Yuan Melemah Terhadap Dollar AS, Bentuk Balasan China Terhadap Amerika Serikat?

Beredar spekulasi, pelemahan ini disengaja pemerintah China untuk membalas ancaman terbaru Donald Trump soal tarif impor barang China.

adobe
Ilustrasi. Mata uang China, yuan, melemah hingga ke atas harga 7 dollar AS. Melemahnya yuan ini terjadi kembali setelah sebelumnya sempat anjlok juga pada tahun 2008. 

Pelemahan ini merupakan yang terbesar sejak pertengahan Mei lalu, setelah Trump semakin memanaskan perang dagang dengan berencana menaikkan tarif impor terhadap barang-barang China.

Beijing sendiri berjanji tidak akan tinggal diam jika AS benar-benar menerapkan pajak impor sebesar 10 persen terhadap barang-barang China senilai 300 miliar dollar AS.

WARTA KOTA , PALMERAH--- Mata uang China, yuan, melemah hingga ke atas harga 7 dollar AS.

Melemahnya yuan ini terjadi kembali setelah sebelumnya sempat anjlok juga pada tahun 2008.

Beredar spekulasi, pelemahan ini disengaja pemerintah China untuk membalas ancaman terbaru Presiden Amerika Serikat Donald Trump soal tarif impor barang China.

Mati Listrik, Anggota Aprindo Mengalami Kerugian Hingga Rp 100 Miliar

Data yang dihimpun Bloomberg yang dikutip Kontan, menunjukkan, nilai tukar yuan melorot 1,3 persen menjadi 7,0344 per dollar AS.

Pelemahan terjadi setelah People's Bank of China mematok nilai tukar acuan harian mereka ke level terendah melampaui 6,9 persen untuk pertama kalinya sejak Desember.

Tak hanya itu, nilai tujar yuan di pasar offshore juga anjlok 1,9 persen ke rekor terendah. Sedangkan Shanghai Composite Index ditutup dengan penurunan 1,6 persen.

Kelola Keuangan Bulanan untuk Bisa Capai Kebebasan Finansial

Sebelumnya pada pekan lalu, yuan melemah 0,9 persen pada transaksi di daratan.

Pelemahan ini merupakan yang terbesar sejak pertengahan Mei lalu, setelah Trump semakin memanaskan perang dagang dengan berencana menaikkan tarif impor terhadap barang-barang China.

Beijing sendiri berjanji tidak akan tinggal diam jika AS benar-benar menerapkan pajak impor sebesar 10 persen terhadap barang-barang China senilai 300 miliar dollar AS.

Keterlambatan Penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta Tertinggi di Dunia

"Kelihatannya kenaikan pajak impor menunjukkan balasan tit for tat akibat ditundanya perundingan perdagangan. Dan PBOC melihat tidak ada gunanya menahan yuan stabil dalam jangka pendek," kata Ken Cheung, senior currency strategist Mizuho Bank Ltd kepada Bloomberg.

Christy Tan, head of markets strategy National Australia Bank Ltd di Singapura mengatakan, saat ini, nilai tukar yuan baik di pasar onshore maupun offshore sudah menembus level 7.

"Hal ini mungkin bagian dari respon China atas pajak impor baru dari AS," papar Tan.

Aturan IMEI Akan Ditandatangani Pertengahan Bulan Ini

Dampak dari aksi balasan ini terlihat pada performa pasar keuangan Asia.

Halaman
12
Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved