Pilpres 2019

Ikut Unjuk Rasa Jelang Sidang Putusan MK, Sekelompok Remaja Ini Malah Minta Bahar Smith Dibebaskan

SEKELOMPOK remaja yang mengenakan sarung dan peci, ikut melakukan aksi unjuk rasa di Patung Kuda, Monas, Jakarta Pusat.

Penulis: Joko Supriyanto |
WARTA KOTA/JOKO SUPRIYANTO
Sekelompok remaja ikut melakukan aksi unjuk rasa di Patung Kuda, Monas, Jakarta Pusat, Rabu (26/6/2019). Mereka meminta Bahar bin Smith dibebaskan. 

Rekaman tersebut diduga direkam sebelum Bahar bin Smith ditahana penyidik Polda Jawa Barat, Selasa (19/12/2018).

Dalam rekaman tersebut, Bahar bin Smith menyampaikan pesan Hanif Abdurrahman Al Athos, menantu pimpinan Front Pembela Islam Rizieq Shihab.

 Ada Perlawanan Terduga Teroris, Jokowi Tetap akan Kunjungi Sibolga Akhir Pekan Ini

Di rekaman tersebut, Bahar bin Smith menjelaskan bahwa apa yang dilakukannya adalah untuk membela martabat para habaib karena terkait habib-habib palsu. Berikut ini transkip rekaman suara Bahar bin Smith:

Assalamu'alaikum Warrohmatullahi Wabarakatu. Akhina Habib Hanif Abbdurrahman Al Athos, sampaikan kepada umat, andaikan hari ini (Selasa (18/12/2018) ana tidak keluar dari Polda Jawa Barat, berarti ana sudah ditahan.

(Membacakan hadis rasul) "Barang siapa yang bernasab kepada selain bapaknya, maka dia dilaknat. Barang siapa yang mengakui orang lain sebagai bapaknya, dan mengakui orang lain sebagai nasabnya, maka sorga baginya diharamkan. Dan dalam riwayat lain, dia telah kafir kepada Allah SWT."

 10 Jam Diminta Polisi Menyerah, Istri Terduga Teroris Sibolga Pilih Bunuh Diri Pakai Bom Lontong

Saya ditangkap, dipenjara. Saya bukan teroris, saya bukan penjahat, saya bukan kriminal, saya bukan bandar narkoba, saya bukan koruptor, saya bukan penjilat, saya bukan penjahat, tapi saya ditangkap, dipenjara, karena menjaga kemurnian kesucian, nasab para habaib, para alawiyin, yang di mana saya bertanggung jawab atas apa-apa yang dilakukan murid saya, karena ketidakrelaan atas adanya habib-habib palsu atau habib gadungan.

Jikalau polisi saja tidak terima apabila ada polisi palsu, polisi gadungan, tentara saja tidak terima apabila ada tentara palsu, tentara gadungan, padahal polisi dan tentara adalah jabatan profesi pangkat, yang sifatnya akan hilang. Sedangkan garis keturunan adalah zat yang tidak akan hilang, maka bagaimana mungkin kami tidak marah, apabila ada orang-orang yang mengaku bagian daripada kami.

Saya ditangkap, saya dipenjara karena menjaga nasab habaib, menjaga kemurnian kesucian nabi Muhammad SAW, agar nasab para habaib selalu terjaga, dan agar selalu menjaga syarifah. Dan jikalau ada habib-habib palsu, maka mereka akan menikahi para syarifah, sedangkan syarifah tidak boleh menikah kecuali dari golongan kita. Karena kita ahlul bait memiliki ijtihad tersendiri dalam pernikahan.

 Ajukan Diri Jadi Penjamin Ratna Sarumpaet, Fahri Hamzah: Nalar Kemanusiaan Kita Harus Hidup

Karenanya, akhina Al Habib bin Abdurrahman Al Athos, kalau antum mendengar kabar ana ditangkap dan dipenjara karena kasus ini, maka sampaikan pada umat, bahwasanya, mereka rezim penguasa tidak bisa menjatuhkan ana dengan gunung, maka mereka akan menjatuhkan dengan kerikil. Oleh karenannya al fakir mengharapkan akhina Habib Abdurrahman Al Athos sampaikan ini kepada umat, InsyaAllah umat panjangkan umur antum, amin. Wassalamu'alaikum Warrohmatullahi Wabarakatu.

Kapolda Jabar Irjen Agung Budi Maryoto mengatakan, berdasarkan keterangan dalam pemeriksaan, Bahar bin Smith melakukan penganiayaan karena korban saat di Bali mengaku sebagai dirinya.

"Alasan dari hasil pemeriksaan, korban saat di Bali mengaku sebagai BS. Itu aja permasalahannya. kemudian langsung dijemput paksa di rumah, langsung dilakukan penganiayaan, pukul 10-11 malam baru dikembalikan. Maka orangtuanya tak diterima lalu dilaporkan ke kepolisian," katanya dalam tayangan di Metro TV. 

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved