Ini Syarat Agar PDIP Menang Lagi di Pemilu 2024, Pastikan Cetak Kader Seperti Jokowi
"Sejak kalah di pemilu, PDI-P terus mencetak kader unggul di pilkada, termasuk Pak Jokowi. Dan, itu akhirnya dipanen sekarang,"
"Sebagian yang memilih PDI-P karena ketokohan Jokowi," kata Burhan.
Sementara itu, Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto memastikan bahwa partainya akan terus bekerja maksimal untuk pemilu 2024 mendatang. Ia menyebut PDI-P akan fokus membangun kaderisasi hingga menguatkan kelembagaan partai.
Oleh karena itulah PDI-P tak akan tergantung pada ketokohan orang per orang.
"Prinsipnya bagi kami 2024, kami akan menyiapkan sebaik-baiknya. Rakyat yang akan menentukan. Dan, proses terus membangun organisasi jauh lebih penting. Itu yang dilakukan PDI-P," kata dia.
• Suami Masuk Penjara Karena Kasus Suap, Inneke Koesherawati: Ini Cobaan Hidup, Dijalani Saja
Standar Moral PDIP
Sementara itu Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Aria Bima mengganggap wajar adanya usulan partai politik tidak mencalonkan eks narapidana kasus korupsi pada Pilkada 2020 mendatang.
Aria mengatakan, larangan mencalonkan eks napi koruptor harusnya sudah menjadi standar moralitas yang dimiliki setiap partai politik tanpa harus diatur dalam hukum formal.
• Perintah Suara via WIND di Wuling Almaz Bisa Ditambah, Ini Spesifikasi, Fitur Canggih, dan Harganya
"Begini loh, itu standar moralitas bagi parpol. Kalau dinormatifkan menjadi UU, itu menjadi sesuatu yang tidak sesuai dengan konstitusi," kata Aria saat ditemui di kawasan Kebayoran, Jumat (2/8/2019).
Aria menilai, larangan tersebut tidak layak diformalkan dalam undang-undang karena melanggar konstitusi. Menurut Aria, UUD 1945 jelas menjamin hak politik setiap orang.
Aria menyebut, larangan eks narapidana korupsi untuk berpolitik sah-sah saja selama diputuskan dalam keputusan hakim yang menangani perkara tersebut.

"Setiap warga mempunya hak yang sama di dalam hukum dan pemerintahan. Kalau mau cabut dan tidak ya itu melalui proses pengadilan, keputusan," ujar Aria.
Kendati demikian, Aria menegaskan bahwa PDI-P telah berkomitmen tidak akan mencalonkan eks napi koruptor sebagai kepala daerah maupun wakil rakyat.
• Ini Kata Mahkamah Agung Terkait Sindikat Penipuan yang Catut Nama MA
"Jadi jangan sampai kemudian karena imbauan KPK, enggak. Tanpa imbauan KPK pun PDI juga tidak pernah mencalonkan kader yang tersangkut korupsi. Dibuka saja begitu loh," kata dia.
Sebelumnya, KPK mengimbau partai-partai politik tidak mengusung eks narapidana koruptor dalam Pilkada 2020 mendatang.
Hal itu disampaikan Wakil Ketua KPK Basaria Pandjaitan berkaca dari kasus Bupati Kudus Muhammad Tamzil yang pernah terjerat korupsi namun tetap terpilih sebagai bupati hingga akhirnya kembali terjerat kasus korupsi.
"Rekam jejak ini penting karena kalau sudah pernah melakukan korupsi masih dipilih juga, ini tidak akan memberikan efek jera untuk pelaku-pelaku lainnya," kata Basaria dalam konferensi pers, Sabtu (27/7/2019).
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mungkinkah PDI-P Cetak "Hatrick" Kemenangan di 2024?",
Penulis : Ihsanuddin