Pertemuan Yusril dan Jokowi, Bukan Pembagian Jatah Kabinet: Diskusi Wacana WNA Jadi Direksi BUMN
Ketua Umun Partai Bulan Bintang (PBB), Yusril Ihza Mahendra, baru saja diundang ke Istana Negara oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kamis (1/8/2019).
Penulis: Rangga Baskoro |
Meski menganggap ide tersebut bagus, namun Yusril menyarankan Presiden Jokowi untuk tak menempatkan seorang WNA di BUMN yang sudah berkembang pesat.
Yusril mengatakan, WNA yang berpotensi sebaiknya diajak untuk memimpin BUMN yang kurang mampu menghasilkan kinerja yang baik.
WARTA KOTA, CIRACAS--- Ketua Umun Partai Bulan Bintang (PBB), Yusril Ihza Mahendra, baru saja diundang ke Istana Negara oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kamis (1/8/2019).
Yusril mengaku pertemuan tersebut tak membahas mengenai pembagian jatah menteri.
Selain bersilahturahmi, ia mengaku bahwa kunjungan tersebut membicarakan mengenai wacana pemerintah untuk menempatkan warga negara asing (WNA) pada jabatan direksi atau komisaris badan usaha milik negara (BUMN).
• Mobil Listik Bebas PPnBM, Bagaimana Nasib Mobil LCGC?
"Kemarin saya juga sudah berdiskusi dengan beliau mengenai hal ini. Saya bilang bagus juga ide ini," kata Yusril saat menjenguk Mantan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ahmad Cholil Ridwan di Rumah Sakit Jantung Binawaluya, Ciracas, Jakarta Timur, Jumat (2/8/2019).
Meski menganggap ide tersebut bagus, namun Yusril menyarankan Presiden Jokowi untuk tak menempatkan seorang WNA di BUMN yang sudah berkembang pesat.
"Tapi kalau BUMN jangan yang sudah maju sekali seperti Bank Mandiri, itu tidak perlu. Tapi BUMN yang jalannya terseok-seok. Ada orang asing yang mau jadi direkturnya kita kasih, kita lihat, mampu enggak dia melakukan itu," kata Yusril.
• Berikut Aturan Baru Pajak Beasiswa Disiapkan oleh Direktorat Jenderal Pajak
Yusril mengatakan, WNA yang berpotensi sebaiknya diajak untuk memimpin BUMN yang kurang mampu menghasilkan kinerja yang baik.
Ia mencontohkan seperti PTPN atau PT Garam yang dinilainya terseok-seok.
"PT Garam itu kan jalannya terseok-seok. Negara yang lautan kayak gini kok malah impor garam? Tapi kalau diangkat orang Amerika misalnya atau orang Rusia diangkat jadi direksi PT Garam. Lalu menghasilkan, tak lagi mengimpor malah mengekspor ke dunia, itu merupakan sesuatu yang luar biasa dan positif," kata Yusril.
• Apakah Daerah Anda Termasuk Wilayah Berpotensi Tsunami?
Selama ini, wacana menempatkan WNA menjadi direksi atau komisaris BUMN menimbulkan pro dan kontra.
Menteri BUMN Rini Soemarno beberapa tahun lalu sempat mengatakan, keberadaan WNA dalam struktur kepemimpinan perusahaan terkadang juga diperlukan.
Terlebih jika BUMN tersebut ingin menembus pasar global dan bersaing dengan perusahaan sejenis di dunia internasional.
• ELSAM: Rencana Kemendagri Beri Akses Data Penduduk Ancam Privasi Warga