Limbah Minyak PT Pertamina Tumpah di Tujuh Pulau, Ini yang Dilakukan Pemkab Kepulauan Seribu

Tragedi limbah minyak PT Pertamina tumpah di tujuh pulau, Pemerintah Kabupaten Kepulauan Seribu dan PT Pertamina buka posko bersama.

Penulis: Luthfi Khairul Fikri | Editor: PanjiBaskhara
Dok Pemkab Kepulauan Seribu
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Seribu dan PT Pertamina membuka posko bersama di Rumah Dinas (Rudin) Lurah Pulau Untung Jawa, Kepulauan Seribu Selatan, Selasa (6/8/2019) 

Tragedi limbah minyak PT Pertamina tumpah di tujuh pulau, Pemerintah Kabupaten Kepulauan Seribu dan PT Pertamina buka posko bersama.

Pihak Pemerintah Kabupaten Kepulauan Seribu dan PT Pertamina merespon cepat untuk lakukan penangangan limbah minyak tumpah di tujuh pulau di wilayah bagian selatan Kepulauan Seribu

Menurut Bupati Kepulauan Seribu Husein Murad, Pemkab Kepulauan Seribu dan PT Pertamina buka posko bersama di Rumah Dinas Lurah Pulau Untung Jawa, Kepulauan Seribu Selatan.

“Posko bersama mempunyai struktur organisasi dan Surat Keputusan (SK) untuk mempercepat mobilisasi penanganan tumpahan minyak oil spill yang terjadi sejak Juli 2019," ujar Husein Murad di Jakarta, Selasa (6/8/2019).

PT MRT Jakarta Tuntut PLN Tingkatkan Keandalan Pasokan Listrik

Mengenang Mbah Moen, Mengenang Nasehat-Nasehatnya yang Menyejukan, Berikut 20 Kutipan Mbah Moen

Kondisi Terkini Jalur Pansela, Bisa Dijadikan Jalur Alternatif Selain Pantura

Lebih lanjut, menurutnya posko bersama ini bertujuan untuk menjadi tempat koordinasi semua unsur dalam berbagi informasi terkait dengan penanganan tersebut.

"Iya posko ini agar segala sesuatu bisa dilakukan dengan cepat tidak lagi menunggu waktu, bisa dilakukan pada hari itu juga," katanya.

Husein juga meminta kepada pihak Pertamina untuk menyiapkan segala peralatan dan pengamanan alat perlindungan terhadap semua yang terlibat didalam kebersihan limbah minyak itu.

"Harus segera disiapkan alat pelindung diri seperti sarung tangan supaya agar aman saat membersihkan tumpahan minyak di laut," jelas dia.

Pegawai Kanwil Kementerian Agama Melaksanakan Salat Gaib untuk Mendoakan KH Maimoen Zubair

100 Kampus HIPMI PT Se Indonesia Siap Ciptakan Pengusaha Muda

H-5 Idul Adha, Seluruh Hewan Kurban Jaksel Layak Kurban

Dirinya juga mengharapkan, semua intansi maupun masyarakat untuk bersama-sama mendukung menyelesaikan masalah ini.

"Yang dicari solusinya bukan mempermasalahkan kejadiannya, waktunya untuk bertindak untuk membersihkan tumpahan baik di laut maupun yang ada di daratan," pungkasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, tujuh pulau di wilayah selatan Kepulauan Seribu yang tercemar diantaranya Pulau Untung Jawa, Pulau Bidadari, Pulau Ayer, Pulau Rambut, Pulau Bokor, Pulau Damar, dan Pulau Lancang.(M20)

Tumpukan Karung Berisi Limbah Minyak Terangkut

Terkumpul ribuan karung berisi limbah minyak di Pulau Untung Jawa, dan kini petugas tengah mengangkut ribuan karung limbah minyak di Pulau Untung Jawa tersebut.

Adanya tumpahan minyak di pesisir pantai Kepulauan Seribu, akibat kebocoran sumur Pertamina PHR ONWJ atau Hulu Energi Offshore North West Java.

Diketahui sebelumnya, jika terjadi kebocoran sumur Pertamina di Pantai Karawang, Jawa Barat, ternyata berdampak terhadap Kepulauan Seribu.

Menurut Wakil Bupati Kepulauan Seribu Junaedi, limbah minyak yang terdapat di sejumlah pulau di Kepulauan Seribu terus dilakukan upaya pembersihan dan juga sudah dibahas di tingkat rapat pimpinan.

“Progresnya sudah dibersihkan, kebetulan sudah dibahas oleh Pak Gubernur di Rapim"

"Setiap hari berkurang memang, dan kini sudah ada 1.470 karung yang sudah dikumpulkan,” ujar Junaedi, Selasa (31/7).

Beberapa pulau yang terdampak ceceran minyak seperti Pulau Damar, Pulau Damar Besar, dan Pulau Damar Kecil.

Selain itu turut terdampak Pulau Bidadari, Pulau Ayer, Pulau Rambut, Pulau Bokor, Pulau Untung Jawa, hingga Pulau Onrust.

Semua pulau dikatakannya masuk dalam Kelurahan Untung Jawa.

“Itu bagian Timur dari Kepulauan Seribu dan deket dengan sisi Karawang,” ungkapnya.

Limbah minyak tersebut diketahui sudah mencemari kawasan Pulau Untung Jawa sejak Selasa (23/7/2019) kemarin.

Limbah minyak langsung dimasukkan ke dalam karung oleh warga dan pekerja PHE ONWJ.

“Limbah telah diangkut oleh PHE ONWJ Pertamina ke Marunda. Upaya kita ya membersihkan aja"

"Setiap hari dari Pulau Untung Jawa berapa karung, Pulau Bidadari, Pulau Onrust berapa karung kan gitu,” jelasnya.

Gerebek Sampah

Sebanyak 730 karung sampah dikumpulkan selama kegiatan gerebek sampah dan kerja bakti yang digelar satu minggu terakhir ini di Pulau Untung Jawa, Kepulauan Seribu.

Kegiatan gerebek sampah itu dalam rangka pembersihan oil spill atau limbah minyak mentah di pesisir pantai Kepulauan Seribu.

Lurah Pulau Untung Jawa, Supriyadi mengatakan, kegiatan gerebek sampah dan kerja bakti digelar di tiga lokasi selama satu minggu yang berlangsung  23-28 Juli 2019.

Menurut Supriyadi, program Gerebek Sampah itu dilakukan di tiga tempat wisata di Kepulauan Seribu.

“Ada tiga tempat yakni Cagar Alam Pulau Bokor, Suaka Margasatwa Pulau Rambut dan Pulau Untung Jawa,” kata Supriyadi, Minggu (28/7/2019).

Pembersihan itu dilakukan dengan melibatkan beberapa lini petugas seperti Aparatur Sipil Negara (ASN) Kelurahan Pulau Untung Jawa, PPSU, PJLP Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Utara.

Selain itu, Pertamina Hulu Energi Offshore South East Sumatra (PHE OSES) dan unsur masyarakat.

“Ini dalam rangka pembersihan oil spill atau bentuk penanganan limbah minyak mentah di pesisir pantai. Limbah yang telah terkumpul sampai dengan saat ini sudah 730 karung,” ucapnya.

Dari 730 karung sampah minyak mentah  itu maka limbah yang dikumpulkan mencapai 18.250 kilogram.

Satu karung sampah limbah minyak mentah 25 kilogram.

Selanjutnya, limbah minyak mentah tersebut dikumpulkan di L-Box Pulau Untung Jawa.

Kemudian,  pihak Pertamina menyiapkan kapal untuk membawa kumpulan limbah tersebut ke Marunda, Jakarta Utara.

“Harapannya dengan ini wisatawan bisa kembali menikmati pantai yang bersih dengan nyaman,” ucap Supriyadi.

Limbah Minyak di Pulau Jukung

Peristiwa yang sama, pencemaran lingkungan kembali terjadi di kawasan Kepulauan Seribu.

Kali ini berupa limbah minyak di pantai Pulau Jukung, Kelurahan Pulau Kelapa, Kecamatan Kepualauan Seribu Utara, Kepulauan Seribu, Sabtu (9/2).

Limbah minyak itu terungkap saat seorang tour guide lokal bernama Apin sedang mengunjungi Pulau Jukung.

Limbah minyak yang biasa disebut limbah pek itu ditemukan sekira pukul 11.30 WIB.

“Lokasinya ada di sepanjang pantai Pulau Jukung, sekitar 20-30 meter, hanya di pantai itu saja. Waktu itu saya lagi menyusurin pantai," kata Apin, Sabtu (9/2).

Apin mengatakan saat didekati, limbah itu tercium bau seperti minyak mentah.

Limbah minyak yang dilihatnya itu tidak basah tapi tidak juga kering.

Teksturnya juga cenderung lembab dengan warna hitam pekat.

“Kalau baunya sih dari jauh nggak kecium. Tapi kalau didekatin, dipegang, baunya persis kayak minyak gitu,” kata Apin.

Menurut Apin, limbah minyak itu terbawa arus angin barat hingga terdampar di pantai Pulau Jukung.

Apin menceritakan, sepengetahuannya, ada perusahaan tambang minyak yang berada tidak jauh dari Pulau Jukung.

“Memang sering ada minyak, 2-3 bulan sekali pasti ada. Tadi belum ada penanganan, orang pulau sendiri kaget banyak pek,” sambungnya.

Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup Kepulauan Seribu, Yusen Herdiman mengatakan pihaknya belum memonitor terkait penemuan tersebut. Yusen berjanji mengerahkan petugasnya untuk memantau kebenaran informasi itu.

“Staf saya akan cek di Pulau Jukung. Setiap hari petugas menyisir lokasi untuk membersihkan sampah. Tapi kami di lapangan belum melihat itu hari ini,” ujarnya.

Lima Karung

Sebanyak lima karung limbah minyak yang mengkristal dan bercampur dengan pasir diangkut dari pantai Pulau Jukung, Kelurahan Pulau Kelapa, Kecamatan Kepualauan Seribu Utara, Kepulauan Seribu.

Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup Kepulauan Seribu, Yusen Hardiman, mengatakan, ada sekitar 10 petugas yang dikerahkan untuk membersihkan limbah minyak yang biasa disebut limbah pek itu pada Minggu (10/2/2019).

"Total ada lima karung limbah minyak yang diangkut dan saat ini di lokasi limbah minyak sudah dibersihkan oleh petugas," kata Yusen, Senin (11/2/2019).

Yusen mengatakan, limbah minyak yang ditemukan warga di pantai Pulau Jukung tersebut diduga berasal dari arah barat laut sehingga terbawa arus dan mencapai wilayah Kepulauan Seribu.

"Karena sifatnya yang beracun, kami akan bawa sampel limbah itu ke laboratorium milik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk diperiksa lebih lanjut," kata Yusen.

Sekadar informasi limbah minyak ditemukan di pantai Pulau Jukung, Kelurahan Pulau Kelapa, Kecamatan Kepulauan Seribu Utara, Kepulauan Seribu, Sabtu (9/2/2019).

Limbah minyak itu ditemukan di sepanjang 20-30 meter di pinggir pantai.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved