DKI Kucurkan Rp 3,2 Triliun untuk Proyek JakLingko

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengucurkan dana pelayanan publik sebesar Rp 3,2 triliun untuk proyek JakLingko kepada PT Transportasi Jakarta.

Penulis: Fitriyandi Al Fajri |
Warta Kota/Rangga Baskoro
Skybridge Pemuda Rawamangun menjadi simbol pengintegrasian tiga moda transportasi berbeda yakni LRT Jakarta, Bus TransJakarta dan MRT Jakarta, Pulo Gadung, Jakarta Timur, Jumat (26/7/2019). 

“Rencana ada dua konsep yang terkandung di dalamnya. Pertama seluruh sistem angkutan umum di Jakarta terintegrasi dengan. Kedua, JakLingko akan menginisiasi aksesibilitas untuk mendukung konektivitas masyarakat,” katanya.

Perbuatan Jumharyono Bunuh Istri dan Bakar Anak Tirinya, Keluarga: Sadis

Direktur Pelayanan dan Pengembangan PT Transjakarta, Achmad Izzul Waro, mengatakan, lembaganya telah melakukan pengadaan 310 unit bus sedang sebagai tindak lanjut Ingub tersebut.

Rinciannya, 150 unit untuk Kopaja, 100 unit Metromini dan 60 unit Kopami.

“Per 1 Agustus 2019, kami melakukan klik belanja katalog daerah 310 unit bus sedang. Pertambahan armada ini dilakukan secara bertahap menyesuaikan Ingub yang diterbitkan Pak Gubernur,” kata Izzul.

Berdasarkan catatannya, saat ini total armada yang dikelola Transjakarta ada 3.305 bus.

Terdiri dari bus gandeng, maxi bus atau besar, dobel deker, mini trans hingga mikro trans, Transjakarta cares untuk disabilitas yang diantarkan dari kediaman hingga halte terdekat.

“Variasi layanan ini semata untuk beri kenyamanan masyarakat Jakarta, sehingga masyarakat bisa andalkan layanan dari Pemprov DKI ini. Karena mengacu pada target Dinas Perhubungan bahwa target coverage area bisa 90 persen nanti bisa dicapai dengan jumlah armada yang direjamakan sebanyak 10.047 unit,” katanya.

Dikira Sudah Meninggal, Bocah yang Dibakar Ayahnya Lari Saat Api Selimuti Badannya

Direktur Utama PT Transjakarta, Agung Wicaksono, mengatakan, jumlah pelanggan TransJakarta per hari sudah mencapai 882.000 orang per hari.

Menurutnya, jumlah tersebut tidak terlepas dari peran Pemprov DKI Jakarta yang menyediakan anggaran untuk transportasi publik.

Bagi Transjakarta, anggaran PSO ini tidak dilihat sebagai sebuah subsidi dengan posisi pemerintah menalangi biaya penyelenggaraan transportasi umum.

Akan tetapi bagi Transjakarta ini adalah bentuk kepedulian Pemprov DKI Jakarta untuk membiayai para pelanggan.

Ingin Tahu Cara Jitu Warren Buffett Membeli Saham?

"Jadi pemprov sebagai pemilik, pemprov sebagai regulator tapi juga sebagai pelanggan, sebagai customer. Karena pemprov yang membiayai sehingga para pelanggan kita bisa naik TransJakarta dengan tarif yang sangat terjangkau," katanya.

Kata dia, nilai PSO yang dikucurkan kali ini sangat besar bila dibandingkan 2011.

Saat itu, PT Transjakarta memperoleh Rp 333 miliar dan kini justru mendapatkan Rp 3,2 triliun.

“Dari Rp 333 miliar ke Rp 3,2 triliun. Jadi inilah bentuk komitmen Pemprov DKI Jakarta mendukung Transjakarta agar warga terlayani sekaligus mendorong warganya untuk beralih ke angkutan umum,” katanya.

Cara Atur Keuangan saat Liburan Agar Kantong Anda Tetap Aman

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved