Kemerdekaan Indonesia
Ustadz Adi Hidayat Ungkap Peran Pengusaha Keturunan Arab dalam Proklamasi yang Ingin Dihilangkan
Proklamasi itu tidak dilakukan di jalan, proklamasi dilakukan di rumah seorang Muslim, keturunan Arab, yang merupakan pengusaha sukses.
USTADZ Adi Hidayat menjelaskan, peristiwa proklamasi tidak dilakukan di jalanan, tapi di sebuah rumah.
Rumah itu adalah rumah yang merupakan hibah dari seorang keturunan Arab.
Ada upaya dari sebagian kalangan untuk alergi dengan pihak-pihak yang merupakan keturunan Arab.
Meski demikian, kata Ustadz Adi Hidayat, ada upaya untuk menghapuskan peranan sejumlah orang dalam jalannya kemerdekaan Indonesia.
"Proklamasi itu tidak dilakukan di jalan, proklamasi dilakukan di rumah seorang Muslim, keturunan Arab, yang merupakan pengusaha sukses dari Solo," katanya dalam sebuah ceramahnya yang viral, yang dikutip Warta Kota, Sabtu (17/8/2019).
Menurut Ustadz Adi Hidayat, proklamasi dilakukan di tanggal 17 Agustus 1945 jam 10.00.
"Bertempat di mana?"
"Jalan Pegangsaan Timur nomor 56."
"Dilangsungkanlah proklamasi," katanya.
Sebagian kalangan beranggapan, proklamasi dilakukan di jalan atau di lapangan.
Padahal, proklamasi itu dilakukan di rumah, yang merupakan hibah.
"Rumah seorang Muslim, keturunan Arab, namanya Syech Faraj bin Martak."
"Beliau mewakafkan rumahnya di Jalan Pegangsaan Timur nomor 56."

Menurut Ustadz Adi Hidayat, Martak telah mewakafkan rumah itu dengan sukarela untuk proklamasi kemerdekaan Indonesia.
"Bayangkan, kalau tidak ada jihad dengan harta, maka mustahil ada tempat proklamasi."