Elang Bondol Nyaris Punah, Berikut Fakta-fakta soal Elang Bondol
Elang bondol bisa terbang di ketinggian 20 sampai 50 meter di atas permukaan tanah ini juga bisa memangsa hewan-hewan kecil di darat atau di laut.
lihat foto
Burung dengan bulu putih menutupi kepala hingga leher ini kebanyakan tinggal di Kepulauan Seribu.
Sayang, spesies ini terancam punah.
Oleh sebab itu, elang bondol menjadi hewan endemik yang dilindungi UU No.5 Tahun 1990 dan diatur dalam PP No.106 Tahun 2018.
• Cara Aris Santoso Mempersiapkan Diri Sebelum Pensiun
2. Kawin di udara
Benvinka, Ketua Jakarta Animal Aid Network (JAAN) sekaligus pendiri pusat rehabilitasi elang di Pulau Kotok, Kepulauan Seribu, mengatakan, sangat sulit untuk mengembangbiakkan elang bondol.
Ben mengatakan, hal ini bisa jadi mustahil.
Pasalnya, proses kawin elang bondol dilakukan di udara saat mereka sedang terbang.
"Kami sudah mencoba untuk mengembangbiakan elang ini. Tapi, itu kayak mustahil begitu. (Elang bondol) ada di kandang uji coba, yang sudah dibuatkan kandang breeding (selama) lebih dari sebulan. Namun, masih belum juga (berhasil kawin)," kata Ben.
"Elang ini kawinnya itu di udara hingga hampir menyentuh laut, terus akan balik lagi terbang di udara, begitu seterusnya," kata Ben.
• 5 Hal Harus Diperhatikan Sebelum Pensiun Dini
3. Penguasa teritorial
Elang bondol termasuk hewan yang bersifat teritorial.
Dengan kata lain, mereka tidak suka jika ada elang lain berada di wilayah kekuasaannya.
Maka dari itu, dalam masa rehabilitasi elang-elang akan dibuatkan kandang sendiri.
Dengan catatan, jika kondisi fisik elang bondol masih baik alias tidak ada cacatnya.
Jika elang dengan kondisi fisik baik digabungkan dalam satu kandang, mereka akan berkelahi memperebutkan wilayah kandang, hingga salah satu di antaranya mati.
