Breaking News

Polisi Cianjur

Kisah Polisi Cianjur: Hari-hari Terakhir Ipda Erwin dan Istri, Anak yang Ikhlas, dan Cerita Asgar

Kisah Polisi Cianjur: Hari-hari Terakhir Ipda Erwin dan Istri, Anak yang Ikhlas, dan Cerita Asgar

Tribun Jabar/Ferri Amiril Mukminin
Kisah Polisi Cianjur: Hari-hari Terakhir Ipda Erwin dan Istri, Anak yang Ikhlas, dan Cerita Asgar. Jenazah Ipda Erwin Yudha saat akan dibawa ke Masjid Agung Cianjur. 

Tribun: Bapak suka pelihara ayam?

Sukarni: Iya. Bapak banyak pelihara burung dan ayam. Beberapa hari sebelum kejadian, burung jalak suren mati. Semua sempat sedih juga saat itu.

Tribun: Pada hari Bapak bertugas mengamankan unjuk rasa di depan kantor Pemkab Cianjur, Kamis, 15 Agustus lalu, adakah yang berbeda dari Bapak?

Sukarni: Iya, saya masih ingat sekali. Hari itu, suami saya waktu mau berangkat seperti malas sekali. Mau berangkat dari rumah, balik lagi, duduk lagi, ngobrol lagi, seperti sudah ada firasat.

Tribun: Apa yang Ibu katakan saat itu?

Sukarni: Saya bilang, Papah sudah siang, nanti ketinggalan apel. Suami saya itu disiplinnya tinggi, makanya saya ingatkan.

Tribun: Hari itu, ibu mendapat informasi pertama dari siapa tentang musibah yang menimpa Bapak?

Sukarni: Pertama kali, pas kejadian, informasi pertama dari Kapolsek. Saya hanya diberitahu, Bapak di rumah sakit. Begitu saja. Katanya, cepat ke sini ke rumah sakit. Itu info awal yang saya terima. Begitu menerima informasi itu, saya pun bergegas ke rumah sakit lalu memberitahu anak-anak.

Tribun: Tadi ada percakapan dengan penjabat Bupati Cianjur. Katanya, anak ibu akan dipekerjakan di Pemkab?

Sukarni: Iya, anak pertama saya katanya akan dipekerjakan di pemda. Alhamdulillah. Saya nanti berkomunikasi lagi dengan anak saya.

Tribun: Sebenarnya, apa cita-cita anak Ibu?

Sukarni: Anak saya sebenarnya kepingin jadi polisi. Empat kali daftar, enggak keterima terus. Lanjut kuliah di Unsur, pending lagi. Nanti akan diterusin. 

Penembakan salvo di pemakaman Ipda Erwin Yuda, polisi Cianjur yang terbakar saat mengamankan unjuk rasa.
Penembakan salvo di pemakaman Ipda Erwin Yuda, polisi Cianjur yang terbakar saat mengamankan unjuk rasa. (TRIBUN JABAR/FERRI AMIRIL MUKMININ)

ANAK IPDA ERWIN:  Kami semua sudah ikhlas. Kami sudah ikhlas

Mata Erik Yudha Saputra (24) masih terlihat sembab, saat ditemui di Taman Makam Pahlawan Cikaret, Kabupaten Cianjur, usai pemakaman ayahnya, Ipda Erwin Yuda Wildani, Senin (26/8/2019).

Meski sudah merelakan kepergian ayahnya Ipda Erwin, Erik Yudha Saputra mengaku sangat terpukul.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved