Aksi Terorisme
Bomber Kartasura Berbagi Pengalaman Merakit Bom dengan Sesama Lone Wolf
RA (22), pelaku bom bunuh diri di Sukoharjo, bertindak sebagai lone wolf saaat beraksi di Tugu Kartasura.
"Barusan tim densus 88 hari ini memintai keterangan (pada RA) tapi belum full," bebernya.
Ia menjelaskan, pihaknya berupaya membuka dan menelusuri jaringan komunikasi RA melalui handphone dan akun Facebook (FB) yang bersangkutan.
Pihak Laboratorium Forensik Polri sendiri, kata dia, mengalami sedikit hambatan lantaran handphone RA telah dirusak.
• Lebaran Perdana Tanpa Ani Yudhoyono, AHY: Hampa
"Namun, aparat kepolisian mencoba semaksimal mungkin untuk membuka jaringan komunikasi tersangka RA, menggunakan akun FB yang bersangkutan," paparnya.
"Yang bersangkutan memang membackup diri menggunakan akun FB-nya langsung ke ISIS," ucapnya.
"Kemudian akan mencoba mendalami jaringan komunikasi yang bersangkutan di akun FB, ini sedang didalami," tambah Dedi Prasetyo.
• Pengangguran, Bomber Kartasura Sering Minta Uang ke Orang Tua untuk Beli Peralatan Elektronik
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyinggung satu kejadian menonjol selama Ramadan 2019, yakni peristiwa usaha bom bunuh diri di Pospam Tugu Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Senin (3/6/2019).
Tito Karnavian mengatakan, kesimpulan sementara yang diambil oleh kepolisian, aksi yang dilakukan oleh RA itu termasuk dalam aksi lone wolf.
"Nah, dalam kasus ini sampai hari ini, kesimpulan kita sementara sudah mendekati 90 persen ya bahwa itu adalah lone wolf," ujar Tito Karnavian setelah Salat Id di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (5/6/2019).
• Kapolri Ungkap Anggotanya Sebulan Tak Sadarkan Diri Setelah Dikeroyok Pesilat Hingga Tengkorak Pecah
Ia menyebut sejumlah alasan yang membuat kepolisian berkesimpulan seperti itu.
Pertama, yang bersangkutan ketika diperiksa memberikan keterangan mengaku mempelajari terorisme dari internet atau sosial media.
Di kediaman orang tua tempat pelaku tinggal, juga ditemukan sejumlah bahan pembuat bom yang dirakitnya, dengan cara belajar melalui internet pula.
• Kapolri Sarankan Pemudik Kembali ke Jakarta Besok untuk Hindari Hal Ini
Bahan itu pun dibeli sendiri oleh yang bersangkutan.
Alasan ketiga, dilihat dari amatirnya RA dan bom yang tidak meledak secara sempurna.
Tito Karnavian mengatakan, jika yang bersangkutan termasuk profesional, tentu ledakan bom pasti besar dan tubuhnya akan hancur berkeping-keping.
• Istana Jelaskan Alasan Jokowi Batal Salat Id di Masjid Kampung
