Listrik Padam

Tak Punya Genset Saat Blackout Massal, Jusuf Kalla Kesepian dan Kepanasan

INSIDEN listrik padam berjam-jam di wilayah Jabodetabek, Banten, dan Jawa Barat, juga dirasakan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla.

TRIBUNNEWS/RINA AYU
Wakil Presiden Jusuf Kalla saat ditemui di Kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (6/8/2019). 

INSIDEN listrik padam berjam-jam di wilayah Jabodetabek, Banten, dan Jawa Barat, juga dirasakan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Pemadaman listrik yang berlangsung pada Minggu (4/8/2019) lalu itu, membuat jaringan telekomunikasi terganggu.

Imbasnya, JK sempat kesulitan berkomunikasi untuk mencari para menteri, guna mengetahui penyebab pemadaman total tersebut.

Enam Jenderal Polisi Masuk 40 Besar Calon Pimpinan KPK, Ini Kata Mabes Polri

"Tidak bisa menghubungi siapa-siapa, cari tahu ada apa enggak bisa," ungkap JK, ditemui di Kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (6/8/2019).

"Mau cari menterinya enggak bisa," sambungnya.

Saat pemadaman listrik berlangsung, JK mengaku sedang berada di rumah pribadinya di Kebayoran, Jakarta Selatan.

PLN Gelontorkan Rp 865 Miliar untuk Bayar Ganti Rugi Pemadaman Listrik kepada 22 Juta Pelanggan

Di rumah itu, ujar JK, dirinya tak memiliki generator atau genset, sehingga ia juga merasakan kepanasan karena AC mati, dan alat-alat elektronik seperti televisi tidak berfungsi.

"Kita kesepian di rumah, tiba-tiba panas tidak ada AC, kita mau cari tahu bagaimana?"

"Mau nonton tv enggak ada, mau nelepon siapa enggak bisa."

FOTO-FOTO Sampah di Kali Bahagia Bekasi Bikin Rantai Roda Ekskavator Rusak

"Betul-betul merasa menjadi tiba-tiba sepi, sendiri.

"Di rumah saya di Kebayoran enggak ada genset."

"Tapi PLN kemudian bantulah. Jadi ada generator. Tetapi yang lain tidak bisa," bebernya.

Pindahkan Ibu Kota Negara ke Kalimantan, Jokowi Perintahkan Para Menterinya Lakukan Hal-hal Ini

Sebelumnya, Direktur Bisnis Regional PLN Jawa Bagian Barat Haryanto WS, tidak menjawab tegas mengenai penyebab blackout di wilayah Jawa dan dan Bali karena pohon Sengon.

Menurutnya, jaringan listrik yang mengalami gangguan memang sangat panjang dan melawati gunung, hutan, perkebunan, dan lain lain.

Oleh karena itu, bisa saja gangguan jaringan listrik disebabkan oleh faktor alam.

 Baiq Nuril: Jangan Pernah Berikan Ruang untuk Laki-Laki Nakal!

"Itu memang bisa saja terjadi gangguan-gangguan dari sekitar, alam, dan sebagainya, dan itu bisa terjadi."

"Itu yang alhamdullilah sudah kita bisa selesaikan," kata Haryanto di Kantor PLN, Jakarta, Senin (5/8/2019) malam.

Haryanto tidak menjawab apakah gangguan alam yang dimaksud merupakan pohon.

 Ancaman Tsunami Mengintai, BNPB Bakal Gelar Ekspedisi Destana untuk Meminimalisasi Korban

Yang pasti, menurutnya, padamnya listrik terjadi akibat jaringan dari Ungaran ke Pemalang terputus.

Dua dari empat sirkuit pada jaringan tersebut mengalami gangguan.

"Sekarang sudah kembali empat sirkuit, dan sudah mengalirkan listrik dari timur ke barat," ujarnya.

 Isi Tas Anda dengan 10 Barang Ini, Dijamin Selamat dari Tsunami dan Gempa!

Sebelumnya, Mabes Polri mengungkap dugaan sementara penyebab gangguan pasokan listrik yang melanda wilayah Jabodetabek dan sekitarnya sejak Minggu (4/8/2019) siang.

Sebelumnya, Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan, tim Kriminal Khusus dari Polda Jawa Tengah telah mengecek TKP di Tower Transmisi di Desa Malom, Gunung Pati, Kabupaten Semarang.

"Kerusakan diduga sementara adanya pohon yang ketinggiannya melebihi batas Right Of Way (ROW)."

 Jokowi Bersyukur Gempa Banten Tak Disusul Tsunami, Belum Pastikan Kapan Kunjungi Lokasi Terdampak

"Sehingga mengakibatkan flash atau lompatan listrik," ucap Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (5/8/2019).

Mabes Polri mengaku tengah menelusuri semua kemungkinan atas penyebab gangguan pasokan listrik di wilayah Jabodetabek dan sekitarnya.

"Yang jelas untuk dicari dulu penyebabnya," cetus Dedi Prasetyo, di Bareskrim Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (5/8/2019).

 FAKTA-FAKTA Pos Satpam Rumah Susi Pudjiastuti Dirusak, Ibu Pelaku Duga Anaknya Dibisiki Jin

"Penyebabnya bisa jadi gangguan teknis, kemudian ada human error, kemudian gangguan lain," sambungnya.

Di sisi lain, Dedi Prasetyo juga menyinggung gangguan serupa pada 2012 silam, yang pernah terjadi di pembangkit listrik Suralaya.

Dahulu, kejadian itu disebabkan adanya unsur kesengajaan atau sabotase.

 Tips Selamat dari Bencana: Saat Tsunami Datang, Bergeraklah ke Tengah Laut

Oleh karena itu, mantan Wakapolda Kalimantan Tengah tersebut mengatakan kepolisian juga akan mendalami ada tidaknya unsur kesengajaan dalam kejadian kali ini.

"Gangguan lain sedang kita dalami iuga. Karena kita punya case tahun 2012 sama kejadian seperti ini juga, kita blackout."

"Ada kejadian yang kita ungkap. Ada kejadian unsur kesengajaan di situ (kasus 2012), ada orang lain, ada tindak pidana," tuturnya.

 Kata Rocky Gerung, Koalisi Sebaiknya Hanya Terjadi Jika Ada Musuh dari Luar

Sebelumnya, Wilayah Jabodetabek dan sekitarnya mengalami gangguan pasokan listrik yang mengakibatkan pemadaman pada Minggu (4/8/2019) siang hingga malam.

Pihak PLN menyampaikan permintaan maaf atas gangguan tersebut.

“Kami mohon maaf sebesar-besarnya untuk pemadaman yang terjadi," ujar Executive Vice President Corporate Communication & CSR PLN I Made Suprateka lewat keterangan tertulis, Minggu (4/8/2019).

 Sosok Eyang Ibung yang Disebut Bisa Prediksi Gempa Bikin Heboh, Netizen Ungkap Keganjilannya

Menurutnya, pemadaman listrik tersebut terjadi akibat Gas Turbin 1 sampai dengan 6 Suralaya mengalami gangguan.

Sementara, Gas Turbin 7 dalam posisi mati (Off). Selain itu, Pembangkit Listrik Tenaga Gas Turbin Cilegon juga mengalami gangguan atau trip.

Untuk Wilayah Jawa Barat menurutnya terjadinya gangguan pada Transmisi SUTET 500 kV, yang mengakibatkan padamnya sejumlah wilayah.

 Rocky Gerung: Demokrasi Tidak Memerlukan Persatuan

Di antaranya, Bandung, Bekasi, Cianjur, Cimahi, Cirebon, Garut, Karawang, Purwakarta, Majalaya, Sumedang, Tasikmalaya, Depok, Gunung Putri, Sukabumi, dan Bogor.

Kompensasi

Sesuai arahan Presiden Jokowi, PLN terus berupaya maksimal untuk segera menormalkan aliran listrik kepada para pelanggan.

“Kami bekerja semaksimal mungkin penormalan seluruh pembangkit dan transmisi yang mengalami gangguan," ungkap Plt Direktur Utama PLN Sripeni Inten Cahyani, dikutip dari pln.co.id.

"Saat ini sejumlah pembangkit listrik sudah mulai masuk sistem mencapai 9.194 MW,” imbuhnya.

 Rocky Gerung Bilang di Luar Negeri Posisi Oposisi Setara Perdana Menteri

Sementara, terkait pemadaman yang terjadi di sejumlah wilayah, PLN akan memberikan kompensasi sesuai deklarasi Tingkat Mutu Pelayanan (TMP), dengan Indikator Lama Gangguan.

Kompensasi akan diberikan sebesar 35% dari biaya beban atau rekening minimum untuk konsumen golongan tarif adjustment.

Dan sebesar 20% dari biaya beban atau rekening minimum untuk konsumen pada golongan tarif yang tidak dikenakan penyesesuaian tarif tenaga listrik (Non Adjustment).

 Ketimbang Pikirkan 2024, Gerindra Pilih Urus Emak-emak dan Relawan yang Tersangkut Kasus Hukum

Penerapan ini diberlakukan untuk rekening bulan berikutnya.

Khusus untuk prabayar, pengurangan tagihan disetarakan dengan pengurangan tagihan untuk tarif listrik reguler.

Pemberian kompensasi akan diberikan pada saat pelanggan memberi token berikutnya (prabayar).

 Jokowi Tak Berminat Pimpin PDIP, Ini Dua Sosok Calon Pengganti Megawati pada 2024

Saat ini PLN sedang menghitung besaran kompensasi yang akan diberikan kepada konsumen.

“Kami mohon maaf untuk pemadaman yang terjadi, selain proses penormalan sistem, kami juga sedang menghitung kompensasi bagi para konsumen."

"Besaran kompensasi yang diterima dapat dilihat pada tagihan rekening atau bukti pembelian token untuk konsumen prabayar,” jelas Plt Dirut PLN Sripeni Inten Cahyani.

Khusus untuk pelanggan premium, PLN akan memberikan kompensasi sesuai Service level Agreement (SLA) yang telah ditandatangani bersama. (Rina Ayu)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved