Rocky Gerung: Demokrasi Tidak Memerlukan Persatuan

Rocky Gerung mengatakan, selama satu minggu ke belakang, banyak elite politik berlomba menerjemahkan apa fungsi oposisi.

Editor: Yaspen Martinus
Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha
Pengamat Politik, Rocky Gerung penuhi panggilan kepolisian terkait kasus penodaan agama di Ditkrimsus Polda Metro, Jakarta Selatan, Jumat (1/2/2019). Ia berjalan sambil mengacungkan jari telunjuknya ke arah langit biru. 

AKADEMISI Rocky Gerung menilai, demokrasi tidak memerlukan persatuan.

Yang diperlukan, katanya, bagaimana negara bersistem demokrasi, mengolah kemampuan dari perbedaan-perbedaan tersebut.

"Saya terangkan, bahwa demokrasi itu tidak memerlukan persatuan," ujarnya, seusai diskusi bertajuk 'Oposisi Tugas Suci Amanat Rakyat 2019', di Padepokan Pencak Silat, Jakarta Timur, Jumat (2/8/2019).

"Demokrasi memerlukan kemampuan mengolah perbedaan," sambungnya.

FOTO-FOTO Daihatsu Sigra Ringsek Tertimpa Truk Tanah di Tangerang, Ternyata Taksi Online

Sebelumnya Wartakotalive memberitakan, setelah Jokowi-Maruf Amin ditetapkan sebagai presiden dan wakil presiden terpilih, beberapa partai politik yang sebelumnya berada di kubu oposisi, mulai bermanuver merapat ke kubu pemerintahan.

Sebut saja PAN, Partai Gerindra, dan Partai Demokrat yang sudah tebar pesona kepada Jokowi-Maruf Amin.

Menanggapi hal itu, akademisi Rocky Gerung menyebut dewasa ini, para elite politik di Indonesia sebagian besar masih merasa kedudukan oposisi di bawah derajat kubu pemerintahan.

 Amien Rais: PAN Gadaikan Akidah dan Ikut Berlumur Dosa Jika Gabung ke Pemerintahan Jokowi

Padahal, menurutnya, di luar negeri kedudukan oposisi setara Perdana Menteri.

"Itu masalahnya, karena orang merasa beroposisi itu nomor dua," ujarnya, seusai diskusi bertajuk 'Oposisi Tugas Suci Amanat Rakyat 2019', di Padepokan Pencak Silat, Jakarta Timur, Jumat (2/8/2019).

"Padahal, oposisi itu setara dengan perdana menteri kalau di luar negeri," sambung Rocky Gerung.

 Ingin Keppres Amnestinya Dibingkai Emas, Baiq Nuril: Ini Surat Paling Berharga dalam Hidup Saya

Berkenaan dengan itu, Rocky Gerung mengatakan, selama satu minggu ke belakang, banyak elite politik berlomba menerjemahkan apa fungsi oposisi.

Kedudukan oposisi dalam membangun negeri, ia nilai masih menjadi momok yang ditakuti kalangan elite.

Bahkan, masih ada yang beranggapan kedudukan oposisi adalah pecundang pencari masalah.

 Nasdem Goda Risma Pindah ke Jakarta, Begini Respons PDIP

"Padahal itu hal yang normal dalam demokrasi."

"Jadi seolah-olah orang takut untuk beroposisi, karena dianggap sebagai pecundang, dianggap sebagai orang kalah yang nyari gara-gara," ulasnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved