Pilpres 2019

Luhut Pandjaitan Bilang Purnawirawan Pendukung 02 Banyak yang Belum Pernah Dengar Desingan Peluru

Luhut Binsar Pandjaitan merespons sikap seratusan purnawirawan TNI-Polri yang tergabung dalam Front Kedaulatan Bangsa (FKB).

TRIBUNNEWS/TAUFIK ISMAIL
Purnawirawan TNI-Polri Front Kedaulatan Rakyat gelar jumpa pers terkait Pemilu 2019, Senin (20/5/2019). 

MENTERI Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan merespons sikap seratusan purnawirawan TNI-Polri yang tergabung dalam Front Kedaulatan Bangsa (FKB).

FKB menyatakan sepakat akan turun ke jalan bersama masyarakat untuk menggelar aksi pada 22 Mei 2019.

Luhut Binsar Pandjaitan meminta purnawirawan yang mendukung capres Prabowo Subianto itu tidak bicara sembarangan.

Jokowi: Kalah Itu Pasti Enggak Puas, tapi Jangan Aneh-aneh Lah

Sebab, kata Luhut Binsar Pandjaitan, dirinya yang juga purnawirawan, tidak akan mungkin mencederai institusi purnawirawan.

"Memangnya hanya mereka yang purnawirawan? Saya kan purnawirawan juga. Apakah hanya mereka yang merasakan rakyat? Saya juga," ujar Luhut Binsar Pandjaitan, ditemui di Autopia Resto, kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Senin (20/5/2019) malam.

"Sudahlah, kalau soal itu juga saya dan teman-teman enggak akan mau melacurkan profesionalisme kami. Janganlah macam-macam itu ngomong," imbuhnya.

Hari Ini Polda Metro Jaya Periksa Amien Rais, Status Saksi Bisa Berubah Menjadi Tersangka

Luhut Binsar Pandjaitan kembali mengingatkan semua pihak bahwa dirinya juga merupakan purnawirawan.

Ia juga menegaskan merupakan purnawirawan yang pernah merasakan langsung suara tembakan saat masih aktif berdinas di TNI.

Terkait pengalaman itu, ia menyebut purnawirawan yang ada di kubu 02 tidak seluruhnya memiliki pengalaman yang sama dengan dirinya.

Hasil Rekapitulasi Suara Tingkat Nasional di 30 Provinsi, Jokowi-Maruf Amin Unggul 55 Persen

"Mungkin banyak di antaranya mereka itu belum pernah dengar desingan peluru," ucapnya.

Lebih lanjut, Luhut Binsar Pandjaitan meminta masyarakat untuk tidak khawatir terkait aksi 22 Mei besok.

Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pemerintah menjamin stabilitas dan keamanan, apalagi Komisi Pemilihan Umum (KPU) sudah menetapkan hasil Pemilu 2019 pada Selasa (21/5/2019) dini hari.

Hendropriyono Bilang Anjing Peliharaan yang Siap Ia Pinjamkan Tak Mau Lepas Gigitan Jika Menyerang

"Saya enggak melihat ada hal yang terlalu dikhawatirkan. Ya kayak kita naik pesawat terbang pasti di jalan ada terguncang dan saya kira turbulance itu. Dengan pesawat yang begitu canggih seperti sekarang tidak masalah," paparnya.

Sebelumnya, sejumlah Purnawirawan TNI-Polri yang tergabung dalam Front Kedaulatan Bangsa menggelar pertemuan sekaligus buka puasa bersama di Hotel Grand Mahakam, Jakarta Selatan, Senin (20/5/2019).

Mereka yang hadir di antaranya mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Mayjen Purnawirawan TNI Tyasno Sudarto,  dan mantan Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Purnawirawan (KSAL) Tedjo Edhy Purdijatno.

BREAKING NEWS: Polisi Tangkap Lieus Sungkharisma Terkait Kasus Dugaan Makar

Ada juga mantan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Purnawirawan Imam Sufaat, Mantan Wakil Menteri Pertahanan Letjen Purnawirawan TNI Sjafrie Sjamsoeddin, Mantan Kapolda Metro Jaya Komisi Jenderal Purnawirawan Polisi Sofjan Jacoeb, dan sejumlah purnawirawan perwira tinggi lainnya.

Dalam pernyataannya kepada awak media, mereka mengaku siap turun ke jalan bersama rakyat, berunjuk rasa menuntut Pemilu yang adil pada 22 Mei nanti.

Ketua Front Kedaulatan Bangsa Tyasno Sudarto mengatakan, terjun langsung bersama rakyat adalah wujud menyelamatkan demokrasi yang sudah dicederai penguasa.

Eggi Sudjana Jadi Tersangka Kasus Dugaan Makar, Buku Ini Kena Getahnya

"Membantu rakyat yang berjuang untuk kepentingan menegakkan kedaulatannya," kata Tyasno.

Menurutnya, keinginan turun ke jalan merupakan bentuk keprihatinan para purnawirawan TNI, terhadap penyelenggaraan Pemilu yang jauh dari rasa keadilan.

Rencana turun ke jalan pun tanpa perintah siapa pun, termasuk capres Prabowo Subianto.

Begini Penampakan Lieus Sungkharisma di Polda Metro Jaya, Pakai Sandal dan Tangan Diborgol

"Tidak ada dipimpin Pak Prabowo. Jadi perjuangan tersebut adalah perjuangan yang lahir dari nurani rakyat sendiri, karena dia telah diserang, karena dia telah disengsarakan," jelasnya.

"Untuk itu rakyat ingin mengembalikan kedaulatan bangsa dan NKRi itu adalah milik rakyat, kekuasaan tertinggi ada pada rakyat," sambungnya.

Sementara, Sofjan Jacob merasa prihatin dengan kondisi almamaternya sekarang ini. Ia berharap fungsi aparat dikembalikan kepada negara.

Ada Ancaman Peledakan Bom Saat Aksi 22 Mei, Kata Hendropriyono Agar Pemerintah yang Disalahkan

"Memang benar kembalikan Polri dan TNI juga kepada fungsinya sebagai alat negara, bukan alat pemerintah, apalagi itu sebagai alat penguasa. Seolah-olah TNI-Polri dijadikan tim sukses, nah ini yang harus kita kembalikan," ucap Sofyan.

Dalam pertemuan tersebut, Purnawirawan Jenderal TNI-Polri menyepakati 8 poin terkait Pemilu Presiden 2019.

Kedelapan poin yang dibacakan Tyasno Sudarto itu adalah:

Kronologi Lieus Sungkharisma Ditangkap Polisi, Diciduk Saat Bersama Seorang Wanita di Apartemen

1. Purnawirawan Front Kedaulatan Rakyat menilai saat ini bangsa dan negara kita sedang mengalami kondisi politik yang tidak stabil.

Disebabkan hak Kedaulatan Rakyat dalam kehidupan demokrasi dirampas, bagaikan Ibu pertiwi yang sedang diperkosa, dengan terjadinya kecurangan Pemilu 2019 yang terstruktur, sistematis, dan masif.

Ditambah dengan keadaan ekonomi yang sangat membebani rakyat yang dapat melumpuhkan sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara.

Lieus Sungkharisma Ternyata Sudah Jadi Tersangka Kasus Dugaan Makar Sebelum Diciduk Polisi

2. Purnawirawan Front Kedaulatan Rakyat menyerukan kepada saudaraku sebangsa dan setanah air, untuk bersama dalam semangat Kebangkitan Nasional.

Menyelamatkan kedaulatan negara dan masa depan Bangsa Indonesia dari bahaya konflik suku, agama, golongan yang dapat memicu disintegrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia.

3. Purnawirawan Front Kedaulatan Rakyat mengajak Para Purnawirawan TNI-Polri tetap konsisten sebagai patriot bangsa yang bertakwa bagi Tuhan Yang Maha Esa.

Lieus Sungkharisma Bertekad Tutup Mulut Saat Diperiksa Polisi Sebagai Tersangka Kasus Dugaan Makar

Serta membela kejujuran, kebenaran, dan keadilan dalam kondisi damai maupun genting demi bangsa dan negara.

4. Kita harus selalu bersama dan berpihak kepada rakyat yang sekarang ini hak kedaulatannya sedang diselewengkan.

5. Purnawirawan Front Kedaulatan Rakyat sebagai generasi pendahulu, berpesan kepada prajurit TNI- Polri saat ini, bahwa kita adalah anak kandung rakyat Indonesia yang selalu dituntut membela rakyat untuk memperjuangkan hak kedaulatannya.

Keberadaan Partai Demokrat di Koalisi Adil Makmur Cuma Sampai 22 Mei, Setelah Itu?

6. Ini saatnya TNI menunjukkan jati diri. TNI sebagai Tentara Rakyat dan Polri sebagai Pelayan, Pelindung dan Pengayom Masyarakat.

7. Ingatlah pasan moral 8 Wajib TNI dan Polri untuk tidak sekali-kali merugikan rakyat dan tidak sekali-kali menakuti, serta menyakiti hati rakyat.

8. Secara khusus kami sampaikan kepada pihak-pihak tertentu, agar tidak memanfaatkan Pemilu 2019 untuk keuntungan dan kepentingan diri sendiri serta kelompoknya.

Karena, rakyat Indonesia semakin cerdas dan mengetahui apa yang sesungguhnya sedang terjadi. (Chaerul Umam/Taufik Ismail)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved