Kabar Artis
Steve Emmanuel Terancam Hukuman Mati: Permintaan Terpidana Mati Bikin Merinding di Saat Terakhir
Steve Emmanuel terciduk bawa kokain seberat 92,04 gram di sebuah kondominum di Mampang Prapatan, Jakarta, (21/12/2018)
Lalu, dia mengucapkan terima kasih untuk terakhir kalinya.
Regu tembak yang terdiri atas dua belas orang tamtama dan seorang bintara dibawah pimpinan seorang perwira telah berdiri berjajar berhadapan dengan tereksekusi.
Jarak yang memisahkan mereka ± 6 m. Senapan yang baru mereka terima pagi hari itu telah mengarah ke jantung Bobby.
• Ustaz Yusuf Mansur Difitnah Dapat Proyek karena Jokowi, Ini Jawaban yang Bikin Diam Hatters
• Bambang Widjojanto Cuti Urusi Sengketa Pilpres 2019, Anies Baswedan: Untuk Sementara Tidak digaji
• Lihat Presiden Jokowi Cukur Rambut Jelang Lebaran, Inul Daratista Iri dengan Tukang Cukur
Di antara senjata itu ada yang berisi peluru dan ada pula yang kosong. Salah seorang dari mereka berdiri di belakang regu tembak sambil memegang baterai untuk menerangi terhukum.
Tak jauh dari mereka, berdiri petugas lain yang terdiri atas dokter, dan pegawai penjara. Komandan regu tembak berdiri agak ke samping dengan memegang sebilah pedang.
Dari tempatnya, sang komandan memberi aba-aba siap tembak kepada bawahannya berupa ayunan pedang.
Beberapa detik kemudian, muntahlah berondongan peluru menuju jantung Bobby. Tak lama setelah itu kepalanya tertunduk.
Dokter memeriksanya dengan stetoskop dengan diterangi baterai. Lima butir peluru bersarang di jantungnya. Dia dinyatakan meninggal saat itu juga.
Itulah akhir dari riwayat kejahatan yang panjang. Dimulai dari kejahatan kecil yang meningkat menjadi besar dan sering diwarnai dengan pembunuhan.
Terakhir, pada tahun 1963, dia merampok uang Rp24.500.000,00 milik suatu bank di lakarta dan membunuh dua karyawan bank itu. Dalam kasus ini, ia dijatuhi hukuman mati oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada bulan Desember 1964.
Tugas unik
Sebagai jaksa, saya tidak pernah membayangkan diperintah untuk memberitahukan dan menyaksikan hukuman mati atas diri terhukum.
Kasus atas dirinya sudah lama dan jaksa yang menyidangkan telah pindah jauh. Sementara upaya banding, kasasi dan grasi ditolak sehingga putusan pengadilan harus segera dilaksanakan.
Kalau tidak, dikhawatirkan dia akan lari. Tugas utama saya sebagai jaksa eksekusi adalah mempersiapkan, melaksanakan dan bertanggung jawab atas pelaksanaan eksekusi.

Ini merupakan pengalaman pertama. Reaksi saya, tugas yang berat ini akan saya laksanakan sebaik-baiknya. Jarang orang yang mendapat tugas seunik ini.