Artis

Sindiran Indro Warkop Untuk Anggota DPR: Datanglah dan Dengarkan Aspirasi Warga di Warung Kopi

Di warung kopi, Indro Warkop melihat ada kesederhaan hingga tumbuhnya kehidupan demokrasi dan toleransi diantara para pengunjung yang datang.

Warta Kota/Alex Suban
Legenda Warkop DKI, Indro (kedua dari kiri), bersama para pemeran Film Warkop DKI Reborn 3, dari kiri ke kanan, Adipati Dolken, Aliando Syarief, dan Randy Nidji berfoto saat berkunjung ke Redaksi Warta Kota, Palmerah, Kamis (22/8/2019). 

"Semula kami ingin membuat grup band yang menyanyikan lirik lagu komedi, dan bukan grup lawak," kata Indro Warkop.

Selain kesederhanaan, Indro Warkop menyatakan, ada demokrasi dan komunikasi intens di warung kopi.

Melestarikan Budaya Indonesia

Warung kopi juga diyakini sebagai salah satu budaya di Indonesia.

Di warung kopi, proses komunikasi terjadi tanpa melihat latar-belakang setiap orang yang asyik berbincang disana.

"Mau ngopi di warung kopi sambil kakinya diangkat diatas bangku juga nggak ada yang marah kan," ucap Indro Warkop.

Para bintang film 'Warkop DKI Reborn' terbaru setelah dikenalkan Indro 'Warkop' ke publik di Rumah Maroko, kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (15/3/2019) malam.
Para bintang film 'Warkop DKI Reborn' terbaru setelah dikenalkan Indro 'Warkop' ke publik di Rumah Maroko, kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (15/3/2019) malam. (Warta Kota/Heribertus Irwan Wahyu Kintoko)

Dari filosofi tersebut, mendiang Wahjoe Sardono alias Dono, Nanu Mulyono, Rudy Badil, Kasino Hadiwibowo atau Kasino dan Indro mendirikan grup lawak Warkop.

Grup itu berdiri setelah mereka memandu program acara yang kemudian bernama Warkop DKI di Radio Prambors Jakarta medio 1970-an.

Dari program unggulan radio anak muda yang ketika itu sudah populer di Jakarta, Indro dkk juga membentuk grup lawak bernama Warkop DKI.

Begini Asal-Usul Nama Grup Warkop DKI yang Menjadi Legendaris Sampai Sekarang Menurut Indro Warkop

Indro Warkop Uji Status Legend Lewat Film Warkop DKI Reborn dan Tiga Aktor Muda

DKI belakangan populer sebagai singkatan nama para personelnya, yakni Dono, Kasino dan Indro.

"Ada demokrasi setiap kali ngobrol di warung kopi," kata Indro Warkop.

Warung kopi menjadi Warkop setelah Indro Warkop sering mendengar jika orang di Medan, Sumatera Utara, senang menyingkat ucapannya.

Misalnya saja lima puluh menjadi lipul, atau lima perak jadi liper. "Begitu pula warung kopi menjadi warkop," ucap Indro Warkop.

Indro Warkop ketika meluncurkan 'Buku Main Main Jadi Bukan Main' bersama mendiang Rudy Badil medio 2013.
Indro Warkop ketika meluncurkan 'Buku Main Main Jadi Bukan Main' bersama mendiang Rudy Badil medio 2013. (Instagram @indrowarkop_asli)

Dari obrolan ringan di warkop, Indro Warkop dkk bangga menjadi bagian grup lawak Warkop DKI karena ada keinginan untuk bicara demokrasi dan sesederhana seperti warung.

"Kesederhanaan itu akan memunculkan kepekaan terhadap sesama," ujar Indro Warkop.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved