Rusuh Papua

Anggota yang Gugur Dipanah dan Dibacok Baru Dua Bulan Tugas di Papua, Tinggalkan Istri dan Dua Anak

RUMAH duka Sertu Anumerta Rikson Edi Chandra ramai didatangi kerabat dan pelayat, Kamis (29/8/2018).

Twitter@Puspen_TNI
Serda Rikson, anggota TNI yang gugur di Deiyai, Papua, Rabu (28/8/2019). 

Kata Kapendam, penugasan Serda Rikson Edi Candra bersama 84 prajurit Kodam II/SWJ lainnya sudah dua bulan di Papua, tepatnya setelah Idul Fitri lalu, dan rencananya ditugaskan selama 1 tahun.

Djohan menyebut almarhum merupakan prajurit kusuma bangsa TNI Angkatan Darat, dan sudah sepatutnya jika nanti diberikan perhatian untuk keluarganya yang ditinggal.

Termasuk, jika putranya ingin jadi anggota TNI.

Abraham Samad Bilang KPK Terancam Lumpuh Jika Seleksi Calon Pimpinan Diteruskan

"Sudah pasti kita punya aturan apabila prajurit kita gugur tugas akan diberikan santunan. Akan memperhatikannya."

"Anaknya kan dua. Bisa jadi anaknya diprioiotaskan. Mencalonkan TNI bisa saja nanti. Orang tuanya kan pahlawan," kata Kapendam.

Sebelumnya, Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Cpl Eko Daryanto mengungkapkan kronologi kerusuhan massa di Kabupaten Deiyai, Papua, yang mengakibatkan seorang anggotanya gugur, Rabu (28/8/2019).

Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK Dihujani Kritik, Moeldoko: Kalau Mau Cari Sempurna di Surga Aja

Eko menjelaskan awalnya aksi unjuk rasa digelar oleh sekitar seratus orang masyarakat Kabupaten Deiyai, terkait isu rasisme dan intimidasi terhadap Mahasiswa Papua di Malang dan Surabaya.

Aksi unjuk rasa digelar di depan Kantor Bupati Deiyai sekira pukul 13.00 WIT.

 BREAKING NEWS: Satu Anggota TNI Gugur Dipanah dan Disabet Parang di Papua

Ia mengatakan, koordinator lapangan aksi tersebut adalah Ketua Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Wilayah Kabupaten Deiyai Stevanus Pigai.

Eko melanjutkan, sekira pukul 14.00 WIT, kurang lebih seribu orang dari beberapa wilayah, berkumpul di Lapangan Wagete Kabupaten Deiyai.

Eko mengatakan, massa yang membawa senjata tradisional panah, parang, dan batu, bergerak menuju Kantor Bupati Deiyai.

 Anggota TNI yang Gugur Terkena Panah di Papua Bernama Serda Rikson, Dua Polisi Juga Terluka Parah

Massa yang sudah bergabung di Kantor Bupati Deiyai kemudian melakukan aksi anarkis dengan melakukan pelemparan ke arah aparat keamanan dan Kantor Bupati.

"Kondisi massa semakin tidak terkendali dan anarkis dengan melakukan penyerangan terhadap kendaraan dan aparat keamanan TNI yang sedang mengamankan aksi."

"Dengan menggunakan panah dan parang serta terdengar tembakan dari arah massa," kata Eko dalam keterangan tertulis, Rabu (28/8/2019).

 Dahnil Anzar Simanjuntak Bilang Prabowo Tak Punya Lahan di Lokasi Ibu Kota Baru, Adanya di Sini

Ia mengatakam, aparat keamanan berusaha meredam dan menghentikan aksi massa, tetapi massa semakin brutal dan membabi buta.

"Aksi anarkis dan brutal massa mengakibatkan seorang TNI meninggal dunia. Tiga orang anggota TNI dan empat orang anggota Polri terluka akibat senjata panah dan parang."

Halaman
1234
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved