Pemilu 2019
UPDATE TERBARU: Dokter Ungkap Penyebab Anggota KPPS Tewas, Sebut Ada Kelalaian dan Minta Otopsi
Tewasnya ratusan penyelenggara Pemilu 2019 diduga karena ada unsur kelalaian. Karena itu, negara perlu membentuk Tim Pencari Fakta (TPF).
Penulis: Suprapto | Editor: Suprapto
Lokataru kini menghimpun pengaduan para korban atau keluarga korban meninggal atau sakit terkait pelaksanaan Pemilu 2019.
Di laman https://lokataru.id juga diinformasikan terkait penerimaan aduan anggota KPPS korban Pemilu 2019.
Rekaman video dialog tersebut menjadi viral di sejumlah media sosial.
Inilah video yang viral tersebut.
Untuk lebih jelas talk show Catatan Demokrasi Kita - Misteri Kematian Ratusan Petugas KPPS (7/5/2019) bisa dilihat dalam video berikut ini.
Advokat dan Dokter Adukan Korban Pemilu 2019
Sementara itu, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengadakan pertemuan dengan beberapa pihak untuk membahas banyaknya petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal saat menjalankan tugas.
Diberitakan Kompas.com, beberapa pihak yang hadir adalah kumpulan advokat bernama Advokat Senopati 08 dan sejumlah dokter.
Salah seorang dokter yang hadir dalam pertemuan itu adalah Ani Hasibuan yang merupakan dokter ahli syaraf. Namun, dia menolak menyebut rumah sakit tempat dirinya bekerja.
"Yang saya baru lihat hanya di satu tempat dan itu pun tidak banyak. Dari 68 yang sakit, kami baru melihat 3 orang saja. Sebenarnya belum bisa mewakili ya, tetapi saya kira kita perlu concern saja. Ini ada orang-orang dari 68 yang sakit, ada 11 meninggal, kita perlu tahu kenapa sih meninggalnya," ujar Ani di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (6/5/2019).
Ani mengaku, petugas KPPS yang dia cek ada di Yogyakarta. Ia merasa miris karena ada ratusan petugas KPPS yang meninggal.
Apalagi, kata dia, usia para petugas ini masih sekitar 20 hingga 40 tahun.
Dia menilai, agak janggal jika usia tersebut meninggal karena kelelahan.
Dia pun menyampaikan keresahan ini kepada Fahri.
"Apakah benar kejadian ini karena kecapekan? Benar enggak? Harus dilakukan investigasi supaya tidak diabaikan ya," kata Ani.
Meskipun ikut rapat bersama kelompok advokat pendukung Prabowo-Sandiaga, Ani menolak disebut berpihak.