Listrik Padam
Listrik Padam, Jokowi Dianggap Tidak Pantas Memarahi PLN, Ini Penyebab & Alasannya
Kritik Presiden Jokowi terhadap PLN dipertanyakan. Pasalnya tidak efisiennya PLN dampak dari kebijakan pemerintah selama ini.
Penulis: Desy Selviany |
PENGAMAT energi dari Indonesian Resources Studies, Marwan Batubara, menganggap Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak sepantasnya marah dengan PLN karena blackout yang terjadi hari Minggu lalu.
Menurutnya, kejadian tersebut juga tidak lepas dari berbagai kebijakan pemerintah yang membuat PLN tidak efisien dalam mengelola listrik negara.
“Tidak sepantasnya Pak Jokowi marah-marah. Kalau dia sadar, dia juga ikut berkontribusi terhadap masalah kemarin. Cuma kalau dia enggak tahu dia salah, ini repot,” kata Marwan dikutip dari Kompas.com pada Rabu (7/8/2019).
• Kalteng Putra Vs Arema FC Malam Nanti, Arthur Cunha Gantikan Hamka Hamzah Sebagai Kapten Tim
• Fairuz A Rafiq Ogah Berdamai dengan Galih Ginanjar, Rey Utami, dan Pablo Benua
• Piala AFF U-18, Vietnam Kasih Timnas Indonesia Kamar Ganti Butut, Berkarat, Sempit, & Mirip Gudang
Menurut Marwan beberapa kebijakan yang dikeluarkan pemerintahan Jokowi menjadi penyebab dari blackout yang akhirnya berdampak pada kerugian masyarakat.
Misalnya saja kebijakan melarang kenaikan tarif listrik dan kewajiban membeli listrik swasta dengan sistem take or pay.
Larangan menaikkan tarif listrik di tengah inflasi dan menguatnya dollar AS, menurut Marwan, menjadi beban berat tersendiri bagi PLN untuk tetap bisa bekerja sesuai dengan SOP yang sudah ditetapkan.
Hal itu karena tidak ada kucuran dana yang signifikan dari pemerintah melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk PLN sehingga dapat melaksanakan semua kebijakan yang ditetapkan pemerintah.
“Oke (listrik) tidak naik, tapi ada enggak anggaran di APBN untuk membantu PLN menanggung beban supaya listrik itu tidak naik. Padahal di sisi lain dollar naik, batubara naik, gas naik, BBM naik, lalu prinsipnya ada inflasi, itu kan mau enggak mau (listrik) harus naik, tapi dipaksa tidak naik,” ujar dia.
• VIDEO: Fairuz Hanya Tersenyum Ditanya Soal Pablo, Rey dan Galih Dipindah ke Sel Tikus
• Fairuz A Rafiq Memilih Bungkam Ketika Ditanya Sel Tikus yang Sekarang Dihuni Galih Ginanjar
• Piala AFF U-18, Vietnam Kasih Timnas Indonesia Kamar Ganti Butut, Berkarat, Sempit, & Mirip Gudang
Selain itu juga kata Marwan kebijakan pemerintah yang mewajibkan PLN membeli listrik dari pihak swasta dengan skema take or pay juga dinilai menjadi salah satu penyebab dari tidak efisiennya manajemen PLN.
Sebab kebijakan ini mengharuskan PLN membeli listrik dalam jumlah yang melebihi kebutuhannya.
Dengan keterbatasan dana yang dimiliki, hal ini dianggapnya menjadi beban tambahan dalam keuangan PLN.
“Jadi ada kelebihan daya listrik yang harus ditanggung sendiri. Ini jadi beban operasional PLN. Kenapa ini harus diterima, ya karena bisa saja ada oligarki antara penguasa dan pengusaha yang tidak bisa dilawan PLN,” kata Marwan.
• Piala AFF U-18, Vietnam Kasih Timnas Indonesia Kamar Ganti Butut, Berkarat, Sempit, & Mirip Gudang
• Kuliah MBA Jadi Favorit, Berikut 6 Alasannya
• Piala AFF U-18, Vietnam Kasih Timnas Indonesia Kamar Ganti Butut, Berkarat, Sempit, & Mirip Gudang
Serikat Pekerja Sentil Pemerintah
Dalam tayangan Indonesian Lawyers Club (ILC) Mantan Ketua Umum Serikat Pekerja PLN Ahmad Daryoko juga menyentil pemerintah habis-habisan soal kebijakan yang dikeluarkan dalam mengelola PLN.
Ahmad menyindir Perpres yang dikeluarkan oleh Presiden Jokowi No 44 Tahun 2016 yang dianggap telah meliberalisasi listrik negara.