Perundungan
KPAD Kota Bekasi Bakal Lakukan Trauma Healing ke Siswi SMK Korban Persekusi dengan Tuduhan Pelakor
KPAD Kota Bekasi Bakal Lakukan Trauma Healing ke Siswi SMK Korban Persekusi dengan Tuduhan Pelakor.
Penulis: Muhammad Azzam |
Pelaku pengeroyokan berinisial Di, alumni sekolah tempat korban menuntut ilmu, inisial Ay kakak kelas satu tingkat di atas korban dan satu pelaku lagi yakni Pu, berasal dari luar yang tidak memiliki kaitan dengan sekolah.
Adapun penyebabnya GL mengaku dituduh sebagai perebut laki orang (pelakor).
"Saya engga tahu penyebabnya, cuman dia bilang perusak rumah tangga orang. Saya engga ngerti, apa maksudnya," ujar GL kepada Wartakota saat ditemui dikediamannya di Kecamatan Bekasi Utara, Rabu (21/8/2019).
GL mengakui ketika itu cowoknya Di sempat meminta nomor Whatsapp, akan tetapi tidak diberikan.
"Cowoknya memang suka deket-deketin mulu, sempat minta nomor WA tapi saya engga kasih. Tiba tiba ceweknya marah saya dituduh merusak rumah tangga orang," ucap GL.
Dirinya juga tidak tahu apakah cowoknya itu merupakan suami atau kekasih pelaku bernama Di.
Sebelum aksi pengeroyokan GL juga sempat beberapa kali dihubungi pelaku Di, dia diminta bertemu untuk berduel dan menyelesaikan persoalan perusak rumah tangga.
Akan tetapi GL tidak meladenin dan tidak pernah menggubris ajakan itu.
DIKEROYOK DI DEKAT WARUNG
Sampai akhirnya, tiba-tiba ia diajak oleh teman kelasnya ke sebuah warung. Sesampai di sana ternyata sudah ditunggu tiga orang perempuan itu, untuk langsung diajak ke taman tak jauh dari warung.
"Pas datang saya dijambak dan tarik kerudungnya sampai lepas. Saya ditendang dan ditampar bergantian," ungkap GL.
Ketika dikeroyok pelaku sempat menyebut bahwa dirinya jangan keganjenan dan suka dandan terus.
"Mereka bilang, iya ini orang keganjenan suka dandan terus. Perasaan penampilan saya biasa aja," katanya.
Aksi kekerasa tersebut juga direkam oleh pelaku, dalam rekaman video ketiga pelaku langsung menganiaya GL dengan cara dijambak, dicekik hingga didorong.
Setelah itu, dari rekaman video terlihat korban duduk diteras taman dan tiga orang pelaku menganiaya secara bergantian.