000 bus listrik beroperasi dalam lima tahun, pada 2024

Warta Kota/Anggi Liana Putri
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat melakukan ujicoba bus listrik Transjakarta di halaman Balai Kota DKI, 29 April 2019. 

Pemerintah pusat mendorong percepatan pengembangan kendaraan ramah lingkungan, termasuk beroperasinya bus listrik sebagai angkutan umum di wilayah Jabodetabek. 

Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan menargetkan sebanyak 41.000 bus listrik akan beroperasi dalam lima tahun ke depan, pada 2024.

Kepala BPTJ Bambang Prihartono mengatakan, untuk tahap awal, 2.000 bus listrik itu sudah beroperasi di jalanan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.

"Saya sudah bikin roadmap-nya (peta jalan). Sampai 2024, jumlahnya 41.000 unit," ujarnya di kompleks Gedung Dinas Teknis DKI, Jalan Jatibaru, Jakarta Pusat, Kamis (29/8/2019), seperti dilansir Kompas.com.

Dukung Pengembangan Mobil Listrik di Indonesia, Toyota Akan Boyong Bus Listrik ke Tanah Air

Jumat Besok Hari Terakhir Uji Coba Bus Listrik Transjakarta di Ancol Taman Impian

Produksi Dalam Negeri

Bus listrik itu kemungkinan besar akan diproduksi di dalam negeri.

Salah satu produsen bus listrik itu adalah PT Mobil Anak Bangsa (MAB). Namun, juga bisa diproduksi oleh produsen lain. 

"(Tahun) 2020 harus segera diproduksi atau disediakan sebanyak 2.000 unit bus listrik. (Produksinya) tergantung MAB. MAB siap enggak. Kalau siap semua, ya MAB bisa sediakan semua," kata Bambang.

8 Agustus 2019, Presiden Joko Widodo telah menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 55 Tahun 2019 tentang Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) untuk Transportasi Jalan.

 PT MAB menyambut perpres tersebut dengan segera memproduksi massal kendaraan niaganya.

Bus Listrik Transjakarta Bikin Penasaran Pengunjung Ancol

VIDEO : Tenang dan Senyap, Begini Rasanya Naik Bus Listrik Transjakarta

Bus listrik MAB untuk kebutuhan komersial akan diproduksi antara September sampai Oktober 2019.

Namun, jumlahnya belum terlalu banyak karena menyesuaikan pesanan.

PT MAB menargetkan 30 unit bus listrik yang diproduksi sampai November nanti.

Technical Director PT MAB Bambang Tri Soepandji memastikan, penggunaan bus listrik untuk transportasi umum akan lebih murah dibandingkan bus konvensional.

Menurut Bambang, bus listriknya hanya membutuhkan tarif operasional sebesar 0,8 kWh per satu kilometer.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved