Film
Wajib Ditonton, Ada Kebahagiaan, Kesedihan hingga Kepedihan Mendalam di Film Bumi Manusia!
Semua akting para bintang film 'Bumi Manusia' ciamik, bahkan sempurna tanpa cacat. Didukung cerita novel berjudul sama yang begitu kuat. Layak tonton!
Penulis: Irwan Wahyu Kintoko | Editor: Irwan Wahyu Kintoko
Obrolan bersama Hanung Bramantyo dilakukan di Hotel Majapahit, Jalan Tunjungan, Sabtu (10/8/2019) dini hari setelah Gala Premier film Bumi Manusia berlangsung di Surabaya Town Square, Surabaya, Jumat (9/8/2019) malam.
Tetralogi Buru
Novel Bumi Manusia adalah buku pertama dari Tetralogi Buru tulisan Pramoedya Ananta Toer yang telah sukses dicetak dalam 43 bahasa di seluruh dunia.
Novel tersebut dituliskan Pramoedya Ananta Toer ketika mendekam di tahanan Pulau Buru.
Saat menuliskan kisah Bumi Manusia, Pramoedya Ananta Toer memakai kertas bekas bungkusan semen dan rokok.
Medio 1975, Pramoedya Ananta Toer menuliskan kembali kisah tersebut ke kertas sebenarnya.

Lima tahun kemudian, diperkirakan medio 1980, Novel Bumi Manusia sempat beredar bebas, hingga pada 29 Mei 1980 dilarang pejabat jaksa agung masa itu.
Novel ini menceritakan kisah roman Minke, pribumi di zaman kolonial Belanda yang jatuh cinta pada padangan pertama terhadap Annelies Mellema, blasteran Belanda bersama Nyai Ontosoroh.
Cerita novelnya berlatar-belakang peristiwa Kebangkitan Nasional pada 1890 hingga 1918.
• Sebelum Gala Premier, Para Bintang Film Bumi Manusia dan Perburuan Berdoa di Monumen Tugu Pahlawan
• Menyanyikan Ibu Pertiwi, Iwan Fals Ikut Hadir di Gala Premier Film Bumi Manusia dan Perburuan
Frederica, produser Falcon Pictures, tersanjung saat rumah produksinya diberi kepercayaan untuk memvisualkan Novel Bumi Manusia setelah sukses menggarap banyak film box office Indonesia.
"Film Bumi Manusia adalah satu langkah kedepan yang penting buat Falcon Pictures dan menjadi tantangan kami supaya film Bumi Manusia diterima, bukan hanya oleh pencinta novel, tapi juga penikmat film Indonesia dan generasi muda sekarang," kata Frederica.

Film Bumi Manusia menjalani syuting di Yogyakarta dan Semarang, Jawa Tengah, selama 2 bulan sejak pertengahan Juli 2018.
Iqbaal Ramadhan dan Mawar De Jongh, dua bintang muda Indonesia, dipercaya Hanung Bramantyo memainkan peran utama sebagai Minke dan Annelies, sedangkan Ine Febriyanti menjadi Nyai Ontosoroh.