Kajian Ustadz Abdul Somad

Ustadz Somad Ungkap Rahasia Investasi yang Membuat Dirinya Takjub oleh Kisah Dua Orang Sukses

Bahkan, kisah yang dinilai menginspirasi itu membuat banyak yang mengambil pelajaran meski dia mengaku, tidak sampai pikirannya ke sana.

Instagram
Ustadz Abdul Somad ungkap kisah dua orang sukses. 

USTADZ Abdul Somad menjelaskan, pertemuan dengan 2 orang yang berzakat dengan jumlah puluhan juta hingga ratusan juta rupiah melebihi kewajibannya, setiap kali membayar zakat.

Bahkan, kisah yang menginspirasi itu membuat dia banyak mengambil pelajaran meski dia mengaku, tidak sampai pikirannya ke sana.

Kisah tersebut menunjukkan sebagai contoh yang baik menjelang Hari Raya Idul Adha di mana umat Islam akan menunaikan ibadah Qurban.

Soalnya sudah ada tuntutan yang disampaikan tentang besarnya zakat yang bisa dilakukan umat Islam, tapi kisah kedua orang itu memang dinilai Ustadz Abdul Somad sebagai contoh yang baik.

Kisahnya dimulai dari zakat 2 orang kaya di mana 1 orang membayar Rp 300 juta dan yang satu lagi membayar zakat Rp 25 juta.

Meski, kalau dihitung, zakat yang dibayarkan itu jauh lebih banyak dari kewajibannya mereka membayar zakat.

"Saya kemarin bayar zakat Rp 300 juta, 10 persen."

"Salah itu, zakat itu 2,5 persen bukan 10 persen, saya kasih tahu itu, zakat profesi."

Terkait hal itu, menurut Ustadz Abdul Somad, orang itu mengambil kewajiban zakat yang diwajibkan pada petani.

"Kalau ada petani menanam padi di sawah, pakai tadah hujan 10 persen."

"Pagi pergi dengan sapi, kerja panas, di lumpur, kotor, zakat 10 persen."

"Masak saya yang pakai mobil mewah, ber-AC, rumahnya nyaman."

Menurut Ustadz Abdul Somad, kisah yang disampaikan itu membuat dia berpikir bahwa masih ada orang yang memang memberikan harta mereka tanpa berhitung sesuai batasan yang diberikan agama.

Mereka adalah orang yang istimewa mau menafkahkan hartanya di jalan Allah SWT.

Meski, menurut Ustadz Abdul Somad, seharusnya zakatnya hanya sebesar 2,5 persen saja.

"Masih ada orang seperti ini, harus dibudidayakan ini," katanya berseloroh.

Ustadz Abdul Somad memberikan kisah zakat dan sedekah yang dijumpainya.

"Ada lagi punya Rp 1 miliar, dia dapat Rp 400 juta."

"Dia bilang, zakatnya kalau Rp 1 miliar berapa," katanya.

Ustadz Abdul Somad secara sadar dan penuh dedikasi memilih jalan untuk berdakwah sampai menembus hutan dan pedalaman dengan meninggalkan anak istrinya, istirahat hanya sesaat, lelah sudah pasti.
Ustadz Abdul Somad secara sadar dan penuh dedikasi memilih jalan untuk berdakwah sampai menembus hutan dan pedalaman dengan meninggalkan anak istrinya, istirahat hanya sesaat, lelah sudah pasti. (YouTube)

Ustadz Abdul Somad kemudian menghitung dan zakatnya 2,5 persen adalah Rp 2,5 juta untuk pendapatkan Rp 100 juta.

"Kalau Rp 1 miliar, Rp 25 juta, berarti pendapatan bapak, Rp 1 miliar," kata Ustadz Abdul Somad.

Dijawab, pendapatannya Rp 400 juta saja.

Ustadz Abdul Somad mencoba meluruskannya, kalau Rp 400 juta, maka dia cukup membayar Rp 10 juta sebagai zakat.

"Ternyata, dia menyatakan, membayar Rp 25 juta dengan tujuan memancing Allah SWT di mana kalau dia membayar duluan Rp 25 juta, maka dia akan mendapatkan Rp 1 miliar, tahun depan," katanya.

Menurut Ustadz Abdul Somad, meski tujuannya memancing rezeki, orang itu ikhlas.

"Jadi, kalau dia tidak berhasil mendapatkan Rp 1 milar, dia menyatakan, hitung sebagai ladang sedekah," katanya.

Dalam sejumlah kisah, sejumlah orang yang memberikan zakat, infaq, sedekah memang tidak pernah kekurangan rezeki.

Mereka banyak yang kemudian bertambah hartanya.

Banyak kalangan yang menilai, rezeki hanya materi padahal rezeki adalah banyak karunia yang diterima dari Allah SWT.

Dikaruniai istri, suami, anak, keluarga yang sehat adalah bentuk dari rezeki yang diterima.

Bentuk lain dari rezeki adalah dihindarkan dari marabahaya, hidup yang aman, terhindar dari musibah, terhindar dari kejahatan, dan sebagainya.

Pada akhirnya, mereka yang melakukan derma dan banyak mengeluarkan hartanya di jalan Allah SWT tidak ada yang jatuh miskin.

Bahkan, dari contoh kisah 2 orang kaya tersebut, mereka bertambah rezeki dan kekayaannya.

Tantangan Ustadz Abdul Somad Bawa Tumpukan Buku Tebal Minta Pelaku Semburan Ujaran Kebencian Datang

Ustadz Adi Hidayat Kembali Ungkap Kisah KH Agus Salim yang Memicu Kriminalisasi pada Rocky Gerung

Ustadz Khalid Basalamah Ungkap Rahasia Cara Umat Islam untuk Mendapatkan Malam Lailatul Qadar

SEBAGIAN kalangan umat Islam sering mengalami peristiwa yang tidak terduga di saat menjalankan salat sunat di masjid.

Lantas, bagaimana sih tuntutan untuk menyikapinya yang sesuai ajaran Agama Islam?

Misalnya, saat memasuki masjid, umat Islam menjalankan ibadah salat sunat Tahiyatul Masjid.

Salat sunat Tahiyatul Masjid biasanya dilakukan di saat umat Islam baru memasuki masjid.

Sejumlah salat sunat memang hanya dilaksanakan sebanyak dua rakaat dan dilanjutkan dengan salat sunat lain.

Misalnya, salat sunat hajat, salat sunat taubat, salat sunat sebelum salat wajib, dan salat sunat setelah salat wajib.

Biasanya, salat sunat dilaksanakan oleh seorang Muslim di saat akan menunaikan salat wajib di masjid.

 Hancurnya Hati Seorang Ibu Saat Suami Mengangkat Tengkorak Anaknya dari Mulut Buaya yang Memangsanya

Karena itu, bagi setiap orang Muslim tidak mengherankan berbondong-bondong untuk melaksanakan salat sunat tersebut.

Sebagaimana diungkap Warta Kota melalui sebuat video yang diunggah di sejumlah platform, Ustadz Abdul Somad memberikan jawabannya.

"Kalau ada orang menepuk bahu kita, saat menjalankan ibadah salat sunat, maka keraskan suara Anda saat menjalankan salat, jangan diam," kata Ustadz Abdul Somad dalam salah satu ceramahnya, yang dikutip Warta Kota, Sabtu (6/7/2019).

Menurut Ustadz Abdul Somad, di saat ada seorang Muslim yang makmum, maka seorang Muslim yang menunaikan salat sunat itu wajib untuk menjadi imam.

"Keraskan ucapan, Allahu Akbar, jangan diam," katanya.

Meski sedang menunaikan salat sunat dan makmum niat salat wajib, mereka tetap mendapatkan pahala yang sesuai.

Bahkan, pahala itu adalah pahala berlipat, misalnya umat Muslim yang menunaikan salat sunat itu, maka dia mendapatkan pahala salat sunat ditambah pahala salat berjamaah.

Menurut Ustadz Abdul Somad, salat yang dijalankan tetap sah.

Meski, kata Ustadz Abdul Somad, awalnya, mereka mempunyai niat salat yang berbeda.

"Sah," kata Ustadz Abdul Somad.

Karena itu, orang yang ditepuk bahunya, jangan malah mengibaskan tangannya untuk menandakan dia bukan sedang menjalankan salat wajib.

Ustadz Abdul Somad memberikan jawaban soal salat sunat ada yang makmum, lanjutkan salat dan jadi imam atau mengibaskan tangan kepada makmum untuk menyingkirkan dia?

Ustadz Abdul Somad memberikan tuntunan, orang yang menjadi imam tersebut tidak perlu menjadi risau dan berupaya untuk menolak pengangkatan dia sebagai imam salat wajib.

"Teruskan salatnya, jangan dihentikan," kata Ustadz Abdul Somad.

 Buntut Video Bau Ikan Asin Diakui Galih Ginanjar Membuatnya Capek karena Jalani Pemeriksaan 13 Jam

Kabar Ustadz Abdul Somad mengikuti program doktoral di Sudan telah diterima sebagian kalangan umat Islam.

Banyak yang mendoakan Ustadz Abdul Somad, yang sedang menuntut ilmu di Sudan.

Sejumlah ceramah Ustadz Abdul Somad masih bisa ditemukan di media sosial dan sejumlah platform di ponsel yang dimiliki umat Islam.

Banyak kalangan memberikan komentar, mereka rindu dengan siraman ceramah yang menyegarkan dari Ustadz Abdul Somad.

Misalnya seperti terungkap dalam kolom komentar netizen di sejumlah aplikasi dan platform yang bisa disimak di ponsel.

Banyak kalangan yang terbantu dengan jawaban-jawaban yang diberikan oleh Ustadz Abdul Somad dalam sesi tanya jawab ceramah yang diselenggarakannya.

 Dirjen PPKL KLHK RM Karliansyah Ungkap Kualitas Udara Jakarta Masih Bagus Masuk Kategori Sedang WHO

Dalam bagian lain, Ustadz Abdul Somad menjelaskan tentang adanya sebagian kalangan yang minum air putih yang dibacakan doa.

"Mendoakan air, dibacakan ayat Quran di air, mendaakan air pakai doa, boleh."

"Al Fatihah dibacakan, ditiupkan, setelah diteliti di Jepang, molekul-molekul air indah bercahaya," katanya.

"Itu menunjukkan ada efek pengaruh doa terhadap air."

Dalilnya mana?

"Buku Abdullah bin Abbas, tengok buku 32 masalah populer."

"Kalau ada kesulitan dibacakan ayat-ayat, ditiupkan ke air."

"Kalau ada yang mengalami kerasukan setan, baca Al Ikhlas 3 kali, Al Alaq sekali, Anas sekali, Al Fatihah sekali, ayat kursi sekali, dibacakan ke air," katanya.

Hanya saja, kata Ustadz Abdul Somad, air yang sudah dibacakan ayat tidak boleh dipakai untuk bersuci setelah buang air kecil atau buang air besar.

Sementara itu, Ustadz Adi Hidayat juga memberikan kisah tentang Haji Agus Salim yang dipopulerkan oleh Rocky Gerung terkait jenggot.

Sejumlah studi juga menjelaskan, setiap orang yang memelihara jenggot bisa mendapatkan manfaat kesehatan yang luar biasa.

Bisa dibaca di artikel lain di Warta Kota, dalam kesempatan terpisah.

 Ustadz Adi Hidayat Kembali Ungkap Kisah KH Agus Salim yang Memicu Kriminalisasi pada Rocky Gerung

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved