Asyik, Karim yang Bercita-cita jadi Tentara Diajak Panglima TNI ke Malang
Jumat (3/5/2019) siang, Panglima TNI mengajak Karim untuk melihat secara langsung kegiatan prajurit TNI di Malang, Jawa Timur.
Dikatakan Kholidi, kisah Karim diketahui oleh Dandim 0508/Depok dari Instagram yang lalu mengutusnya mencari Karim, karena lokasi sekolah bocah itu masuk wilayah yang ia pimpin, Pancoran Mas.
Kholidi menyampaikan, rencananya Karim dan neneknya akan dicarikan rumah kontrakan di dekat sekolah agar tidak lelah bolak-balik Kemayoran-Depok. Sebuah lembaga sosial sudah bersedia menanggung biaya sewa kontrakannya.
"Rencananya tadi ada teman-teman dari Peduli Negeri mau ngontrakin, sedang dicari sama Babinsa kontrakan yang terdekat," kata Kholidi.
Kholidi berharap bantuan ala kadarnya yang dia berikan dapat meringankan beban sang nenek dan membuat Karim makin semangat belajar di sekolah demi meraih cita-cita.
"Ya, lebih baik aku enggak punya duitlah," bilang Kholidi.
"Tadi saya mau pakaikan sepatunya tapi kakinya yang kanan lagi lecet. Jadi enggak langsung dipakai. Tapi saya beliin dua," imbuhnya.
Piatu
Sementara itu, Nurrohim, Ketua Yayasan Bina Insan Mandiri, mengatakan, Karim adalah anak yang baik, penurut dan rendah hati.
"Sampai saat ini dari pihak yayasan belum mempunyai data lengkap mengenai anak ini karena bapaknya tidak pernah pulang. Yang mendampingi ke sekolah setiap hari neneknya," katanya.
Mustamin, Ketua Bidang Pendidikan Yayasan Bina Insan Mandiri, menyampaikan bahwa sekolah nonformal Bina Insani gratis dan tidak mempunyai syarat apa pun. "Yang penting ada kemauan, dari kalangan apa pun semua diterima," katanya.
Di sisi lain, sang nenek, Dyana, menuturkan, ibu Karim sudah meninggal dunia karena sakit saat umur anak itu baru tiga bulan. Sejak itu, Karim dirawat olehnya.
Sang nenek mengisahkan, sebenarnya dia beserta suami keduanya dan Karim sempat tinggal di Kampung Lio, Pancoran Mas, tak jauh dari sekolahnya.
Namun, setelah suaminya meninggal dunia, dia dan sang cucu tinggal di Kemayoran, yang merupakan kediaman aslinya sebelum bercerai dan tinggal di Depok. Nenek memutuskan pulang ke Kemayoran sambil membawa Karim karena kasihan dengan mantan suaminya yang telah renta dan sakit-sakitan.
Sejak itu pulalah, Karim tiap hari berangkat pukul 04.00 WIB demi menimba ilmu di SD Master. (gps)