Artis
Sindiran Indro Warkop Untuk Anggota DPR: Datanglah dan Dengarkan Aspirasi Warga di Warung Kopi
Di warung kopi, Indro Warkop melihat ada kesederhaan hingga tumbuhnya kehidupan demokrasi dan toleransi diantara para pengunjung yang datang.
Penulis: Irwan Wahyu Kintoko | Editor: Irwan Wahyu Kintoko
Pelawak Indro Warkop (63) meminta semua anggota DPR di Senayan, Jakarta Pusat --tempat Gedung DPR RI berada-- atau DPRD di daerah manapun untuk mencontoh filosofi warung kopi (warkop).
Di warung kopi, Indro Warkop melihat ada kesederhaan hingga tumbuhnya kehidupan berdemokrasi dan toleransi diantara para pengunjung yang datang.
Di warung kopi itu pula, muncul semangat bergotong-royong, saling menghormati dan menghargai satu sama lain.

"Kalau mereka pandai, seharusnya anggota DPR itu pergi dan ngobrol ke warung kopi supaya tahu aspirasi para warganya. Warung kopi itulah wajah Indonesia banget," ucap Indro Warkop.
Saat berbincang santai di Karnos Studio, Jalan Transyogi, Cibubur, Jakarta Timur, Senin (26/8/2019) sore, Indro Warkop ditemani Aliando Syarief (22), Adipati Dolken (27) dan Randy Danistha (33).
Mereka adalah pemeran Dono, Kasino dan Indro (DKI) di film Warkop DKI Reborn yang akan diputar di seluruh bioskop Indonesia mulai 12 September 2019.
• Hadirnya Film Warkop DKI Reborn Merupakan Salah Satu Cara Indro Melestarikan Warkop DKI
• Indro Warkop Tidak Ikut Campur Memilih Pemeran Dono Kasino dan Indro di Film Warkop DKI Reborn
Hadir pula penyanyi lawas Edo Kondologit (52) yang sedang menyerukan perdamaian untuk Papua bersama Indro Warkop dan para pemain film Warkop DKI Reborn era milenial tersebut.
Indro Warkop kemudian teringat pada Pancasila, yang salah satu silanya mengutamakan gotong-royong. "Disitu ada komunikasi," katanya.
Pria berbadan besar dan tegap penyuka motor gede tersebut menyatakan hal itu seiring melihat kasus provokasi oknum tidak bertanggung-jawab yang sengaja membuat kisruh dan rusuh Papua.

Kasus penyerangan mahasiswa Papua di Surabaya, Jawa Timur, bahkan merembet menjadi kerusuhan di sejumlah daerah di Papua itu terjadi karena ulah provokator.
"Ulah provokator itu membuat kita banyak merugi, pemikiran kita menjadi mundur dan tumpul karena tidak ada komunikasi," ucapnya.
Sebaliknya, adanya komunikasi meminimalkan terjadi peristiwa seperti kerusuhan. "Negara yang kuat tidak akan terprovokasi oleh siapapun," kata Indro Warkop.
• Filosofi Nama Grup Lawak yang Kini Legenda, Indro Warkop: Warung Kopi itu Gambaran Indonesia Banget!
• Mengapa Dono, Kasino dan Indro Memberi Nama Grup Lawak Mereka dengan Warkop DKI?
Kesederhanaan di warung kopi itu memberi inspirasi Wahjoe Sardono alias Dono Nanu Mulyono, Rudy Badil dan Kasino Hadiwibowo, serta Indrodjojo Kusumonegoro alias Indro membentuk grup.
Diantara para legenda tersebut, hanya tersisa Indrodjojo Kusumonegoro yang kini populer dengan nama panggung Indro Warkop.
Awalnya, ketika berdiri di awal 1970-an, mereka ingin membentuk grup musik yang menyanyikan lagu-lagu bernada jenaka dan kocak, bukan grup lawak.

"Semula kami ingin membuat grup band yang menyanyikan lirik lagu komedi, dan bukan grup lawak," kata Indro Warkop.
Selain kesederhanaan, Indro Warkop menyatakan, ada demokrasi dan komunikasi intens di warung kopi.
Melestarikan Budaya Indonesia
Warung kopi juga diyakini sebagai salah satu budaya di Indonesia.
Di warung kopi, proses komunikasi terjadi tanpa melihat latar-belakang setiap orang yang asyik berbincang disana.
"Mau ngopi di warung kopi sambil kakinya diangkat diatas bangku juga nggak ada yang marah kan," ucap Indro Warkop.

Dari filosofi tersebut, mendiang Wahjoe Sardono alias Dono, Nanu Mulyono, Rudy Badil, Kasino Hadiwibowo atau Kasino dan Indro mendirikan grup lawak Warkop.
Grup itu berdiri setelah mereka memandu program acara yang kemudian bernama Warkop DKI di Radio Prambors Jakarta medio 1970-an.
Dari program unggulan radio anak muda yang ketika itu sudah populer di Jakarta, Indro dkk juga membentuk grup lawak bernama Warkop DKI.
• Begini Asal-Usul Nama Grup Warkop DKI yang Menjadi Legendaris Sampai Sekarang Menurut Indro Warkop
• Indro Warkop Uji Status Legend Lewat Film Warkop DKI Reborn dan Tiga Aktor Muda
DKI belakangan populer sebagai singkatan nama para personelnya, yakni Dono, Kasino dan Indro.
"Ada demokrasi setiap kali ngobrol di warung kopi," kata Indro Warkop.
Warung kopi menjadi Warkop setelah Indro Warkop sering mendengar jika orang di Medan, Sumatera Utara, senang menyingkat ucapannya.
Misalnya saja lima puluh menjadi lipul, atau lima perak jadi liper. "Begitu pula warung kopi menjadi warkop," ucap Indro Warkop.

Dari obrolan ringan di warkop, Indro Warkop dkk bangga menjadi bagian grup lawak Warkop DKI karena ada keinginan untuk bicara demokrasi dan sesederhana seperti warung.
"Kesederhanaan itu akan memunculkan kepekaan terhadap sesama," ujar Indro Warkop.
Warkop, lanjut dia, juga sangat kental dengan budaya asli Indonesia.
• Indro Warkop Sering Tidak Kuat Berpuasa Saat Syuting Film Warkop DKI Reborn di Maroko yang Panas
• Indro Warkop: Hadirnya Pemain Baru Warkop DKI Reborn Bukan Mengganti Tapi Melestarikan Warkop DKI
Hampir di setiap daerah ada warung kopi. Bahkan semua tempat di penjuru negeri ini juga mempunyai kopi khas daerah sendiri-sendiri.
"Warung kopi juga budaya Indonesia. Banyak warung kopi di Indonesia. Disitu ada demokrasi. Semua orang menerima kekurangan dan kelebihan masing-masing di warung kopi," ujar Indro Warkop.