Tim Gabungan Pemkot Jakpus Bakal Sidak ke Pasar Tradisional dan Modern
Suku Dinas KPKP Jaakarta Pusat dan Tim Gangunan Berencana Melakukan Sidak ke Pasar-pasar tradisional dan modern di buln puasa.
Penulis: Joko Supriyanto | Editor: Agus Himawan
Mengantisipasi adanya bahan pangan di pasar-pasar yang mengandung bahan berbahaya, Suku Dinas Ketahanan Pangan dan Kelautan (KPKP) Jakarta Pusat berencana mengelar inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah pasar tradisional dan pasar modern.
Rencananya sidak pasar akan dilakukan pada Jumat (10/5/2019) mendatang dan dipusatkan di Blok III Pasar Senen.
Dalam operasi ini petugas gabungan akan dikerahkan, seperti dari unsur Suku Dinas KPKP, BPOM, Sukun Dinas Kesehatan, Suku Dinas Perindustrian dan Energi, Suku Dina Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan (KUMKMP), Kecamatan Senen, Kelurahan Senen, Satpol PP, Polri, dan TNI.
"Kami akan mengambil sampel pangan untuk diperiksa di laboratorium sehingg dapat diketahui apakah ada kandungan zat berbahaya atau tidak. Jika ada kandungan berbahaya dipastikan langsung dimusnahkan," kata Bayu Sari Hastuti, Kepala Suku Dinas KPKP Jakarta Pusat, Selasa (7/5/2019).
• Pemkot Jakpus Sidak Pasar Takjil Bendungan Hilir
Tak hanya pemeriksaan bahan pangan di sejumlah pasar tradisional maupun modern, petugas gabungan juga akan melakukan pengecekan terhadap kestabilan harga selama bulan Ramadan.
"Kami akan memantau apakah ada kenaikan harga yang signifikan untuk beberapa komoditas pangan," ungkap Hastuti.
Sementara itu, Kepala Seksi Ketahanan Pangan dan Pertanian Suku Dinas KPKP Jakarta Pusat, Sunarto, menahmahkan, tim gabunga ini kami namakan sebagai Tim Jejaring Ketahanan Pangan.
Petugas itu nanti mengecek kelayakan pangan, baik sayur-mayur, daging hewan ternak, dan ikan.
Adapun lokasi pasar yang dituju selain Pasar Senen, ada juga pasar lainnya, di antaranya Pasar Metro Atom Pasar Baru, Pasar Karang Anyar, Pasar Timbul Kartini, Pasar Jembatan Merah, dan beberapa pasar swalayan.
• Awasi Kelayakan Bahan Makanan, Pemkot Jakpus Sidak Pasar Modern
"Kita harap tidak ada lagi pedagang yang berbuat nakal seperti menambahkan zat pengawet atau zat lainnya yang membahayakan untuk Kesehatan," ucap Sunarto.
Stabilisasi harga
Sebelumnya, Kepala Biro Perekonomian DKI Jakarta, Sri Haryati, mengatakan saat ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sedang menjaga kestabilan harga pangan.
Salah satunya menaikkan stok telur ayam ras khusus di bulan Ramadan ini.
"Telur ditangani Food Station, jadi Food Station sekarang ini menyiapkan stok telur dengan jumlah yang lebih besar dibanding pada bulan-bulan umum," ujar Sri, Senin (6/5/2019).
Berdasarkan situs resmi Info Pangan www.infopangan.jakarta.go.id yang dikelola oleh Pemprov DKI Jakarta, saat ini harga rata-rata telur ayam ras adalah Rp 24.840 perkilogram.
Sementara harga telur tertinggi berada di Pasar Tebet Barat Jakarta Selatan, yakni Rp 26.000 perkilogram. Sedangkan harga telur terendah ada di Pasar Senen Blok III - VI Jakarta Pusat, yakni Rp 23.000 perkilogram.
Sementara, mengenai masih tingginya harga bawang putih, Kepala Dinas KPKP DKI Jakarta, Darjamuni mengaku sudah punya solusi kenaikan harga bawang.
• Gandeng Bulog Gelar Operasi Pasar Murah Antisipasi Melonjaknya Harga Sembako Selama Ramadan
Menurutnya upaya paling manjur saat ini yakni melakukan penambahan stok bawang putih melalui impor.
"Dijanjikan sekarang delapan importir sudah dapat. Nah, setiap importirnya minimal satu kontainer (bawang) masuk ke kita, itu udah lumayan," ujar Darjamuni.
Namun diperkirakan stok tersebut baru masuk pada pertengahan bulan, atau sekitar minggu kedua bulan Mei 2019. "Ya, kita tunggu aja. Kalau kemarin katanya ditargetkan minggu kedua ini Insyaallah," kata Darjamuni.
Berdasarkan Info Pangan di aplikasi yang dikelola oleh Pemprov DKI Jakarta, harga rata-rata bawang putih kini mencapai Rp 65.651 per kilogramnya.
• Operasi Pasar, Bulog Menyiapkan 112 Truk Beras
Diketahui harga tertinggi saat ini terdapat di pasar Pasar Johar Baru yang mencapai Rp 100.000 per kilogram, sementara terendah di Pasar Baru Metro Atom yakni Rp 40.000 per kilogram. Padahal harga normal bawang putih seharusnya hanya sekitar Rp 20.000 per kilogram.