Pemilu 2019
UPDATE TERBARU: Dokter Ungkap Penyebab Anggota KPPS Tewas, Sebut Ada Kelalaian dan Minta Otopsi
Tewasnya ratusan penyelenggara Pemilu 2019 diduga karena ada unsur kelalaian. Karena itu, negara perlu membentuk Tim Pencari Fakta (TPF).
Penulis: Suprapto | Editor: Suprapto
Tv One kemarin menggelar acara talk show 'Catatan Demokrasi Kita' yang membahas "Misteri Kematian Ratusan Petugas KPPS".
Pembicara acara itu adalah Direktur Lokataru Haris Azhar, pengamat politik Rocky Gerung, Politisi PDI Perjuangan Adian Napitupulu, komisioner KPU 2007-2012 I Gusti Putu Artha, dan dr Ani Hasibuan.
Kelalaian Proses Rekrutmen KPPS
Dalam talkshow tersebut terbongkar proses rekrutmen anggota KPPS yang banyak kejanggalan dan manipulasi, terutama terkait surat keterangan kesehatan.
Menurut Ani Hasibuan, untuk bisa melakukan pekerjaan yang sangat berat pada Pemilu serentak 2019 ini, seharusnya dalam melakukan rekrutmen juga memerhatikan kesehatan calon anggota KPPS.
Tapi sayangnya, menurut pengakuan anggota KPPS kepada Ani Hasibuan, mereka tidak diperiksa kesehatannya terlebih dahulu oleh petugas kesehatan, tetapi langsung diberikan surat keterangan.
"Soal pemeriksaan kesehatan, saya tanya kepada mereka, bagaimana cara mendaftar sebagai anggota KPPS, pergi ke puskesmas bikin surat keterangan sehat. diperiksa tidak, ditensi ke, dirontsen, enggak tuh," ujar Ani Hasibuan.
Terkait adanya korban meninggal karena memiliki penyakit bawaan, yakni sakit ginjal, kata Ani Hasibuan, fakta ini justru semakin memperkuat dugaan adanya kelalaian.
Menurut Ani Hasibuan, sangat tidak logis jika orang yang menderita sakit ginjal atau mereka yang sudah berumur di atas 60 tahun dipekerjaan dalam waktu 3 x 24 jam.
"Di situ juga suatu kelalaian menurut saya. Lalai dong. Sudah tahu beban kerja banyak, kok orang tidak disiapin. Sudah tahu beban kerja banyak, kok orang 60 tahun masih diterima. Mungkin gak orang 60 tahun bekerja 3 x 24 jam sehari," ujar Ani Hasibuan lagi.
Menurut Ani Hasibuan, orang yang sudah meninggal memang tidak perlu ditangisi karena sudah waktunya. Tetapi, penyebabnya apa yang perlu diteliti.
"Saya tak ikut-ikut dengan urusan sebelah sini sebelah sana. Saya dokter. Teliti, otopsi. Teman saya di RSCM itu mau bantu ko, ayo dong dipekerjakan," kata Ani Hasibuan.
Korban Pemilu 2019 itu meninggal saat hari pencoblosan Pemilu 2019 pada Rabu (17/4/2019) maupun pada hari yang berbeda setelah itu.
Bentuk TPF korban Pemilu 2019
Terkait banyaknya korban yang meninggal tersebut, Haris Azhar mengusulkan agar negara membentuk Tim Pencari Fakta (TPF).
TPF korban Pemilu 2019 nanti diberi tanggung jawab untuk mengungkap secara tuntas kenapa sampai ada ratusan orang meninggal pada Pilpres 2019 dan Pileg 2019 kali ini.
"Anggota TPF korban Pemilu 2019 bisa siapa saja, bisa Adian Napitupulu, Bung Puthu, Bung Rocky. Tugasnya mengungkap secara tugas kasus ini," ujar Haris Azhar.