Pemkot Jakpus Sidak Pasar Takjil Bendungan Hilir
Seneng juga kita disidak seperti ini. Kita pun jadi tahu bahan makanan yang kita jual apakah mengandung zat berbahaya atau tidak
WARTA KOTA, TANAHABANG - Bulan Ramadhan adalah bulan digelarnya Pusat Jajanan Ta'jil Bendungan Hilir (Benhil), Tanah Abang, Jakarta Pusat. Seperti pada tahun sebelumnya, Pemerintah Kotamadya Jakarta Pusat kembali melakukan inspeksi mendadak (sidak) untuk mengantisipasi adanya kecurangan pedagang.
Sidak yang dipimpin langsung oleh Wali kota Jakarta Pusat, Mangara Pardede itu terlihat dilakukan bersama Suku Dinas Kelautan, Pertanian dan Ketahanan Pangan (KPKP) Jakarta Pusat serta Badan Pemeriksa Obat dan Makanan (BPOM) pada Jumat (10/6) pukul 16.00 WIB.
Usai memberikan sosialisasi dan maksud kedatangan, belasan petugas BPOM bersama Sudin KPKP Jakarta Pusat terlihat segera mengambil sejumlah sampel makanan masing-masing pedagang yang terindikasi mengandung bahan makanan berbahaya.
Selanjutnya, seluruh sampel makanan tersebut diuji kandungannya untuk mengetahui apakah mengandung zat kimia berbahaya seperti boraks, formalin maupun rodamin B atau pewarna kimia.
Dalam kesempatan tersebut Rita Martalena (51) salah seorang pedagang takjil mengaku kedatangan petugas tersebut tidak dikhawatirkannya, tetapi justru disambut baik dirinya maupun pedagang lainnya.
Sebab, walau diakuinya seluruh makanan yang diolah dan dijualnya tersebut tidak menggunakan zat kimia berbahaya, dirinya mengaku belum tahu apakah bahan makanan yang dibelinya di pasar sudah bebas dari zat berbahaya atau sebaliknya.
"Seneng juga kita disidak seperti ini. Kita pun jadi tahu bahan makanan yang kita jual apakah mengandung zat berbahaya atau tidak," jelasnya.
Harapannya menjadi kenyataan, setelah menunggu beberapa menit, hasil tes sejumlah makanan miliknya yang diuji petugas menunjukkan hasil negatif. Hasil serupa pun terlihat ditunjukkan dari pengujian seluruh bahan makanan milik pedagang ta'jil lainnya.
Wali Kota Jakarta Pusat, Mangara Pardede menyampaikan rasa senangnya lantaran seluruh sampel yang diuji petugas menunjukkan hasil negatif. Dirinya pun berharap agar hal serupa pun dapat terjadi di seluruh pasar di wilayah Jakarta Pusat.
Pasalnya, apabila ditemukan adanya pedagang yang kedapatan menjual makanan mengandung zat berbahaya, pihaknya tidak akan menyita makanan semata, tetapi juga melarang pedagang tersebut untuk kembali berjualan. Selain itu, temuan kasus tersebut juga akan disampaikan kepada pihak Kepolisian.
"Target yang diperiksa adalah pedagang jualan hidangan berbuka puasa, mulai dari kolak, gorengan, kue, es campur atau minuman bersirup lainnya. Makanan disini sudah di tes semua, ternyata bebas dari zat berbahaya," ungkapnya di lokasi, Jumat (10/6).
Ditemui bersamaan, Deputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya BPOM, Suratmono mengatakan pemeriksaan serupa tidak hanya akan rutin dilakukan di pusat jajanan Ta'jil Bendungan Hilir, tetapi juga akan dilakukan pada sejumlah pasar ataupun lokasi jualan lainnya.
Hal tersebut untuk memastikan bila seluruh makanan, khususnya ta'jil yang ramai ditawarkan selama bulan Ramadhan ini bebas dari bahan berbahaya seperti formalin, boraks maupun Rodamin B. "Dari data yang kami dapat, tren penggunaan bahan berbahaya sudah mulai menurun dan itu bagus. Saya berharap seluruh pedagang bisa berusaha dengan jujur untuk kepentingan bersama," tutupnya menambahkan.