Berita Video

VIDEO: Viral Jenazah Bocah Digotong Jalan Kaki Karena tak Dilayani Ambulan, Neneknya Bilang Begini

"Saya memang saat itu ada di Puskesmas. Nyawa cucu saya sudah tidak terselamatkan," ujar Sopiah berderai air mata

Editor: Ahmad Sabran
Istimewa
Keluarga membopong korban yang meninggal akibat tenggelam di sungai Cisadane, Kota Tangerang, Jumat (23/8/2019). 

Sopiah (62) terisak tangis begitu menceritakan peristiwa yang dialami Husein (8) cucu yang dicintainya itu. Bocah berusia 8 tahun tersebut terpaksa dibopong pamannya yakni Supriadi (40) lantaran tak mendapatkan pelayanan ambulans di Puskesmas Cikokol, Kota Tangerang untuk mengangkut jenazahnya.

"Saya memang saat itu ada di Puskesmas. Nyawa cucu saya sudah tidak terselamatkan," ujar Sopiah berderai air mata saat dijumpai Warta Kota di kediamannya, RT 03 / RW 05 Kelurahan Kepala Indah, Tangerang, Minggu (25/8/2019).

Menurutnya, saat pihak keluarga ini membawa jenazah korban, tapi tidak dibolehkan diangkut mobil ambulans. Secuil kisah pilu itu pun membekas di dalam benak perempuan berumur 62 tahun ini. 

"Sudah minta untuk dibawa ambulans, tapi tidak dibolehin. Akhirnya Supriadi, pamannya Husein mau gendong jenazahnya itu," ucapnya.

"Saya di situ nangis menjerit - jerit, gimana cara bawa mayatnya, kan susah itu. Niatnya mau dibawa pakai motor, tapi kan susah," kata Sopiah menangis sesegukan. 

Dirinya menyebut beruntung ada orang baik yang melintas saat itu. Dan akhirnya jenazah cucunya ini diantar dengan menggunakan mobil oleh pengendara tersebut. 

"Ya Allah Alhamdulillah akhirnya dapat pertolongan. Itu orang bener - bener baik banget. Untungnya juga jenazah cucu saya ngepas ditaruh di mobil itu. Semoga kebaikan orang itu dibales Allah, dimudahkan rezekinya," ungkapnya terdengar sendu.

Wajah Supriadi (40) tampak memerah saat menceritakan secuil kepiluannya menggotong Husein (8) sang keponakan setelah ditolak mendapatkan pelayanan ambulans di Puskesmas Cikokol, Kota Tangerang. Ia pun meluapkan kegeramannya itu di kala duka mendalam yang dirasakan setelah kehilangan bocah berusia 8 tahun ini untuk selama - lamanya.

Dirinya menjelaskan pada Jumat (23/8/2019), Husein ditemukan tenggelam di Sungai Cisadane, sore itu. Korban pun dibawa ke Puskesmas Cikokol dan nyawanya tidak tertolong.

"Saya nunggu lama di Puskemas sampai sekitar dua jam. Tapi tidak ada kejelasan soal pengangkutan jenazah keponakan saya ini. Padahal saya meminta tolong dengan sangat untuk pelayanan ambulans," ujar Supriadi saat dijumpai Warta Kota di rumah duka, RT 03 / RW 05 Kelurahan Kelapa Indah, Tangerang, Minggu (25/9/2019).

Namun pihak Puskemas tetap tidak bergeming. Dan tunduk pada aturan standar operasional prosedur (SOP) dari Dinas Kesehatan Kota Tangerang.

"Saya disuruh untuk telepon layanan Pemkot Tangerang di nomer 112. Tapi saya telepon terus , terusan enggak bisa, susah juga," ucapnya.

Waktu pun semakin larut. Dan matahari hampir terbenam.

"Sudah mau malam, tapi tidak ada kejelasan. Padahal saya mau nguburin keponakan saya ini," kata Supriadi terlihat kedua matanya berkaca - kaca.

Sontak, Supriadi pun mendadak emosional. Pria berusia 40 tahun ini memilih untuk membawa jenazah Husein dengan berjalan kaki.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved