Saat Ini Tepat Masuk ke Pasar Modal? Penjelasan Analisis Pasar Modal

Pemilu serentak sudah selesai digelar dan ada isyarat positif: time to buy Indonesia. Inilah saat tepat masuk ke pasar modal dalam negeri.

thinkstockphotos
Ilustrasi. Inilah saat tepat masuk ke pasar modal dalam negeri. Tanda tersebut sudah tampak. Kamis (18/4/2019), investor asing kembali membukukan net buy Rp 1,43 triliun. Kurs spot rupiah juga sempat menguat mencapai Rp 13.975 per dollar Amerika Serikat (AS). 

Pemilu sudah selesai digelar, inilah saat tepat masuk ke pasar modal.

Tanda baik masuk ke pasar modal, di antaranya  investor asing membukukan net buy Rp 1,43 triliun.

Kurs spot rupiah sempat menguat Rp 13.975.

WARTA KOTA, PALMERAH--- Pemilu serentak sudah selesai digelar dan ada isyarat positif: time to buy Indonesia.

Inilah saat tepat masuk ke pasar modal dalam negeri.

Tanda tersebut sudah tampak. Kamis (18/4/2019), investor asing kembali membukukan net buy Rp 1,43 triliun.

Cari Tanah, Kondotel, Hingga Mobil Subaru Lewat Lelang Online, Jadwal Lelang Pekan Depan

Kurs spot rupiah juga sempat menguat mencapai Rp 13.975 per dollar Amerika Serikat (AS).

Persepsi investor terhadap risiko investasi di Indonesia juga membaik.

Membaiknya persepsi risiko investasi ini tercermin dari pergerakan credit default swap (CDS).

Sekarang di Play Store Bisa Atur Budgeting Belanja Aplikasi, Bagaimana Caranya?

CDS Indonesia tenor 10 tahun sempat mencapai 157,85 pada Rabu (17/4/2019).

Ini merupakan level terendah selama setahun terakhir. Akhir pekan lalu (19/4/2019), CDS kembali naik ke level 160,73.

Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia, Ahmad Mikail, menilai, stabilnya CDS Indonesia menunjukkan para investor, khususnya investor asing, sudah priced in dengan segala risiko di Indonesia selama pemilu.

Asperindo: Bisnis E-Commerce Beri Dampak Positif Bagi Perusahaan Logistik

Fundamental Indonesia yang solid juga positif bagi persepsi risiko investasi.

Apalagi, beberapa hari sebelum pemilu, pemerintah mengumumkan neraca dagang Indonesia Maret lalu surplus 540 juta dollar AS.

Sebelumnya, cadangan devisa Indonesia Maret juga naik menjadi 124,53 miliar dollar AS.

Mandor.id Mempertemukan Konsumen dengan Layanan Jasa Mandor Hingga Desain

Analis Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA), Nicodimus Anggi Kristiantoro, mengatakan, stabilnya kurs rupiah, dengan kecenderungan menguat, juga memberi sentimen positif.

Analis Mirae Asset Sekuritas, Hariyanto Wijaya, mengatakan, fundamental Indonesia yang oke membuat pasar keuangan Indonesia kian menarik.

"Indonesia jadi salah satu dari sedikit negara yang mampu menjaga kestabilan PDB di tengah perlambatan ekonomi global," tulis dia di risetnya, Kamis (18/4/2019).

China dan Rusia Semakin Mesra, Rusia dan China Kurangi Pemakaian Dollar AS

Yield surat utang negara (SUN) juga cenderung turun.

Kamis lalu, yield SUN acuan 10 tahun di level 7,56 persen. Seminggu sebelumnya yield SUN 10 tahun masih di 7,65 persen.

Memang, di April ini hingga Selasa (16/4/2019), kepemilikan asing di surat berharga negara (SBN) turun Rp 14,43 triliun jadi Rp 952,69 triliun hingga 16 April lalu.

Bisnis E-Commerce Semakin Berkembang, Tidak Bisa Berdiri Sendiri Tanpa Perusahaan Logistik

Senior VP & Head of Investment Recapital Asset Management, Rio Ariansyah, menganggap fenomena ini wajar, lantaran sebelum pemilu investor masih wait and see.

Ia optimistis persepsi investor atas risiko investasi di Indonesia akan terus membaik dan diikuti masifnya dana asing ke pasar obligasi Indonesia.

I Made Adi Saputra, Analis Fixed Income MNC Sekuritas, mengatakan, SUN tenor pendek akan lebih banyak diburu investor.

Sebab, investor masih khawatir ada tekanan dari proyeksi penurunan pertumbuhan ekonomi global.

Sejumlah analis memprediksi IHSG bisa mencapai 6.800–7.000 tahun ini. Syaratnya, tidak ada konflik dan gejolak usai pemilu.

Ingin Bisnis Makanan? Ada Tawaran Kemitraan dari Onigiri Viral: Ada 3 Paket Kemitraan

Berita ini sudah diunggah di Kontan.co.id dengan judul Saat Tepat Kembali Masuk ke Pasar Modal Indonesia

Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved