Aksi Terorisme
Bomber Pospam Kartasura Tak Mau Lanjutkan Studi karena Ada Mata Kuliah Pancasila
ROFIK Asharuddin, ternyata sempat mendaftar di PTN Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Surakarta dan diterima.
Masil menduga, Rofik mengalami pencucian otak dari orang yang tak dikenal.
Apalagi, semenjak Rofik mulai enggan diajak untuk pergi ke masjid.
"Padahal dulu orangnya biasa saja, dengan teman-teman sekampung pun sering kumpul-kumpul, namun tiba-tiba sudah tidak mau ke masjid," ungkapnya.
• Bomber Pospam Kartasura Sempat Masuk Daftar Orang Hilang
Masil juga mengungkap hobi Rofik sebelumnya, yakni bermain musik.
"Namun ia berhenti, katanya main musik itu haram," jelasnya.
Selain itu, Rofik Asharudin juga sempat menghilang tiga bulan lamanya.
• Tak Ingin Ada Lagi Perbedan Awal Ramadan dan Syawal, Pemerintah Dorong Penyatuan Kalender Hijriah
Hal ini terungkap dari rekan-rekan pelaku saat menyaksikan penggeledahan oleh Detasmen Khusus (Densus) Antiteror 88 di rumahnya.
Rumah Rofik berada di Dukuh Kranggan Kulon RT 1 RW 2, Desa Wirogunan, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Selasa (4/6/2019) dini hari.
"Pernah dikabarkan hilang tiga bulan pada tahun lalu," ungkap rekan sepermainan kala SMP, Wawan (20), sembari menyaksikan penggeledahan yang dihadiri Kapolda Jateng Irjen Rycko A Dahniel dan Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Mohammad Effendi.
• Lieus Sungkharisma Ungkap Susahnya Berkomunikasi dengan Eggi Sudjana Meski Bersebelahan Sel
"Dulu sempat dicari-cari tidak tahu keberadaannya di mana, namanya di kampung kan semua orang tahu," tuturnya.
Namun lanjut dia, tiba-tiba Rofik sudah ketemu dan pulang ke rumah seperti sedia kala.
"Hanya saja jarang ngumpul sama teman-teman seumurannya," cetusnya.
• Lieus Sungkharisma: Bagi yang Susah Diet, Masuk ke Rumah Tahanan Minta Pasal Makar, Dijamin Kurus
Sementara, Polri mendalami keterkaitan peristiwa bom bunuh diri di Pos Polisi Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Senin (3/6/2019) malam, dengan dugaan terorisme.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Dedi Prasetyo menuturkan, polisi mendalami apakah pelaku yang berinisial RA tergabung dalam kelompok teroris atau bertindak sendiri.
"Ya masih didalami apakah kelompok teror terstruktur atau lone wolf," ungkap Dedi melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Selasa (4/6/2019).
• Menata Hati Setelah Ditinggalkan Istri Tercinta, Ini yang Bakal Dilakukan SBY Saat Lebaran