CEO GoPay Diam-Diam Sering Narik Gojek, Lalu Diledekin Sama Pengemudi Ojol
CEO GoPay Diam-Diam Sering Narik Gojek, Lalu Diledekin Sama Pengemudi Ojol
SEBUAH kisah unik dan inspiratif datang dari CEO GoPay, Aldi Haryopratomo.
Hal itu terungkap dalam vlog terbaru di akun youtube Arief Muhammad berjudul 'Undercover bareng CEO GoPay' yang tayang pada Jumat (9/8/2019).
Dalam wawancara itu Arief Muhammad membongkar bahwa Aldi ternyata kerap mengambil orderan GoJek.

• OJK Tunjuk AFTECH Jadi Penyelenggara Inovasi Keuangan Digital, Ini Tujuannya
• Kampoeng Legenda Mal Ciputra Jakarta, Momen Kenalkan Kuliner Legendaris Kepada Kaum Muda.
• VIDEO: Begini Cara Masjid Istiqlal Membagikan Daging Kurban Idul Adha
Bukan cuma itu, Aldi juga kerap turun langsung melakukan survei terhadap pedagang pengguna GoPay.
Alasannya hanya satu, ia ingin tahu langsung apa yang dialami para pengemudi Ojol Gojek maupun pedagang dalam memakai aplikasi GoPay.
Dengan cara itu Aldi bisa mendapatkan jawaban yang jujur terkait baik buruknya pelayanan GoPay.
Aldi mengaku tak ada yang sadar bahwa dirinya CEO GoPay setiap sedang narik GoJek atau melakukan survei terkait GoPay.
"Nggak ada yang tahu biasanya," ujar Aldi.
Tapi beberapa kali ada pengemudi Ojol yang menyadari bahwa mukanya mirip CEO GoPay.
• Polisi Tak Bisa Mengambil Sampel Sidik Jari 3 Korban yang Tewas Terbakar karena Kondisi Mayat Rusak
• Berikut Strategi KSEI untuk Meningkatkan Jumlah Investor di Pasar Modal
• Petugas Kantor Imigrasi Jakarta Barat Amankan Sejumlah Warga Negara Asing
"Ketika itu lagi ada wawancara CEO GoPay," ujar Aldi.
Akibat wawancara itu banyak tayang di media, salah satu pengemudi Ojol di tempat ia nongkrong pun menyadari kemiripan Aldi dengan CEO GoPay.
"Terus dibilang ama mereka 'wah elu mirip nih ama CEO GoPay'. 'Ya mirip aja mukanya, nasib mah beda ya'," ujar Aldi menceritakan ejekan candaan dari para rekan driver Ojol.
Perjalanan Karir
Lalu bagaimanakah kisah Aldi sampai akhirnya bisa menjadi CEO GoPay?
Jalan ceritanya cukup berliku dan menunjukkan betapa pentingnya perjuangan dalam hidup, serta keinginan untuk membuat orang lain maju.
Aldi merupaka anak seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS).
• Masjid Al Azhom Bakal Gunakan Alat Peroboh Sapi Saat Pemotongan Hewan Kurban
• Dishub DKI Ungkap Penggandaan Pelat Kendaraan Bisa Dijerat Pidana Pemalsuan dan Terancam Pidana Bui
Artinya dia tak memiliki banyak jaringan bisnis turun temurun dari sang ayah.
Tapi Aldi memiliki keinginan kuat untuk sekolah di luar negeri.
Hal itu terwujud ketika ia mendapatkan beasiswa S-1 Teknik Elektro dari Purdue University, Amerika Serikat.
Ia lulus dari Purdue University dengan predikat cumlaude.
Setelah itu Aldi bekerja di California di perusahaan penyaluran kredit mikro untuk orang-orang di negara berkembang.
Berikutnya Aldi sempat mendirikan bisnisnya sendiri yang bergerak di mikro finance, tetapi tak berlanjut karena kehabisan dana.
Dari situ Aldi sadar ia harus memiliki jaringan bisnis yang baik.
• Marga Mandalasakti Uji Coba Sistem Pembayaran Tanpa Sentuh di Ruas Tol Tangerang-Merak
• Tak Lagi Antre, Inilah Cara Masjid Istiqlal Membagikan Daging Kurban saat Idul Adha Nanti
Artinya ia harus masuk di mana banyak orang memiliki jaringan bisnis.
Ia pun mengikut tes dan akhirnya mendapatkan beasiswa dari Harvard University.
Lulus dari Harvard Aldi kembali mengembangkan bisnis lamanya, yakni startup RUMA (Rekan Usaha Mikro Anda).
Dia mendapat rekan dari salah satu investor Ebay.
Starup RUMA ia jalani dengan sungguh-sungguh.
Misi RUMA adalah meningkatkan akses, derajat, dan pendapatan bagi masyarakat berpendapatan rendah melalui teknologi.
RUMA terus berkembang sampai akhirnya melahirkan usaha baru, yakni Arisan Mapan.
• 5 Berita Paling Viral Sepekan Ini, Mulai dari Listrik Padam, Mbah Maimun, Enzo Allie, & Uki Noah
• TNI Buat Keputusan Ini Terkait Enzo Allie Diduga Simpatisan HTI, Menhan Sebut Berhentikan
Arisan Mapan dimulai Aldi setelah ia melakukan berbagai survei kebutuhan warga di desa.
Dia melihat warga desa kerap mencicil berbulan-bulan hanya untuk sebuah panci.
Skema cicilan itulah yang ia ganti dengan skema arisan untuk membeli berbagi barang kebutuhan.
Caranya cukup unik, Aldi meminta ibu-ibu di desa membentuk kelompok per lima orang untuk membeli panci.
Setiap bulan setiap ibu harus menyisihkan uang Rp 50.000, dan akan ada 1 ibu mendapat panci seharga Rp 250.000.
Dengan cara itu, kelima ibu-ibu tadi seluruhnya akan memiliki panci baru seharga Rp 250.000 hanya dalam waktu 5 bulan.
Artinya mereka tidak perlu mencicil panci selama 8 bahkan 12 bulan.
• 5 Fakta Pria Prancis Lolos Seleksi Catar AKMIL Magelang & Bikin Panglima TNI Terkagum-Kagum
• Kisah Menyedihkan Catar AKMIL Magelang Asal Prancis yang Fasih 4 Bahasa, Panglima Kagum
Segalanya terus berjalan sampai sebuah kesempatan akhirnya datang dari GoJek yang tengah berkembang.
Kesempatan itu datang ketika salah satu anggota arisan Mapan tak mampu lagi ikut karena suaminya sudah meninggal.
Dari situlah Aldi menyarankan agar si ibu ikut GoJek yang juga sedang berkembang di tahun-tahun itu.
Kebetulan Aldi memang sudah kenal dengan pendiri Gojek, Nadiem Makarim.
Mereka saling kenal saat sama-sama kuliah di Harvard University.
Dari situ lah hubungannya dengan Nadiem kembali terjalin.
Sampai akhirnya keduanya sepakat bergabung, dan Aldi kemudian menjadi CEO GoPay.
Sekitar tahun 2016 Aldi akhirnya menjadi CEO GoPay.
Simak wawancara selengkapnya di akun youtube Arief Muhammad: