Potensi Gempa dan Tsunami di Selatan Jawa, BMKG: Risiko Menumpang Hidup di Pertemuan Batas Lempeng
BMKG menyebut potensi gempa berkekuatan 8,8 SR disertai tsunami setinggi 20 meter di selatan Pulau Jawa, bukanlah berita bohong.
"Inilah risiko tinggal dan menumpang hidup di pertemuan batas lempeng. Sehingga mau tidak mau, suka tidak suka, inilah risiko yang harus kita hadapi."
• PKB Tak Rela Parpol yang Gaungkan Narasi Pemilu Curang Diajak Gabung Pemerintah Jokowi-Maruf Amin
"Apakah dengan kita mengetahui wilayah kita dekat dengan zona megathrust lantas kita cemas dan takut? Tidak perlu cemas dan takut," tuturnya.
Semua informasi potensi gempa dan tsunami, kata Daryono, harus direspons dengan langkah nyata dengan cara memperkuat mitigasi.
Dengan mewujudkan semua langkah mitigasi, paparnya, maka kita dapat meminimalkan dampak, sehingga kita tetap dapat hidup dengan selamat, aman, dan nyaman di daerah rawan gempa.
• Tolak Gerindra Masuk Pemerintahan Jokowi, Effendi Simbolon: Tak Perlu Dimanjakan
Peristiwa gempa bumi dan tsunami, ucap Daryono, adalah keniscayaan di wilayah Indonesia.
Yang penting dan harus dibangun, lanjut Daryono, adalah mitigasinya, kesiapsiagaannya, kapasitas stakeholder dan masyarakatnya.
Juga, infrastruktur untuk menghadapi gempa dan tsunami yang mungkin terjadi.
• Bisa Cari Teroris yang Sembunyi, Jusuf Kalla Yakin Polisi Sanggup Tangkap Penyerang Novel Baswedan
Sebelumnya, dikutip dari Tribun Jogja, lautan yang berada di pantai selatan di DIY memiliki potensi bencana gempa bermagnitudo 8,8 dan tsunami hingga ketinggian 20 meter.
Wilayah ancaman berupa bencana gempa bumi yang berpotensi tsunami di DIY terletak di pesisir selatan yang berbatasan dengan Samudra Hindia.
Hal ini diungkapkan pakar Tsunami dari Badan Pengkajian Penerapan Teknologi (BPPT) Widjo Kongko, dalam sesi jumpa media di Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY, Rabu (17/7/2019).
• Isyarat Gabung Pemerintah, Prabowo Bakal Gantian Undang Jokowi Bertemu, Megawati akan Diajak
Dijelaskan, Samudra Indonesia/Hindia di selatan Pulau Jawa merupakan pertemuan lempeng Eurasia dan Indoaustralia, yang merupakan potensi sumber terjadinya gempa bumi tektonik.
Letak pertemuan lempeng di tengah laut, mengakibakan wilayah pesisir menjadi rentan terhadap bahaya tsunami, yang disebabkan oleh pergeseran lempeng tersebut.
Widjo menyebut, pergeseran lempeng tersebut berakibat adanya potensi gempa megathrust yang memiliki potensi kekuatan hingga magnitudo 8,8 di selatan Pulau Jawa, sehingga menimbulkan tsunami.
• Siswa SMA Taruna Indonesia yang Tewas Ketika MPLS Sempat Mengigau Ampun Komandan Saat Koma
"Ada segmen-segmen megathrust di sepanjang selatan Jawa hingga ke Sumba di sisi timur dan di selatan Selat Sunda."
"Akibatnya, ada potensi gempa megathrust dengan magnitudo 8,5 hingga 8,8," jelasnya.