Bulan Suci Ramadan

Mahfud MD Ungkap Penyebab Negara Bisa Bubar Hingga Jelaskan Kekuatan Hukum Dalam Perspektif Islam

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD ungkap penyebab negara bisa bubar dan hancur, dan jelaskan kekuatan hukum dalam perspektif islam.

Penulis: PanjiBaskhara | Editor: PanjiBaskhara
istimewa
Pakar hukum tata negara Prof Mohammad Mahfud MD 

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD ungkap penyebab negara bisa bubar dan hancur, sekaligus menjelaskan kekuatan hukum dalam perspektif islam.

Pertama-pertama, Mahfud MD menjelaskan mengenai jalan manusia yang telah digariskan oleh Allah SWT.

Lalu, apa itu jalan yang digariskan oleh Allah SWT?

Menurut Mahfud MD manusia bertakwa dengan mengikuti jalan yang telah digariskan oleh Allah SWT.

Tingkatkan Kualitas Pendidikan, Jayaboard Restorasi Gedung Sekolah di Lombok

Orang Tua Kandung Disinggung, Hilda Vitria Khan Menangis di Ruang Sidang PN Kota Bekasi

Empat Tembakan di Udara Warnai Aksi Bubarkan Tawuran, Kapolsek Janji Pertemukan Kedua Geng

Selain itu, ada beberapa poin agar bisa mengikuti jalan Allah SWT yakni akidah, syariah dan akhlak.

"Apa itu jalan yang digariskan oleh Allah? yang pertama akidah, yang kedua syariah, yang ketiga akhlak," kata Mahfud MD di program Kurma Kompas Tv, pada Senin (20/5/2019).

Kemudian, Mahfud MD menyebut satu diantara 3 point tersebut, yaitu syariah.

VIDEO: 50 Ribu Petugas Dikerahkan Jaga Aksi 22 Mei

VIDEO: Amien Rais Mangkir Panggilan Polisi Terkait Kasus Eggi Sudjana

VIDEO: Lieus Sungkharisma Melawan Saat Ditangkap Polisi, Ada Perempuan yang Bukan Istrinya Juga

Diiketahui Mahfud MD sebut dalam syariah terdapat hukum.

Maka, setiap manusia dalam kehidupannya diperlukan adanya hukum.

"Nah di dalam syariah ini ada hukum, dan didalam kehidupan manusia itu perlu ada hukum," kata Mahfud MD.

Dilepas Secara Mendadak, Septinus Alua Kesal kepada Manajemen Persija Jakarta

Orang Tua Kandung Disinggung, Hilda Vitria Khan Menangis di Ruang Sidang PN Kota Bekasi

Polisi Yakin Amien Rais Penuhi Panggilan Penyidik karena Sikap Negarawan Diakui Bisa Jadi Tersangka

Mahfud MD pun menyebut negara Indonesia.

Menurutnya, negara demokrasi seperti Indonesia diperlukan adanya hukum.

Dalam berdemokrasi, lanjut Mahfud MD diartikan menghendaki kebebasan.

Antisipasi Kemacetan Mudik Lebaran, Kemhub Keluarkan Jadwal Pembatasan Truk

Angkernya Kandang Barito Putra Hantui Marco Simic dan Persija, Live Streaming Indosiar 20.30 WIB

Persija Kerjasama dengan Travel Umrah, Jakmania Bisa Umrah Bareng Pemain Bintang di Akhir Musim

"Karena begini, lebih-lebih di negara demokrasi seperti Indonesia. Demokrasi itu, menghendaki kebebasan (Liber T)," ujar Mahfud MD.

Namun apa yang terjadi jika kekebasan dan kesetaraan tak diimbangi atau dibiarkan?

Mahfud MD sebut bakal terjadi aksi anarki di negara tersebut.

Istrinya Tewas Dimasukkan ke Karung Plastik, Suami Bersimbah Darah Kejar Pelaku Sambil Teriak Takbir

Personel Gabungan Gelar Pengamanan Pemeriksaan Massa Aksi 22 Mei di Tangerang

Bapak Pemilik Rumah Kos Ini Gratiskan Bayar Sewa Apabila Mau Layani Berhubungan Seksual

Mahfud MD, di Program Acara Kurma Kompas Tv, Senin (20/5/2019).
Mahfud MD, di Program Acara Kurma Kompas Tv, Senin (20/5/2019). (Live Streaming Kompas Tv)

"Kalau kebebasan dan kesetaraan ini dibiarkan maka bisa terjadi anarki," ucapnya.

Aksi anarki, menurut Mahfud MD tempat dimana orang-orang yang masing-masing merasa kuat dan merasa lebih berhak.

'Karena masing-masing orang merasa benar, masing-masing orang merasa kuat, masing-masing orang merasa lebih berhak dengan sesuatu. Maka disitulah ada hukum. Jadi demokrasi itu pasangannya hukum. Nomokrasi, artinya hukum," ujar Mahfud MD.

Usai Diinvestigasi, Penghuni Rumah Kos Ini Ketahuan Bayar Sewa dengan Berhubungan Seksual

BAZNAS dan LinkAja Berikan Kemudahan Berzakat Lewat Aplikasi

Sukses Wujudkan Kawasan Hunian Terpadu, Grand Kamala Lagoon Terima Penghargaan dari Inggris

Maka dalam islam pun, kata Mahfud MD sama.

Menurutnya, manusia diperbolehkan bermusyawarah dan mempunyai hak asasi yang dilindungi.

Hanya saja, sering hak asasi bertentangan karena ada keperluan pribadi atau kebutuhan satu dengan kebutuhan lainnya.

"Di dalam islam itu sama, manusia itu boleh bermusyawarah, punya hak asasi, dilindungi, tapi karena hak asasi itu sering bertentangan dengan keperluan"

VIDEO: Politisi Gerindra Permadi Dilaporkan ke Polda Atas Dua Kasus

UPDATE Polisi Tetapkan Sugeng Tersangka Pembunuh & Mutilasi Mayat Wanita di Pasar Besar Kota Malang

Jangan Macam-Macam di Amerika Serikat, Salah Tulis Pesan WhatsApp Bisa Berakibat Fatal

"Atau kebutuhan satu dengan kebutuhan satu yang lain maka harus ada hukum," papar Mahfud MD. Maka di dalam islam itu ada hukum ada pengadilan," terangnya.

Mahfud MD pun menceritakan kisa Rasulullah yang bertemu anak Bani Ma'sum kedapatan mencuri.

Saat itu keluarga Bani Ma'sum meminta agar tidak dihukum, dan menggantinya dengan imbalan berkali-kali lipat.

Bapak Pemilik Rumah Kos Ini Gratiskan Bayar Sewa Apabila Mau Layani Berhubungan Seksual

Lieus Sungkharisma Dikabarkan Melawan Saat Ditangkap Polisi di Apartemen

Begini Komentar Celine Evangelista Saat Diminta Warganet Jadi Mualaf

"Nah aturan di dalam hukum itu, hukum itu harus ditegakkan kepada (contoh) keluarga Bani Ma'sum kedapatan mencuri. 'Tolong jangan dihukum. Akan kami ganti berapa pun yang dia curi'"

'"Bahkan berapa kali lipat pun. Karena kami sebagai kaluarga aristokrat (penganut cita-cita kenegaraan/Diperintah Bangsawan) malu jika anak kami diadili'" jelas Mahfud MD.

Menurut Mahfud, Rasulullah sebut hancurnya bangsa dan negara jika ada orang bersalah tetapi tidak dihukum

Bahkan, Mahfud MD sebut negara bisa bubar.

Jalan Depan Kesatrian Marinir Marunda Ditutup, Ini Jalur Alternatifnya pada Tanggal 22 Mei

Sebanyak 50.000 Personel Gabungan Amankan Aksi 22 Mei

Ini dia Keutamaan-keutamaan Lailatul Qadar yang Ditunggu di Setengah Bulan Ramadan

"Maka Rasulullah mengatakan begini, hai Bani Ma'sum, hancurnya bangsa bangsa dan negara di masa lalu itu, karena kalau ada orang bersalah minta tidak dihukum, kalau punya uang, dan kedudukan"

"Tapi kalau ada orang kecil bersalah, langsung dihukum, Maka negara itu akan bubar," ujar Mahfud.

Kata Rasulullah, lanjut Mahfud MD, rela memotong anaknya jika kedapatan mencuri.

"Demi allah yang saya ada dalam kekuasannya, kalau Siti Fatimah anak saya itu mencuri, maka saya potong juga tangannya. Apalagi anak Bani Ma'sum, 

"Kenapa rasul, dopotong tangannya jika anak mu mencuri,"

"Karena kalau hukum tidak ditegakkan negara bisa hancur. Orang mau bikin hukum sendiri-sendiri. Anarki terjadi, kemudian liar kehidupan masyarakat. Negara hancur. Mari kita taati hukum dengan adil," ungkap Mahfud

Simak selengkapnya di video Mahfud MD di program Kuliah Ramadan (Kurma) di Live Streaming kompas TV

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved