Siswa Baru

Siswa Diajak Mengenal Guru dan Keliling Sekolah dalam Kegiatan MPLS di SLBN 9 Sunter Agung

Hari pertama ini, siswa diajak berkeliling sekolah untuk mengenal sarana dan prasarana dan mengenal guru.

Penulis: Junianto Hamonangan |
Warta Kota/Junianto Hamonangan
Sejumlah siswa diajak keliling sekolah saat Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di SLBN 9 Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (15/7/2019). 

“Tadinya saya menyekolahkan Wara (anaknya) di TK formal. Tapi nggak bisa mengikuti pelajaran di sana. Sempat down juga karena anak-anak di sana suka buli Wira,” kata ibu yang anaknya menderita kelumpuhan otak sejak lahir itu.

Dubes Tantowi Yahya Rangkul 20 Negara dalam The First Pacific Exposition and Tourism Forum

Sebelumnya, diungkap, terbitnya aturan zonasi bagi sekolah negeri membuat persaingan masuk ke sekolah unggulan lebih kendor.

Jika biasanya sekolah unggulan diserbu oleh siswa dengan nilai kelulusan yang tinggi, kini, mau tidak mau mereka harus mengakomodasi siswa-siswa dengan nilai pas-pasan melalui jalur zonasi afirmasi.

Tetapi, hal itu tidak menjadi masalah bagi SMAN 8 Jakarta.

SMAN yang menyandang status sekolah menengah atas terbaik, pihak sekolah tidak ambil pusing dengan adanya sistem zonasi.

Justru, mereka merasa memiliki tantangan menciptakan lulusan terbaik dengan pola seleksi masuk yang sama dengan sekolah lainnya.

Dari data yang diterima, untuk penerimaan siswa zonasi umum di sekolah itu nilainya masih cukup tinggi.

Nilai terendah untuk Zonasi umum 96,13 dan tertinggi 99,00 untuk MIPA dan terendah 96,50 serta tertinggi 98,38 untuk IPS.

Namun, pada jalur afirmasi zonasi atau pemegang Kartu Jakarta Pintar (KJP), terjadi perbedaan yang sangat mencolok dengan nilai terendah 57,88 untuk MIPA dengan rataan nilai 69,94 dan 70,63 untuk IPS dengan rataan nilai 73,00.

"Soal zonasi bagaimanapun kita mendukung aturan yang dibuat pimpinan kita."

"Itu tidak masalah buat kami. Justru menjadi tantangan karena ibaratnya kita memulai dengan bibit yang sama, tinggal bagaimana kita nanti meramu dan mendidik anak-anak ini menjadi generasi yang hebat," ungkap Kepala Sekolah SMAN 8, Agusman Anwar kepada Warta Kota, Senin (15/7/2019).

Agusman menyebutkan, ada beberapa strategi yang sudah dibicarakan pihak sekolah. Pertama adalah dengan melakukan apa yang ia namakan sebagai subsidi silang.

"Terkait strategi soal ketimpangan nilai, sudah kami rapatkan dan kami akan lakukan subsidi silang."

"Ada tiga tahapan yang akan kami lakukan. Pertama tambahan jam belajar."

"Kedua ada tutor dan belajar bersama antar siswa."

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved