Rusuh Papua
Moeldoko: Ada Kelompok yang Terganggu dan Cemas Lihat Papua Maju
Moeldoko menyebut ada dua kelompok yang tidak senang dengan upaya Presiden Joko Widodo (Jokowi) membangun Papua dan Papua Barat menjadi sejahtera.
KEPALA Staf Kepresidenan Moeldoko menyebut ada dua kelompok yang tidak senang dengan upaya Presiden Joko Widodo (Jokowi) membangun Papua dan Papua Barat menjadi sejahtera.
Ia menjelaskan, dalam lima tahun kepemimpinan Jokowi, Papua dan Papua Barat telah dibangun berbagai macam infrastruktur agar kesejahteraan masyarakatnya meningkat.
"Itu dinikmati oleh masyarakat Papua, tapi ternyata ada kelompok-kelompok tertentu, baik itu pergerakan poros bersenjata maupun pergerakan poros politik."
• BIN Kantongi Identitas Aktor Penggerak Kerusuhan di Papua Barat, Siapa?
"Itu justru merasa terganggu dan ada kecemasan yang nyata," ujar Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (22/8/2019).
"Kenapa demikian? Karena kalau Papua maju mereka tidak punya alasan lagi sebagai bahan jualan ke luar negeri. Ini yang kita amati," sambung Moeldoko.
Ia mencontohkan, ketika pembangunan infrastruktur dijalankan dan kesejahteraan masyarakat meningkat, maka tingkat kepengaruhan kelompok bersenjata terhadap masyarakat menjadi berkurang.
• BREAKING NEWS: Pemerintah Putuskan Kalimantan Timur Jadi Ibu Kota Negara Pengganti Jakarta
"Juga demikian terhadap kelompok poros politik. Begitu melihat Papua maju, maka dia enggak ada alasan lagi untuk jualan bahwa masyarakat Papua termarjinal," papar Moeldoko.
Mantan Panglima TNI itu pun melihat gejolak yang terjadi di Papua dan Papua Barat pada saat ini, turut dimanfaatkan oleh dua kelompok tersebut untuk memanfaatkan situasi
"Ada kelompok-kelompok yang memanfaatkan situasi itu. Jelas itu siapa mereka."
• Bus Trans Patriot Mulai Beroperasi di Dua Rute Baru, Ini Jalur Lengkap Pemberhentiannya
"Dia bermain di situasi yang terjadi, tapi alhamdulillah dengan penuh kesadaran masyarakat ternyata tidak masuk dalam skenario mereka," paparnya.
Sebelumnya, Staf Khusus Presiden Kelompok Kerja Papua Lenis Kogoya, akan mengajak Presiden Jokowi ke Papua dan Papua Barat.
Hal itu terjadi seusai kerusuhan di Bumi Cendrawasih. Apalagi, ada dugaan rasisme terhadap mahasiswa Papua di Jawa Timur.
Hal tersebut diutarakan Lenis Kogoya saat dirinya menghadap Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (20/8/2019).
• Jusuf Kalla: Draf Konstitusi Cuma Dibuat 10 Hari, DPR Bahas Satu Pasal Saja Bisa Berbulan-bulan
"Mungkin dalam waktu tidak terlalu lama, kami ajak Pak presiden ke Papua lagi, untuk berdialog, untuk berdiskusi dengan masyarakat Papua."