Bulan Suci Ramadan

Dari Tukang Ojek Hingga Kuli Bangunan, Kini Dirikan Masjid di Gowa, Inilah Kisah Basir Dg Bali

Bekerja serabutan darri tukang ojek dan kuli bangunan, Muhammad Basir Bani Dg Bali mampu membangun rumah Tahfidz Al-Qur'an dan Masjid di Gowa.

TRIBUN TIMUR/ARI MARYADI
Muhammad Basir Bani Dg Bali, penggas pembangunan Masjid Lurus Jaya di Kabupaten Gowa, Sabtu (25/5/2019). 

"Saya menjual enam rumah untuk membeli lahan pembangunan Masjid. Istri ikut mendukung, dari situ awal mula pembangunan Masjid ini," kisah Basir.

Belakangan, Basir mendapat dukungan dan kerja sama dari Dewan Pempinan Daerah (DPD) Pengembang Indonesia (PI) Sulawesi Selatan (Sulsel). DPD PI diketahui memang bergerak di bidang sosial.

Hingga empat tahun pengerjaan, Masjid tersebut kini telah berdiri.

Sekretaris Kabupaten Muchlis yang mewakili Bupati Gowa meresmikan Masjid tersebut, Sabtu (25/5/2019).

Muchlis mengatakan, untuk membangun peradaban madani yang sesuai dalam ajaran Islam memang diperlukan adanya kehadiran Masjid di sekitar pemukiman yang dibangun.

"Dengan adanya rumah hafidz dan masjid di perumahan ini maka menjadi berkah serta penolak bala. Tak hanya itu ini akan menjadi amal jariyah bagi yang membangun," harap Muchlis.

Dulunya Hanya Tukang Ojek dan Kuli Bangunan

Muhammad Basir Bani Dg Bali tidak beruntung dalam menempuh pendidikan. Ia terpaksa putus sekolah ketika duduk di bangku kelas dua Sekolah Menengah Pertama.

Untung menyambung hidup, Basir dulunya menekuni profesi yang serabutan. Mulai dari tukang ojek, kernet mobil, kuli bangunan, hingga pelayan warung makan mie titti.

"Saya dulu putus sekolah di SMP kelas 2. Kemudian jadi kuli bangunan," papar Basir.

"Saya juga pernah menjadi penjual bahan campuran didampingi istri yang ikut berjuang," tambahnya.

Suatu ketika, Basir yang melintas di Jembatan Kembar Kabupaten Gowa melihat orang dermawan sedang bagi-bagi uang. Basir rupanya termotivasi dengan sikap dan perilaku orang dermawan tersebut.

"Orang dermawan itu bernama H Jufri Rahman, saya termotivasi dengan sikapnya. Saya ambil proposal pembangunan Masjid di dekat rumah lalu saya ajukan padanya."

"Rupanya proposal disetujui, pembangunan Masjid dekat rumah dikabulkan hingga akhirnya saya jadi pengurus Masjid di sana," kenang Basir.

Setalah itu, Basir pun memulai menyisihkan penghasilannya selama bertahun-tahun. Belakangan ia berhasil mendirikan enam rumah yang kemudian dijual untuk mendirikan lahan Masjid.

Halaman
123
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved