Terungkap 13 TKA Asal Tiongkok Bekerja Jadi Tukang Bangunan, Pihak Imigrasi Klaim Semua Punya Izin

Nirmalawati mengaku dari hasil pemeriksaan, dari 13 TKA yang dipekerjakan hanya 2 TKA yang bisa menunjukan izin tinggal.

THINKSTOCKS/ASKOLD ROMANOV
Ilustrasi pekerja 

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Bintan mendapati 13 tenaga kerja asing (TKA) asal Tiongkok dipekerjakan sebagai tukang bangunan.

Mereka bekerja di proyek Pertokoan Anrawika di Kelurahan Tanjunguban Kota, Kecamatan Bintan Utara, Bintan, Kepulauan Riau.

Hal ini diketahui setelah banyaknya laporan warga yang masuk terkait aktivitas pengerjaan proyek pertokoan yang tidak melaporkan atau mengurus perizinan.

Warga Cengkareng Tanyakan Soal TKA China ke Anggota DPR

Protes TKA China dan Kenaikan Harga BBM Jadi Tema Demonstrasi Buruh

Badai Emas Pegadaian, Hadiah Utama 1 Unit Rumah Rp 1,25 Miliar Bebas Pilih Lokasinya

Kabid Pengendalian, Pelaksanaan dan Informasi Penanaman Modal DPMPTSP Bintan, Nirmalawati mengatakan, pihaknya bersama Satpol PP Bintan melakukan pengawasan ke lokasi proyek Pertokoan Anrawika.

Setelah dilakukan pemeriksaan, ternyata benar penanggung jawab proyek tidak dapat menunjukkan izin pengerjaan proyek tersebut.

Pihaknya kemudian mengecek tenaga kerja yang dipekerjakan untuk proyek itu.

Kemenhub : Angka Kecelakaan Transportasi Mudik dan Arus Balik Lebaran Turun 65 Persen

Petugas mendapati proyek Pertokoan Anrawika itu mempekerjakan 13 TKA asal Tiongkok, yang bekerja sebagai pekerja kasar atau tukang bangunan.

"TKA itu dipekerjakan di berbagai bidang. Mulai dari tukang mengelas, tukang cat dan mendempul serta lainnya," kata Nirmalawati saat dihubungi, Rabu (19/6/2019).

Nirmalawati mengaku dari hasil pemeriksaan, dari 13 TKA yang dipekerjakan hanya 2 TKA yang bisa menunjukan izin tinggal.

PENGAKUAN Lengkap Amelia Fitriani, PNS Kota Tangerang Diduga Hina Profesi PRT di Status Facebooknya

Mereka adalah dua TKA yang berada di dalam mobil bertuliskan perusahaan Star Jet.

Klaim Punya Izin

Di bagian lain Kasi Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian (Wasdakim) Kantor Imigrasi Kelas II Tanjunguban, Ardiansyah membenarkan dan mengatakan seluruh TKA memiliki izin.

Ardiansyah mengaku izin yang dimiliki para TKA yakni izin tinggal terbatas dan juga izin kerja.

"Semuanya memiliki izin dan izinnya juga sesuai," kata Ardiansyah melalui telepon, Rabu.

Ini Buka-Bukaan Aktivis HAM Haris Azhar Soal Penolakan Jadi Saksi Ahli BPN dalam Sengketa Pilpres

Diakuinya, sebelum Hari raya Idul Fitri, pihaknya telah melakukan sidak dan memanggil 10 TKA yang bekerja di Anrawika Tanjunguban.

Dari hasil pemeriksaannya, TKA tersebut mengantongi izin tinggal terbatas dan juga izin kerja sebagai enginer.

"Para TKA itu merupakan pekerja proyek dari Kawasan Pariwisata Lagoi. Mereka ada 24 orang dengan Izin Mempekerjakan Tenaga Asing (IMTA) bervariasi. Mulai dari 3 bulan sampai 5 bulan masa kerjanya di Bintan," jelasnya.

Yamaha MX-King Edisi Ultraman Cuma Ada 100 Unit, Ini Bedanya dengan Versi Reguler

Akan tetapi saat ini para pekerja tersebut berangsur berkurang seiring dengan telah selesainya pekerjaan yang dikerjakan TKA tersebut.

Namun, untuk TKA yang masih di Bintan, hal itu karena memang TKA tersebut masih ada pekerjaan mereka yang belum siap.

Ardiansyah menjelaskan bahwa izin kerja yang dikeluarkan oleh Dinas Tenaga Kerja Provinsi sudah sesuai.

Datang ke Pengadilan Agama, Tata Janeeta Mengaku Sedih Ceraikan Mehdi Zati

Mereka sebagai enginer dan cakupan pekerjaan enginer sangat luas.

"Untuk TKA yang masih bekerja, izinnya paling lambat berakhir pada Agustus 2019 mendatang," ungkapnya.

Lebih jauh Ardiansyah mengatakan khusus tenaga kerja Tiongkok di Anrawika Tanjunguban merupakan tenaga kerja pendukung.

Ini Alasan Pembobol Brankas di Kantor Mantan Wakil Menlu RI Dino Patti Djalal

Jadi tidak seleruh bidang mereka kerjakan melainkan sebagian pekerjaan mereka juga dilakukan oleh tenaga kerja lokal atau tempatan.

"Kami Imigrasi Kelas II Tanjunguban akan selalu meningkatkan pengawasan terhadap tenaga kerja yang ada di Kecamatan Bintan Utara, Seri Kuala Lobam dan Teluk Sebong."

"Tujuannya untuk mencegah adanya TKA illegal yang bekerja dan apabila ada yang kedapatan, kami tidak segan-segan memberikan tindakan tegas," ujarnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "13 TKA Asal Tiongkok Bekerja Jadi Tukang Bangunan, Ini Penjelasannya ",  Penulis : Kontributor Batam, Hadi Maulana

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved