Kerusuhan

Polisi Ciduk 81 Terduga Pelaku Bentrok Antar Desa di Buton, Satu Orang Diringkus Saat Apel Pasukan

MABES Polri mengungkap kronologi penangkapan 81 terduga pelaku bentrok antar-desa dan pembakaran rumah di Buton, Sulawesi Tenggara.

ISTIMEWA
Polisi menangkap 81 terduga pelaku bentrok antar-desa dan pembakaran rumah di Buton, Sulawesi Tenggara. 

Sebelumnya diberitakan Wartakotalive, Hari Raya Idul Fitri yang semestinya damai dan saling bersilaturahmi, justru tak terjadi di Buton, Sulawesi Tenggara, Rabu (5/6/2019).

Di sana, bentrokan berdarah justru terjadi di saat hari Lebaran pertama.

Berdasarkan laporan kepolisian, dua orang tewas dan delapan lainnya mengalami luka-luka dan harus mendapat perawatan intensif.

 Arus Balik Pemudik Mulai Tampak Sejak Kamis Malam, Nagrek Arah Garut Sempat Padat

Pemicu terjadinya pertikaian antar-warga Desa Gunung Jaya dengan Desa Sampuabalo tersebut, menurut Kapolda Sulawesi Tenggara Brigjend Irianto, karena salah paham.

Puluhan rumah dibakar massa dalam bentrokan antar-kedua desa tersebut.

Ratusan warga yang merasa ketakutan pun akhirnya mengungsi, meninggalkan desa tempat tinggalnya.

 KMP Mutiara Persada II Kandas Dekat Pelabuhan Bakauheni, Hingga Kini Kapal Belum Bisa Ditarik

Berikut ini sejumlah fakta bentrokan di Buton seperti dikutip Wartakotalive.com dari Kompas.com:

1. Gara-gara memainkan gas motor

Menurut keterangan polisi, bentrokan warga Desa Gunung Jaya dengan Desa Sampuabalo diawali aksi ugal-ugalan sekelompok pemuda dari Sampuabalo, saat melintasi Desa Gunung Jaya menggunakan sepeda motor.

“Karena kesalahpahaman antara Desa Gunung Jaya dengan Desa Sampuabalo, yang diawali dari pemuda Sampuabalo yang melintas di Desa Gunung Jaya, karena memainkan gas motor," tuturnya.

"Masyarakat Gunung Jaya terganggu dan tidak terima sehingga masyarakat mengeluarkan pernyataan yang tidak mengenakan," imbuh Irianto, di Desa Gunung Jaya, Kecamatan Siotapina, Kabupaten Buton, Kamis (6/6/2019) siang.

 Bomber Kartasura Berbagi Pengalaman Merakit Bom dengan Sesama Lone Wolf

Melihat kelakuan tidak sopan para pemuda dari Sampuabalo, warga Desa Gunung Jaya pun terpancing emosinya.

Warga desa pun mengeluarkan kata-kata kotor yang menyinggung para pemuda Sampuabalo.

2. Aksi lempar batu dan bakar rumah

Tidak terima dengan perkataan para warga Desa Gunung Jaya, para pemuda tersebut kembali datang untuk menyerang.

Sumber: Tribunnews
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved