Pemkab Bekasi Akui Jalan Raya Cikarang-Cibarusah Sempit dan Bakal Dilebarkan
Pemerintah Kabupate Bekasi mengakui kondisi Jalan Raya Cikarang-Cibarusah sempit sehingga selalu dilanda kemacetan sehingga jalan perlu dilebarkan.
Penulis: Muhammad Azzam |
WARTA KOTA, BEKASI--- Pemerintah Kabupaten Bekasi mengakui kondisi Jalan Raya Cikarang-Cibarusah sempit sehingga selalu dilanda kemacetan sehingga jalan perlu dilebarkan.
Kepala Bidang Pertanahan Dinas Pertanahan dan Pemukiman Kabupaten Bekasi, Danil Firdaus, mengatakan, pelebaran di Jalan Raya Cikarang-Cibarusah sudah dalam tahapan pembabasan lahan.
"Itu sudah lama macetnya. Apalagi sekarang tambah macet karena ada pertambahan jumlah kendaraan dan banyak perusahan di lokasi itu. Makanya kita sedang proses pembebasan lahan," kata Danil ketika ditemui Kantor Disperkim Cikarang, Selasa (18/6/2019).
• Bawa Sabu 1,7 kilogram, Kurir Dapat Upah Rp 10 juta
Adapun untuk proses pembangunan jalan sepanjang 17,2 kilometer, kata Danil, itu merupakan tanggung jawab Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
"Kami hanya bertugas membebaskan lahannya sesuai kewenangan kami," kata Danil.
Danil mengatakan, target pembebasan lahan yang diminta Pemprov Jabar baru sepanjang dua kilometer. Tapi proses pembebasan lahan itu tak kunjung selesai sejak 2017.
• Perusahaan Teknologi Pengembang Chipset Mobile 5G
"Kami terkendala keterbatasan anggaran untuk pembebasan tanah di kanan kiri jalan Cikarang-Cibarusah tersebut. Tanah di sana cukup mahal," kata dia.
Adapun total dana yang dibutuhkan, lanjut Danil, sebanyak Rp 150 miliar.
Dana sebesar itu dibutuhkan untuk pembebasan tanah selebar enam hingga delapan meter di bagian kiri dan kanan jalan sepanjang dua kilometer Jalan Raya Cikarang-Cibarusah tersebut.
• Pengakuan Terbaru Pendiri Huawei Setelah Diblokir Amerika Serikat
"Kami bertahap selesaikan pembebasan lahannya. Soalnya anggaran setiap tahunnya sangat terbatas," paparnya.
Sebelummya, sempit ruas Jalan Raya Cikarang-Cibarusah dikeluhkan pengendaran.
Akibat ruas jalan itu sempit, wilayah itu setiap harinya dilanda kemacetan cukup parah.
• Nasib Huawei, Masuk Daftar Hitam: Iklannya Diblokir Facebook
Eri (37), salah seorang pengendara yang rutin melintas di sana, mengatakan, jalan itu sempit.
Pasalnya, jalan itu hanya cukup untuk satu jalur arah ke Serang Cibarusah dan satu jalur arah ke Cikarang.
"Kalau saya melintas di jalan ini dari Cikarang ke Serang Cibarusah bisa 2 jam lebih, padahal jalannya gak terlalu panjang," kata Eri ketika sedang beristirahat dalam perjalanannya.
• Fasilitas GSP India Dicabut, Indonesia Bisa Bernasib Sama dengan India?
Adapun pengamatan Warta Kota pada Selasa (18/6/2019), jalan sepanjang 17,2 kilometer itu memang tampak mulai padat pada sore hari atau jam pulang kerja.
Kepadatan kendaraan bermula di Kampung Kendang Roda, Desa Suka Dami, Cikarang Selatan, lantaran di sana merupakan titik awal jalan lintas antar kabupaten itu terdiri dari satu jalur saja.
Jalan yang dibagi dua jajur hanya dari titik awal jalan raya tersebut di Desa Pasirsari, Cikarang Selatan.
• Perusahaan Fintech Ingin Batas Pinjaman Naik Lebih dari Rp 2 Miliar
Masing-masing jalur itu lebarnya sekitar delapan meter. Pada bagian tengahnya juga dilengkapi pembatas jalan.
Akan tetapi sesampai di Kampung Kandang Roda, lebar jalan hanya sekitar 10 meter. Juga tak dilengkapi pembatas pada bagian tengahnya.
• Asosiasi Manajer Investasi Indonesia: Tahun Ini Pasar Modal Dapat Tantangan Terberat
Tampak banyak kendaraan besar melintasi jalan tersebut.
Sepeda motor yang menyemut di lokasi itu juga saling salip dan tak sabar menunggu lama dibelakang kendaraan besar itu.
Wajar saja jalan itu kerap mengalami kemacetan dan rawan kecelakaan.