Berita Jakarta

Ketua DPRD DKI Dukung Anies Atasi Polusi Udara Jakarta Lewat Hujan Buatan Sesegera Mungkin

Langkah Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mendapat apresiasi Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi.

Warta Kota/Anggie Lianda Putri
Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetio Edi Marsudi 

Diketahui BPPT melalui Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca (BBTMC) menyiapkan tiga skenario kegiatan TMC khusus mengatasi pencemaran udara.

Pertama dengan penyemaian awan menggunakan garam NaCL, itu dilakukan di saat ada awan potensial agar hujan terjadi di wilayah Jakarta,

sehingga polutan yang ada di atmosfer Jakarta dan upwind bisa tersapu dan jatuh bersama dengan air hujan.

Metode kedua jika tidak ada awan potensial, dilakukan penghilangan lapisan inversi,

yaitu dengan melakukan semai pada lapisan-lapisan inversi dengan menggunakan dry ice dengan tujuan lapisan tersebut menjadi tidak stabil.

Sedangkan yang terakhir adalah metode water spraying, dari darat menggunakan alat Ground Mist Generator yang akan ditempatkan di 10 lokasi di daerah upwind. (M16)

ILUSTRASI : Upaya pemadaman titik api dengan hujan buatan dan bom air terus dilanjutkan di wilayah Riau.
ILUSTRASI : Upaya pemadaman titik api dengan hujan buatan dan bom air terus dilanjutkan di wilayah Riau. (KOMPAS/ SAHNAN RANGKUTI)

Polusi Udara Jakarta Memprihatinkan

Belakangan, jagat maya ramai memperbincankan soal pencemaran udara di Jakarta yang sempat mencapai titik terburuk.

Sejumlah foto yang menunjukkan kabut polutan di Jakarta dari ketinggian pun berseliweran di media sosial.

"Indeks kualitas udara pada 2018 menunjukkan, kualitas udara dalam kategori baik di Jakarta hanya 36 hari

selama kurun 1 Januari-31 Desember 2018," ujar Direktur Eksekutif Komisi Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB), Ahmad Safrudin atau Puput kepada wartawan, Jumat (28/6/2019).

KPBB menyoroti sejumlah hal yang sebaiknya dipertimbangkan para pemangku kepentingan untuk menekan indeks pencemaran udara di Ibu Kota.

Berikut Kompas.com merangkum tiga di antaranya:

1. Razia emisi kendaraan untuk solusi jangka pendek

KPBB mencatat, emisi kendaraan bermotor menyumbang 47 persen zat pencemar di Jakarta setiap hari, sumber terbesar dibandingkan aktivitas lain.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved