Pelayanan Publik

Ahok Ungkap Alasan Hadir Saat Pelantikan Anggota DPRD DKI dan Menyampaikan pesan untuk Anggota DPRD

Ima merupakan mantan staf pribadinya yang terpilih menjadi legislator mengggunakan PDI Perjuangan sebagai kendaraan politik di Dapil 10 Jakarta Barat.

Penulis: Fitriyandi Al Fajri |
Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok 

Gubernur DKI Jakarta periode 2014-2017, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok meminta kepada 106 anggota DPRD 2019-2024 terpilih untuk menjalankan tugasnya sesuai dengan Undang-Undang Dasar.

Hal itu diungkapkan Ahok, usai menghadiri pelantikan 106 anggota DPRD DKI terpilih di Gedung DPRD Jalan Kebon Sirih, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat pada Senin (26/8/2019) siang.

“Kami harapkan mereka bekerja sesuai dengan konstitusi saja yah,” kata Ahok.

Selain memenuhi undangan dari Sekretariat DPRD DKI Jakarta, kedatangan Ahok ke sana juga untuk menyaksikan pelantikan Ima Mahdia.

Terungkap Dua Orang Dilaporkan Hotman Paris Hutapea dengan Tantangan Lawan Hotman di Meja Hijau

Kisah Foto Tentara Belanda Menjadikan Ulah Orang Indonesia yang Mau Jadi Jongosnya sebagai Tertawaan

Adapun Ima merupakan mantan staf pribadinya yang terpilih menjadi legislator mengggunakan PDI Perjuangan sebagai kendaraan politik di Dapil 10 Jakarta Barat.

Saat ditanya pandangannya mengenai kekosongan kursi Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahok enggan menjawabnya.

Kata dia, yang berhak menjawab persoalan itu adalah anggota DPRD DKI Jakarta.

“Saya nggak tahu silakan tanya kepada DPRD DKI terpilih,” ungkapnya.

Tiga mantan Gubernur DKI Jakarta menghadiri agenda pelantikan anggota DPRD DKI Jakarta terpilih pada Senin (26/8/2019) pagi.

Ketiga mantan gubernur itu adalah Basuki Tjahaja Purnama periode 2014-2017, Djarot Syaiful Hidayat periode 2017, dan Sutiyoso gubernur dua periode 1997-2007.

Kehadiran mereka sebagai tamu undangan untuk menyaksikan pelantikan anggota Parlemen di Kebon Sirih.

DPRD DKI Jakarta akan Dilantik dan Sebagian di Antaranya akan Jadi Pengkritik Kebijakan Pemprov DKI

Anggota DPRD DKI dari Fraksi Hanura Sudah Berkemas Sejak Dua Bulan Lalu Jelang Pelantikan DPRD Baru

Wali Kota Minta Warga Hemat Air sebagai Langkah untuk Antisipasi Kekeringan di Jakarta Barat

Sementara itu, dalam rangka mengantispasi kekeringan akibat kemarau panjang yang terjadi di wilayah DKI Jakarta, Wali Kota Jakarta Barat Rustam Effendi, menghimbau warganya untuk hemat air.

Rustam menilai dengan menghemat air merupakan salah satu cara agar tidak terjadi pemborosan pengunaan air disaat musim kemarau.

"Kita himbau masyarakat yang pertama hemat-hematlah air, karena itu luar biasa bisa mengantispasi," kata Rustam, Senin (26/8/2019).

Selain itu pihaknya juga meminta perusahaan air bersih dapat mengantisipasi lokasi-lokasi yang terdampak kekeringan di Jakarta Barat, Meski pun ia mengaku saat ini, belum ada wilayahnya yang terdampak kekeringan.

"Yang pertama memang kita himbau Palyja harus antisipasi, karena yang sekarang saja masih ada masyarakat yang belum tersuplay air bersih dari PAM," katanya.

Menurut Rustam, ada beberapa wilayah di Jakarta Barat yang masih mengunakan air tanah, seperti kalideres tegal alur, Pegadungan, Kamal, Cengkareng Semanan, dan Meruya. Lokasi itulah yang nantinya perlu adanya antisipasi, meski jauh ini belum terdampak.

"Nah jaringan belum ada bagaimana caranya, nantinya di drop di depo-depo air yang akan dikembangkan oleh PAM ada kios kios air disana," ujarnya.

Tujuh Wilayah

Dilansir Wartakotalive.com pada berita sebelumnya, ada tujuh wilayah kecamatan di Jakarta yang terancam mengalami rawan kekeringan pada musim kemarau ini. Tujuh kecamatan itu terdapat di dua kota, yakni Jakarta Barat dan Jakarta Utara.

Di Jakarta Barat, ancaman rawan kekeringan terdapat di tiga kecamatan, yakni Kalideres, Cengkareng, dan Kembangan.

Adapun di Jakarta Utara, wilayah yang bisa mengalami kerawanan itu terdapat di empat kecamatan, yakni Cilincing, Penjaringan, Pademangan, dan Koja.

Dinas Sumber Daya Air DKI bekerja sama dengan PD PAM Jaya untuk mengatur penyebaran air bersih di wilayah-wilayah yang rawan kekeringan itu.

"PAM Jaya nanti akan menyiapkan depo-depo air bersih di lokasi yang kering dengan tangki, dan mobil-mobil kelilinga. Nanti nyamperin ke lokasi-lokasi kekurangan air, kata Juaini.

Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan (Pusdatin) BPBD DKI Jakarta M Ridwan menuturkan, hingga saat ini belum ada laporan kekeringan yang disampaikan warga.

BPBD juga belum menemukan wilayah yang kekurangan air pada musim kemarau ini.

Pemprov DKI sudah meyiapkan saluran pengaduan khusus bagi warga yang ingin melaporkan masalah kekeringan air di wilayahnya.

Pengaduan bisa dilakukan dengan menelepon melalui Call Center Jakarta Siaga 112.

Selain itu, laporan juga bisa dilakukan melalui aplikasi Jakarta Aman, yang dapat diunduh di ponsel.

"Jika terjadi keadaan darurat akibat kekeringan, masyarakat dapat menghubungi call center atau lewat aplikasi Jakarta Aman," ujar Ridwan.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved