Sarankan Rekonsiliasi Total, Fahri Hamzah Sebut Konflik Berakar dari Sini
Menurut Fahri Hamzah, Presiden Jokowi harus melacak akar atau awal mula terjadinya perpecahan di masyarakat.
Sebaliknya, kubu oposisi juga mempertegas posisinya dalam memantau dan mengoreksi kerja pemerintah,
"Kalau saya sebenernya lebih ingin masing-masing punya kesungguhan membangun posisinya. Misal oposisi, bangunlah posisi sebagai oposisi secara baik."
"Matangkan koalisinya, apa pikirannya, apa perspektif yang akan dipakai untuk menghadapi pemerintahan yang akan datang?" ulasnya.
• Polisi Minta Bobotoh Tonton Laga Persija Vs Persib dari Televisi Saja, Jangan Datang ke Jakarta
Apabila tidak ada oposisi, lanjut Fahri Hamzah, maka jalannya pemerintahan hanya dengan satu pemikiran saja.
Akibatnya, jalannya pemerintahan akan rentan penyimpangan.
"Karena jangan pemerintah jalan dengan satu pikiran, harus di-challenge terus. Kalau enggak di-challenge, enggak baik-baik pemerintahannya."
• Kivlan Zen Laporkan Kadiv Humas Polri ke Propam Gara-gara Lakukan Hal Ini
"Kalau kita permisif membiarkan pemerintah, lama-lama pemerintah melakukan tindakan menyimpang. itu cara kita melihat demokrasi kita," bebernya.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani tak menampik salah satu syarat rekonsiliasi antara kubu Prabowo Subianto dengan Jokowi, adalah pemulangan Imam Besar FPI Rizieq Shihab.
Rizieq Shihab kini memilih tinggal di Arab Saudi, karena menghadapi sejumlah perkara hukum di Indonesia.
"Ya keseluruhan bukan hanya itu (pemulangan Rizieq Shihab). Kemarin-kemarin kan banyak ditahan-tahanin ratusan orang," katanya, Selasa (9/7/2019).
• Sebut Rekonsiliasi Bukan Proritas, Moeldoko Diminta Jangan Banyak Omong yang Kontra Produktif
Menurut mantan Wakil Ketua BPN Prabowo-Sandi itu, dengan adanya pemulangan Rizieq Shihab, diharapkan pertentangan di tengah masyarakat akibat perbedaan pandangan politik, bisa mengendor.
Karena, menurutnya inti dari islah atau rekonsiliasi adalah meniadakan dendam.
"Harus meniadakan bahwa saya pemenang dan kamu yang kalah. Saya penguasa, kamu yang dikuasai. Saya yang benar, kamu yang salah."
• Kadiv Humas Polri: Sutopo Humas Sejati
"Sehingga, islah itu tidak akan terjadi kalau dendam yang seperti itu masih terjadi," tuturnya.
Menurut Ahmad Muzani, rekonsiliasi sulit dilakukan bila hanya ucapan tanpa adanya tindakan.