Asyik, Karim yang Bercita-cita jadi Tentara Diajak Panglima TNI ke Malang

Jumat (3/5/2019) siang, Panglima TNI mengajak Karim untuk melihat secara langsung kegiatan prajurit TNI di Malang, Jawa Timur.

Istimewa
Karim bersama Panglima TNI di ruang VVIP Lanud Halim Perdanakusumah, Jakarta Timur, Jumat (3/5/2019). 

"Karena ananda Karim bercita-cita menjadi prajurit TNI, maka Bapak Panglima TNI mengajaknya melihat langsung kegiatan prajurit ke Malang," kata Letkol Eko.

Tak bersepatu

Sebelumnya diberitakan Warta Kota, kisah bocah kelas IV bernama Karim (9) sempat viral di media sosial karena kekuatan tekadnya pergi-pulang Kemayoran-Depok naik KRL Commuterline demi menimba ilmu.

Saban hari, Karim berangkat dari rumahnya di Kemayoran, Jakarta Pusat, pukul 04.00 WIB agar tiba tepat waktu di sekolah nonformal bernama SD Master (Masjid Terminal) yang dikelola Yayasan Bina Insan Mandiri, Pancoran Mas, Kota Depok.

Makin membuat miris karena Karim sudah ditinggal mati ibunya sejak usia tiga bulan. Sedangkan ayahnya, Riyadi (29), tidak pernah pulang.

Sehari-hari, Karim hanya dirawat oleh neneknya, Dyana (61), yang sudah sakit-sakitan dan hidup dari memulung.

Bahkan, saat terpotret sedang berada di dalam KRL, Karim mengenakan seragam SD putih-merah namun tanpa sepatu. Kepada penumpang KRL yang menanyainya, Karim mengaku tak punya sepatu.

Kisah Karim membuat hati Komandan Kodim 0508/Depok, Letkol Inf Eko Syah Putra Siregar, tergerak untuk mengulurkan bantuan.

Letkol Eko lalu memerintahkan Danramil 01/Pancoran Mas, Kapten Inf Kholidi, untuk menggali kebenaran Kisah Karim dan mencari bocah itu untuk sekadar membantu keperluannya.

Senin (29/4/2019) pagi, Kapten Kholidi pun mampir ke SD Master, yang terletak di dekat Terminal Margonda, Jalan Raya Margonda.

Setelah tiba di sekolah, pihak yayasan memberi tahu Kapten Kholidi bahwa kisah Karim yang bolak-balik Kemayoran-Depok tanpa sepatu benar adanya. Bocah itu bernama lengkap Karimullah.

Saat jam istirahat, Kholidi pun meminta izin pihak sekolah untuk mengajak Karim keluar dan membelikannya barang kebutuhannya. Neneknya juga ikut serta.

Total, Kholidi membelikan dua pasang sepatu berikut kaos kaki, dua pasang seragam SD, serta peci.

"Intinya kita peduli aja bahwa di wilayah kita ada berita seperti itu, kemudian perintah dari Komandan Kodim agar dicari alamatnya. Setelah nyampe situ saya tanya-tanya, ternyata benar apa yang diviralkan itu," ujar Kholidi saat dihubungi, Senin siang.

"Tadi saya tanya anaknya kalau dibeliin sepatu seneng dong? Seneng. Akhirnya saya bawa ke Pasadena (pusat pertokoan di Depok) naik mobil pas istirahat, saya izin sama kepala sekolahnya. Di Pasadena saya beliin baju seragam sekolah dua, sepatu dua, kaos kaki, peci. Jadi seneng banget, Mas, buset, aku sampai ikut seneng gitu," ceritanya.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved