Simak Penampakan Gunung Api Anak Krakatau Erupsi dan Meletus 3 Kali, Terekam Kamera Pemantau ESDM RI

Gunung Api Anak Krakatau berstatus waspada, Selasa (25/6/2019). Gunung Api Anak Krakatau alami erupsi, hingga Gunung Api Anak Krakatau meletus 3 kali.

Penulis: PanjiBaskhara | Editor: PanjiBaskhara
Istimewa
Gunung Api Anak Krakatau berstatus waspada, Selasa (25/6/2019). Gunung Api Anak Krakatau alami erupsi, hingga Gunung Api Anak Krakatau meletus 3 kali. (Instagram Kepulauan Krakatau @krakatau_ca_cal) 

Alat seismometer yang dipasang tersambung ke Pos Pantau Gunung Anak Krakatau di Pasaurang, Banten.

Data digitalnya juga akan terkirim ke Pos Pantau Gunung Anak Krakatau di Desa Hargo Pancuran.

“Kemarin tim turun untuk memasang alat seismometer di Gunung Anak Krakatau. Alat ini ditempatkan di sisi utara badan gunung,” tutur Andi, Kamis, 21 Februari 2019.

Gunung Anak Krakatau terkini tinggi 110 Meter (Twitter @Sutopo_PN) (Istimewa)
Menurut Andi, secara kondisi fisik, Gunung Anak Krakatau sudah mengalami banyak perubahan.

Selain ketinggian badan gunung yang kini tinggal 110 mdpl, gunung api yang berada di Selat Sunda itu memiliki kawah dengan diameter sekitar 400 meter.

 Dengan telah dipasangnya alat seismometer di badan Gunung Anak Krakatau, pemantauan terhadap aktivitas gunung api yang kembali muncul di bekas kaldera induknya yang meletus pada 1883 silam itu bisa dilakukan lebih jauh.

Pasca mengalami peningkatan status pada pertengahan tahun 2018 lalu, seismometer yang ada di badan Gunung Anak Krakatau rusak akibat terkena material lava pijar yang terus-menerus muncul.

“Kalau untuk yang terkoneksi dengan Pos Pantau Hargo Pancuran masih belum dipasang kembali. Mungkin ke depan juga akan dipasang kembali,” kata Andi.

Selain seismograf, pemantauan Gunung Anak Krakatau juga dilakukan melalui alat yang terpasang di Pulau Sertung.

Pulau ini adalah salah satu pulau terdekat dengan Gunung Anak Krakatau yang merupakan dinding kaldera dari Gunung Krakatau purba.

Masih Level Siaga

Sementara itu pada Rabu, 20 Februari 2019 kemarin, terpantau adanya gempa vulkanik di Gunung Anak Krakatau dalam dengan amplitudo 7-15 mm, S-P : 1,1 -2,5 detik dan durasi 8-20 detik.

Status Gunung Anak Krakatau pun masih di level III alias Siaga.

Nelayan dan wisatawan dilarang mendekati Gunung Anak Krakatau dalam radius 5 kilometer.

Gunung Anak Krakatau merupakan gunung api baru yang muncul ke permukaan laut pada tahun 1927.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved