Virus Cacar Monyet
WASPADA, Cacar Monyet Serang Anak-anak Satu Desa di Cianjur Selatan Jabar, Inilah Ciri dan Gejalanya
Cacar monyet mulai menyerang desa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Sebagian besar anak Desa Neglasari, Cianjur Selatan, terserang penyakit bahaya ini
Penulis: Desy Selviany | Editor: Suprapto
Cacar monyet mulai menyerang desa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Sebagian besar anak Desa Neglasari, Cianjur Selatan, terserang penyakit bahaya ini.
CACAR monyet atau monkeypox tak hanya menyerang warga Singapura saja.
Kini, penyakit berbahaya cacar monyet itu juga sudah masuk ke Indonesia dan menyerang sejumlah anak-anak di Cianjur, Jawa Barat.
Anak satu desa di Cianjur Selatan terkena cacar monyet.
Lokasi mewabahnya cacar monyet di Cianjur itu terdapat di Desa Neglasari, Kecamatan Cidaun, Cianjur Selatan, Jawa Barat.
Wabah penyakit kulit ini hampir menimpa seluruh anak-anak di desa tersebut.
Agar terhindar dari penyakit berbahaya ini, sebaiknya Anda perlu mengenali secara dini gejala cacar monyet atau ciri-ciri cacar monyet.
Gejala cacar monyet antara lain demam, sakit kepala, tubuh terasa lemas, sakit pada otot dan persendian, ruam kulit dan pembesaran kelenjar getah bening.
Kronologi Cacar Monye di Cianjur Selatan

Hal ini diketahui dari laporan salah seorang warga DKI Jakarta Marcel Hartawan yang tengah mengunjungi desa tersebut menjelang hari raya Idul Fitri.
Dari keterangan yang diterima Wartakotalive.com, Marcel Hartawan mengaku menemukan wabah tersebut saat ia berkunjung ke kampung halaman Asisten Rumah Tangganya pada Minggu (2/6/2019).
• Dianggap Meresahkan, Penyebar Hoaks Anggota TNI Meninggal Dunia karena Cacar Monyet Dipolisikan
• Antisipasi Masuknya Virus Cacar Monyet, Pengawasan di Pintu Keluar Masuk Batam Diperketat
Di desa yang terpencil itu kata Marcel terdapat banyak anak-anak menderita sakit kulit parah.
“Bentuknya seperti melepuh di tangan dan di sekujur tubuh dari muka hingga telapak kaki,” ungkap Marcell dalam keterangannya yang diterima wartakotalive Senin (3/6/2019).
Penyakit ini kata Marcell diderita hampir seluruh anak-anak di desa tersebut.
Hingga kini warga desa tidak mengetahui wabah apa yang tengah menimpa desa mereka.
Kejadian ini sudah mereka rasakan sejak awal bulan Mei lalu.